Forum Ekonomi Dunia WEF 2023: Bekerja Sama untuk Mengatasi Krisis

(VOVWORLD) - Pada tgl 16 Januari, Konferensi Tahunan ke-53 Forum Ekonomi Dunia (WEF) dibuka di Davos, Swiss. Dengan tema: "Kerja Sama di Dunia yang Terfragmentasi", konferensi tersebut mempunyai misi berat, yaitu menghimpun upaya kerja sama internasional dan mendorong solusi untuk membantu ekonomi dunia mengatasi serangkaian kesulitan dan tantangan yang serius saat ini. 

Berlangsung selama dua hari (tgl 16 – tgl 17 Januari) dengan partisipasi sekitar 2.700 para politisi, pembuat kebijakan, dan pakar keuangan dan ekonomi internasional, WEF ke-53 merupakan peristiwa global yang patut diperhatikan saat ini, ketika dunia sedang menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, terutama tentang ekonomi.

Forum Ekonomi Dunia WEF 2023: Bekerja Sama untuk Mengatasi Krisis - ảnh 1Resor Davos, Swiss -Tempat dimana berlangsung konferensi tahunan WEF. Foto: Reuters

Latar Belakang yang Penuh Tantangan Terhadap Ekonomi Dunia

Konferensi WEF ke-53 berlangsung dalam konteks dunia yang sedang menghadapi banyak tantangan dan krisis. Menurut itu, perekonomian dunia yang belum pulih dari dampak-dampak yang serius dari Pandemi Covid-19, segera harus menghadapi instabilitas-instabilitas lainnya, di antaranya yang muncul adalah konflik Rusia-Ukraina. Hal itu lebih memperparah kesulitan ekonomi global, memperlambat laju pertumbuhan, inflasi tinggi, dan berdampak intensif dan ekstensif terhadap banyak bidang di seluruh dunia, terutama energi, pangan, dan rantai pasokan untuk produksi, migrasi, dan sebagainya. Situasi krisis memperdalam perpecahan latar belakang geopolitik.

Menurut para ahli dan lembaga ekonomi-keuangan internasional, kenyataan ini menjadi tantangan yang serius bagi pertumbuhan ekonomi global. Pada tanggal 15 Januari, hanya satu hari sebelum pembukaan WEF ke-53, Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan situasi pengepingan yang serius dari perekonomian global berpuluh-puluh banyak dekade tahun  mendorong integrasi dapat mengurangi produktivitas ekonomi global hingga 7%, bahkan hingga 8-12% di beberapa perekonomian. Bahkan situasi fragmentasi terbatas dapat membuat PDB global berkurang sebanyak 0,2%.

Sebelumnya, Direktur Jenderal IMF, Kristalina Georgieva pada tgl 1 Januari lalu menilai, ekonomi dunia pada tahun 2023 akan menghadapi banyak kesulitan ketika motivasi-motivasi utama pertumbuhan global mengalami periode melemah.

Memperkuat Kerja Sama untuk Mengatasi Krisis

Menurut para pakar internasional, pemilihan tema Konferensi WEF: "Kerja Sama di Dunia yang Terfragmentasi" juga mencerminkan realitas ekonomi dunia yang menantang saat ini. Tetapi, hal yang patut diperhatikan ialah tema tersebut membawa pesan sangat jelas, yaitu: hanya kerja sama dan penguatan kerja sama dapat membantu ekonomi global dan setiap perekonomian anggota mengatasi kesulitan dan krisis saat ini.

Pada kenyataannya, isi-isi agenda Konferensi WEF tahun ini pada pokoknya difokuskan pada semua solusi dan kerja sama publik-swasta untuk mengatasi tantangan dunia yang paling mendesak. Konkretnya, sesi-sesi sidang berfokus pada pembahasan tema-tema penting terkini, seperti: krisis energi dan pangan dalam konteks perubahan iklim; inflasi tinggi, pertumbuhan rendah, utang publik dan ancaman resesi ekonomi; perubahan kejuruan dan pengembangan industri di era teknologi baru; kekurangan pekerja terampil, ketimpangan pendapatan, dan pasar untuk pekerja perempuan. Konflik Rusia-Ukraina dan gejolak geopolitik yang menyertainya, masalah bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi juga menjadi tema yang didepankan dalam berbagai pembahasan.

Forum Ekonomi Dunia WEF 2023: Bekerja Sama untuk Mengatasi Krisis - ảnh 2Pendiri san Ketua Ekskutif WEF, Profesor Klaus Schwab. Foto: AP

Yang patut diperhatikan, dalam pembahasan resmi serta agenda-agenda di sela-sela, para pemimpin dunia dimacu untuk saling bekerja sama dalam isu-isu yang dikaitkan dengan energi, iklim, dan alam; investasi, perdagangan, dan infrastruktur; teknologi maju dan kemampuan pemulihan industri; pekerjaan, keterampilan, dan kesehatan; dan kerja sama geopolitik di dunia multipolar. Menurut Pendiri dan Ketua Eksekutif WEF, Profesor Klaus Schwab, untuk menangani akar penyebab erosi kepercayaan yang dialami dunia, perlu memperkuat kerja sama antara pemerintah dan badan usaha, menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan. Sekaligus, harus mengakui bahwa perkembangan ekonomi perlu lebih fleksibel dan berkelanjutan agar tidak ada yang tertinggal.

Komentar

Yang lain