Garis perbatasan Vietnam-Laos: Bersahabat, bekerjasama dan berkembang

(VOVWORLD) - Vietnam dan Laos baru saja menyelesaikan Rencana Induk melaksanakan pekerjaan mengerapkan dan memugar sistim tonggak perbatasan nasional, memberikan sumbangan penting dalam menyempurnakan kualitas garis perbatasan Vietnam-Laos baik secara  hukum maupun praktek. Dengan demikian, dari sekarang, dua negara telah mempunyai satu garis perbatasan yang sangat jelas dan dicantumkan secara sangat terinci dalam berbagai naskah hukum dan peta yang dilampiran dan ditandai dengan satu sistim tonggak perbatasan nasional yang reguler, modern dan berkesinambungan di lapangan. Hasil ini tidak hanya menciptakan prasyarat yang kondusif bagi pekerjaan mengelola dan membela garis perbatasan, tapi juga turut mendorong kuat hubungan persahabatan dan kerjasama komprehensif antara dua negara.
Garis perbatasan Vietnam-Laos: Bersahabat, bekerjasama dan berkembang - ảnh 1Koridor perbatasan Lao Bao, Provinsi Quang Tri   (Foto: VNA) 

Garis perbatasan Vietnam-Laos, panjangnya kira-kira 2337 kilometer, berbatasan antara 10 provinsi  dari Vietnam dan 10 provinsi dari Laos. Di Vietnam, titik awalnya berada di Kecamatan Sin Thau, Kabupaten Muong Nhe, Provinsi Dien Bien dan titik akhirnya di Kecamatan Bo Y, Kabupaten Ngoc Hoi, Provinsi Kon Tum. Kawasan perbatasan Vietnam-Laos mempunyai posisi strategis yang sangat penting bagi keamanan, pertahanan dan sosial-ekonomi dua negara.

 

Manifestasi yang hidup-hidup dari hubungan solidaritas dan persahabatan istimewa Vietnam-Laos

Garis perbatasan nasional antara Vietnam dengan Laos berbatasan antara 20 provinsi dari dua negara telah didelimitasikan pada 40 tahun lalu. Tapi hingga tahun 2008, Vietnam dan Laos baru punya syarat untuk mulai mengerapkan dan memugar sistim tonggak perbatasan ini. Setelah 9 tahun dibangun dengan modal dari anggaran keuangan negara dan modal bantuan hibah yang diberikan oleh Vietnam kepada Laos, sampai awal tahun 2016, dua negara telah menyelesaikan pengerapan dan pemugaran terhadap lebih dari 1.000 tonggak perbatasan dan tonggak pertanda serta kumpulan peta garis perbatasan nasional Vietnam-Laos dengan skala 1/50.000, memanifestasikan  seluruh hasil dari tekad memecahkan masalah garis perbatasan antara dua negara.

Sekarang ini, rata-rata setiap 2,6 kilomter di garis perbatasan ada satu tonggak perbatasan atau tonggak pertanda. Setelah diratifikasi oleh Parlemen dua negara, sejak tanggal 5 September 2017, Protokol tentang garis perbatasan dan tonggak perbatasan nasional serta Perjanjian tentang status pengelolaan garis perbatasan dan koridor perbatasan di darat antara Vietnam dan Laos resmi menjadi efektif. Pada konferensi evaluasi tentang penyelesaian Rencana Induk pekerjaan mengerapkan dan memugar sistim tonggak perbatasan Vietnam-Laos yang berlangsung pada pekan ini, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menekankan: “Ini adalah peristiwa maha penting dan punya arti besar, memanifestasikan kesepakatan tinggi dan kepercayaan antara dua Partai dan dua Negara, sekaligus merupakan manifestasi yang hidup-hidup tentang hubungan solidaritas dan persahabatan istimewa yang komprehensif antara Vietnam dan Laos. Karena ini untuk pertama kalinya, dua negara punya garis perbatasan nasional yang jelas, dicantumkan secara sangat terinci dalam berbagai naskah hukum, dengan peta yang dilampirkan dan ditandai dengan satu sistim tonggak perbatasan yang reguler, modern dan berkesinambungan di lapangan, di atas dasar sangat sama derajat, saling menghormati dan sesuai dengan hukum internasional”.

 

Keringat mengasinkan setiap jengkal bumi perbatasan

Adanya hasil ini harus bicara tentang tenaga dari banyak orang. Dalam proses menggelarkan delimitasi garis perbatasan secara kongkrit di lapangan, topografi hutan dan gunung  gemunung yang sulit ditempuh, iklim yang keras, maka keringat, bahkan berapa  banyak prajurit Vietnam dan Laos telah mengucurkan daranya. Provinsi Quang Nam adalah provinsi yang punya garis perbatasan  dengan Provinsi Sekong, Laos, panjangnya 142 kilomter. Setelah 5 tahun  melakukan penggelaran, dengan upaya dari para komandan dan prajurit dua negara, khususnya dukungan dari rakyat di dua sisi garis perbatasan, Provinsi Quang Nam telah menyelesaikan 100% rencana yang dilimpahkan. Di sela-sela konferensi evaluasi tersebut, Kolonel Van Ngoc Que, Wakil Kepala Komisaris Politik Tentara Perbatasan Provinsi Quang Nam mengatakan: “Rakyat di dua sisi garis perbatasan sangat mendukung, dari pengangkutan bahan material, membersihkan garis perbatasan dan tonggak perbatasan maupun memberikan banyak sumbangan kepada pasukan penancap tonggak perbatasan dua pihak untuk menjamin penyelesaiannya sebelum batas waktu. Garis perbatasan Quang Nam-Sekong yang panjangnya 142 kilometer ini diselesaikan oleh Provinsi Quang Nam  lebih cepat setahun terbanding dengan rencana”.

Di atas dasar  prinsip saling menghormati, menjamin prinsip persahabatan, perasaan dan berdasarkan pada kepentingan setiap pihak, diletakkan dalam keseluruhan hubungan istimewa dan komprehensif Vietnam-Laos, pekerjaan mengerapkan dan memugar tonggak perbatasan diselesaikan oleh dua pihak secara giat, tepat laju dan efektif. Untuk pertama kalinya, dua negara memiliki satu garis perbatasan yang jelas, ilmiah, akurat baik secara praktek maupun dalam dokumen-dokumen hukum. Truong Minh Tuan, Menteri Informasi dan Komunikasi Vietnam menegaskan: “Ini merupakan kebanggaan dua Partai dan dua bangsa. Salah satu di antara dasar-dasar untuk menciptakan hubungan istimewa itu ialah perasaan yang dekat, terkait dan penuh dengan perasaan bagaikan saudara dalam keluarga di dua sisi garis perbatasan. Dengan perasaan yang mendalam itu, saya berpendapat bahwa Vietnam dan Laos akan tidak menjumpai sebarang rintangan apapun dalam membangun satu garis perbatasan yang damai, bersahabat, bekerjasama, berkembang bersama serta dalam menjaga, memperkokoh dan memupuk hubungan istimewa Vietnam-Laos”.

Diselesaikannya dengan sukses seluruh proyek ini telah turut menyempurnakan kualitas garis perbatasan Vietnam-Laos baik secara hukum maupun secara praktek, tidak hanya menciptakan prasyarat yang kondusif bagi pekerjaan mengelola dan membela garis perbatasan, tapi juga turut memperkuat hubungan kerjasama perdagangan, investasi dan temu pergaulan ekonomi, kebudayaan dan pariwisata antara daerah-daerah dan rakyat daerah perbatasan, turut memperkuat solidaritas yang sudah ada antara dua bangsa.  

Komentar

Yang lain