Diplomasi kebudayaan Vietnam: berintegrasi, tapi tidak larut

(VOVworld) - Pada tahun 2013, diplomasi kebudayaan telah memberikan sumbangan poisitif dalam menyelenggarakan dengan sukses banyak event, menyosialisasikan citra Tanah Air, rakyat dan kebudayaan Vietnam kepada sahabat-sahabat internasional. Khususnya, tahun 2013 menandai integrasi kuat dari Vietnam ketika untuk pertama kalinya dipilih menjadi anggota Komite Pusaka Konvensi 1972 Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB).Karena adanya pengembangan kekuatan terpadu, diantaranya diplomasi kebudayaan, pencitraan negeri Vietnam yang mencintai perdamaian, punya kebudayaan yang kental dengan identitas telah lebih mendekati dunia. 

Pekerjaan  diplomasi kebudayaan-tahun 2013 digelarkan kuat yang dikaitkan secara erat dengan diplomasi politik dan diplomasi ekonomi,  aktif  diperkenalkan kepada sahabat-sahabat internasional untuk mengerti jelas tentang Vietnam. Diplomasi kebudayaan juga membantu secara positif  semua kantor perwakilan Vietnam di luar negeri melakukan aktivitas-aktivitas pencitraan Vietnam kepada dunia.

Diplomasi kebudayaan Vietnam:  berintegrasi, tapi tidak larut - ảnh 1
Ilustrasi.
(Foto: www.baodienbienphu.info.vn


Nilai kebudayaan Vietnam  dimuliakan
.

Bersama dengan serentetan dokumen pusaka Vietnam seperti Benteng Kerajaan Thang Long, Bentang Dinasti Ho, nyanyian lagu rakyat Xoan, adat kepercayaan memuja Raja Hung  telah diakui oleh UNESCO  sebagai pusaka-pusaka bendawi dan non-bendawi dari  beberapa tahun lalu,  pada tahun 2013,  seni musik dan lagu “Don ca tai tu daerah Nam Bo” telah dimuliakan oleh UNESCO, menjadi  pusaka  non-bendawi  umat manusia. Duong Van Quang, Duta Besar Vietnam di UNESCO menegaskan: “Kami beranggapan bahwa  dengan pusaka-pusaka yang  diakui seperti itu, itu merupakan kemenangan yang dicapai instansi diplomasi Vietnam pada umumnya dan diplomasi kebudayaan pada khususnya.  Tercapainya hal itu karena kita menjalankan satu garis politik hubungan luar negeri yang sangat tepat, garis  integrasi secara tepat waktu, diantaranya ada integrasi kebudayaan. Kami telah sangat sukses dalam masalah mengkonservasikan dan memugar pusaka dan bersamaan itu memanfaatkan pusaka untuk mengabdi perkembangan yang berkesinambungan Tanah Air. Justru kemenangan ini telah turut menegakkan kemenangan-kemenangan lain”.

Mengeratkan  solidaritas dan persahabatan.

Tahun 2013 juga merupakan tahun dimana Vietnam menyelenggarakan aktivitas-aktivitas memperingati ulah ke-40 penggalangan diplomatik dengan banyak negara. Melalui aktivitas-aktivitas temu pertukaran kebudayaan, kesenian, pameran, hari budaya Vietnam di Jepang, Filandia, Perancis dll..., rakyat di negeri-negeri setempat lebih mengerti sejarah Vietnam, kebudayaan Vietnam, dari situ  membuka kerjasama  yang lebih mendalam di semua bidang. Yang membuktikan hal ini, Duta Besar  Vietnam untuk Jepang,  Doan Xuan Hung mengatakan bahwa karena adanya aktivitas-aktivitas  temu pertukaran kebudayaan yang bertubi-tubi  yang diselenggarakan di kedua negara dalam tahun, Tahun Persahabatan Vietnam-Jepang dan Jepang-Vietnam telah memberikan hasil-hasil di luar dugaan. Dia memberitahukan: “Kita telah mempunyai satu tahun yang sangat sukses.  Orang Jepang dan orang Vietnam  telah  lebih  mengerti satu sama lain.  Dan dengan kedudukan sebagai Duta Besar Vietnam di Jepang, saya telah merasakan bahwa kepercayaan sudah jauh meningkat antara rakyat dan pimpinan dua negara. Saya beranggapan bahwa ini merupakan faktor yang sangat penting dalam memperkokoh hubungan kemitraan strategis Vietnam-Jepang”.

Kebudayaan Vietnam melakukan integrasi.

Bisa ditegaskan bahwa, tahun 2013  merupakan tahun diplomasi kebudayaan yang digelarkan kuat menurut semangat dokumen Kongres Nasional ke-11 Partai Komunis Vietnam dan Strategi tentang diplomasi kebudayaan sampai tahun 2020 telah diesahkan Pemerintah. Yaitu “Membina kesedaran bersama tentang integrasi kebudayaan, mengaitkan diplomasi kebudayaan dengan diplomasi politik dan diplomasi ekonomi; aktif memperkenalkan-nya kepada sahabat-sahabat internasional untuk mengerti jelas tentang Vietnam, aktif berpartisipasi pada institusi-institusi budaya multilateral; menggunankan semua program dan ide UNESCO untuk mengabdi usaha perkembangan sosial-ekonomiTanah Air dan meningkatkan posisi dan peranan Vietnam”. Ini merupakan pengarahan umum dan komprehensif, memanifestasikan keinisiatifan dan keaktifan Vietnam dalam proses integrasi  secara ekstensif dan intensif pada kebudayaan dunia. Juga oleh karena itu, pada tahun 2013, Vietnam untuk pertama kalinya dipilih menjadi anggota Komite Pusaka Konvensi 1973 Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini merupakan kehormatan yang besar, memanifestasikan kepercayaan yang komunitas internasional kepada Vietnam. Deputi Menteri Luar Negeri, Kepala Bagian UNESCO Vietnam, Nguyen Thanh Son memberitahukan: “Saya fikir pertama-tama adalah posisi Vietnam. Vietnam telah menyumbangkan banyak pendapat kongkrit kepada Dewan Eksekutif, Badan Koordinator pokok UNESCO. Lebih-lebih lagi, dalam waktu lalu, hubungan antara Vietnam dengan UNESCO sangat baik. Vietnam selalu memberikan gagasan untuk mendorong solidaritas antar-anggota UNESCO. Oleh karena itu, kunci yang menyebabkan kemenangan ialah kemampuan Vietnam dalam memberikan sumbangan kepada UNESCO, Vietnam juga merupakan satu negara, satu bangsa  yang punya kebudayaan yang sudah berusia ribuan tahun yang diakui oleh sahabat-sahabat internasional. Vietnam merupakan salah satu diantara negara-negara yang punya banyak pusaka yang diakui di kawasan Asia Tenggara”.

Dalam aktivitas diplomasi, kebudayaan kadang-kadang berjalan lebih dahulu dari pada politik. Satu negara bisa melakukan temu pertukaran aktivitas kebudayaan pada saat belum menggalang hubungan diplomatik dan kebudayaan mungkin  merupakan jembatan penghubung yang menghasilkan hubungan diplomatik.Ketika sudah ada hubungan diplomatik, maka temu pertukaran kebudayaan untuk memperkenalkan identitas tiap-tiap negara akan membuat semua negara  lebih mendekat.

Dalam sejarah dunia diplomasi Vietnam,  diplomasi kebudayaan  telah berulang kali digunakan secara sukses untuk memecahkan bentrokan-bentrokan dan menegakkan hubungan persahabatan yang lama dengan semua negara. Oleh karena itu, menyusun satu strategi  yang berjangka panjang merupakan pengarahan  yang diutamakan dalam pekerjaan hubungan luar negeri Vietnam pada tahun 2014./.

           


Komentar

Yang lain