Dunia Bersinergi Memulihkan Perekonomian Pasca Pandemi Covid-19

(VOVWORLD) - Diadakan secara virtual, Konferensi Menteri Perdagangan dan Investasi Kelompok Perekonomian-Perekonomian Baru Muncul (G20) yang dipimpin oleh Arab Saudi baru saja berakhir pekan ini dengan banyak komitmen kerja sama konkret. Komitmen tersebut antara lain terus melaksanakan semua langkah dan menggunakan semua instrumen politik yang tersedia guna mengurangi kerugian sosial- ekonomi yang diakibatkan pandemi, memulihkan pertumbuhan global, meningkatkan daya pulih, dan mempertahankan stabilitas pasar.
Dunia Bersinergi Memulihkan Perekonomian Pasca Pandemi Covid-19 - ảnh 1Perdagangan global kini terpengaruh parah akibat Covid-19 (Foto: hanoimoi.com.vn) 

Konferensi tersebut dihadiri 20 negara anggota G20 dan beberapa perekonomian undangan, beserta pemimpin banyak organisasi internasional besar seperti: Bank Dunia (WB), Organisasi Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), dan sebagainya.

Konferensi ini telah mengesahkan Pernyataan “Menguasai peluang-peluang  abad XXI untuk semua”, di antaranya lima isi yang utama, yaitu: Membantu pemulihan perdagangan dan investasi internasional; Membantu perombakan yang perlu dari WTO; Gagasan Riyadh tentang masa depan WTO; Memperkuat daya saing internasional dari badan usaha mikro, kecil dan menengah, dan Mendorong diversifikasi ekonomi.

Ekonomi dunia terpengaruh parah akibat Covid-19

Setelah hampir 9 bulan memusatkan kekuatan maksimal dalam melawan wabah Covid-19, perekonomian dunia kini menghadapi bahaya resesi beserta kerugian yang sulit diperkirakan. Pabrik-pabrik menghentikan produksi, rantai pasokan gagal, komoditas tidak bisa diangkut, toko, zona rekreasi dan hampir semua usaha jasa harus ditutup. Jutaan tenaga kerja kehilangan lapangan kerja. Organisasi unuk Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan bahwa karena langkah-langkah blokade dan pembatasan sosial untuk memerangi wabah Covid-19, perekonomian global akan turun setidaknya 6% pada 2020.

Sementara itu, Direktur Jenderal Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgiva memperingatkan bahwa perekonomian global tengah menghadapi “angin-angin hambatan” yang berkepanjangan, termasuk kemunculan wabah Covid-19 gelombang ke-2, bahaya meningkatkan kemiskinan dan ketidaksetaraan gender. GDP global akan turun 4,9% di tahun ini karena durasi penerapan langkah-langkah blokade berlangsung lama. Wabah Covid-19 juga membuat GDP negara-negara anggota G20 turun paling tajam selama dua dekade terakhir. Menurut data statistik OECD, langkah-langkah untuk mengendalikan wabah Covid-19 telah membuat GDP negara-negara anggota G20 turun 3,4% pada triwulan II tahun 2020, tarap penurunan terbesar sejak tahun 1998. Baru-baru ini, Perusahaan Pemeringkat Kredit “Moody’s” juga memperkirakan bahwa negara-negara anggota G20 mungkin bisa mengalami resesi ekonomi di tahun ini.

Dengan alasan tersebut, Menteri Perdagangan dan Investasi negara-negara anggota G20 berkomitmen melaksanakan semua langkah dan menggunakan semua instrumen politik yang tersedia guna mengurangi kerugian sosial-ekonomi yang diakibatkan pandemi, memulihkan pertumbuhan global, meningkatkan daya pulih dan mempertahankan kestabilan pasar. 

Bersatu hati demi target pembangunan bersama

Diperkirakan, akibat pandemi Covid-19, ratusan negara dan teritorial telah mengenakan  langkah-langkah pembatasan ekspor barang dagangan, oleh karena itu hal paling mendesak sekarang ini ialah memulihkan dan mempertahankan rantai-rantai pasokan nasional, regional dan global. Para Menteri G20 mendesak kepada negara-negara agar menghentikan langkah-langkah pembatasan dagang dan melaksanakan langkah-langkah yang perlu untuk mendorong perdagangan. Satu sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil, berdasarkan ketentuan-ketentuan mempunyai makna yang sangat penting bagi pemulihan perekonomian dunia.

Dunia Bersinergi Memulihkan Perekonomian Pasca Pandemi Covid-19 - ảnh 2 Konferensi virtual tersebut (Foto: qdnd.vn)

Terhitung sampai sekarang, semua negara anggota G20 dan beberapa negara lainnya sudah berkomitmen menyediakan dana sebesar 21 miliar USD sebagai bantuan finansial di bidang kesehatan global. Keseluruhan dana ini telah langsung digunakan untuk membantu aktivitas diagnosa, pengembangan vaksin, pengobatan, penelitian dan pembangunan. Sebelumnya, para pemimpin G20 juga mengeluarkan gagasan menunda pos hutang untuk 73 negara paling miskin di dunia pada tahap mulai dari sekarang hingga akhir tahun 2020. Setidaknya 41 negara sudah mengajukan surat untuk memberikan bantuan sesuai gagasan tersebut.

G20 menduduki hingga 85% jumlah hasil produksi ekonomi global, menghimpun 2/3 jumlah penduduk dunia. Bisa kita lihat peran penting G20 dalam mengalahkan krisis keuangan 2008-2009. Oleh karena itu, G20 sekarang ini jelaslah penting untuk berperan sebagai koordinator global dalam mendekatkan komunitas internasional satu sama lain. Komitmen-komitmen konkret yang dikeluarkan G20 menunjukkan peran kelompok ini dalam menghadapi risiko yang diakibatkan wabah tanpa batas. Yang lebih penting, koordinasi aksi ini juga merupakan tanggung jawab negara-negara besar terhadap keselamatan dunia./.

Komentar

Yang lain