Isi wawancara antara wartawan VOV kepada Menteri Rekonstruksi Ekonomi Jepang, Toshimitsu Moteghi.

(VOVWORLD) - Seperti yang telah kami beritakan, pada Kamis (8 Maret), di Santiago, Cile, para wakil dari 11 negara anggota telah resmi menandatangani Perjanjian Kemitraan Progresif dan Komprehensif Trans Pasifik (CPTPP). Peristiwa ini membuka satu tahap baru, mendorong kerjasama yang intensif dan ekstensif, memberikan sumbangan terhadap perkembangan lebih lanjut lagi  dari satu Asia-Pasifik yang pernah sedang berkembang secara dinamis.
Isi wawancara antara wartawan VOV kepada Menteri Rekonstruksi Ekonomi Jepang, Toshimitsu Moteghi. - ảnh 1Ilustrasi  (Foto: vov.vn) 

Tanya: Bagaimana penilaian menteri tentang makna acara penandatangan Perjanjian CPTPP maupun kepentingan-kepentingan yang diberikan oleh perjanjian ini kepada negara-negara anggota.

 

Jawab: Hari ini merupakan satu hari yang sangat penting bagi CPTPP. Baru-baru ini, saya telah menemui Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh. Sepanjang proses ini, Menteri Tran Tuan Anh dan Pemerintah Vietnam telah melakukan kerjasama yang sangat erat dengan kami. Pastilah Anda tahu bahwa dari tanggal 23 Januari 2017, Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memutuskan mundur dari TPP. Sebelas negara sisanya telah melakukan konektivitas kembali untuk mendorong proses perundingan. Setahun setelah itu yaitu pada tanggal 23 Januari lalu, di Tokyo, Jepang, Program Politik utama dari CPTPP telah diputuskan dan hari ini, perjanjian tersebut resmi ditandatangani. Sebelumnya, pada bulan November tahun lalu, di Kota Da Nang, Vietnam, negara-negara yang bersangkutan telah mencapai permufakatan pokok. Di antara hasil-hasil yang sudah dicapai hingga sekarang ada kerjasama yang erat antara Vietnam  dan Jepang. Dua pihak telah mengatasi banyak kesulitan untuk mendorong proses perundingan. Bisa dianggap ini sebagai satu prinsip baru untuk mendorong satu kecenderungan baru dari perdagangan dan investasi pada abad XXI, memberikan sumbangan kepada perkembangan lebih lanjut lagi dari satu Asia-Pasifik yang sedang berkembang secara dinamis.

Khususnya, Vietnam telah memberikan sumbangan-sumbangan besar kepada proses ini dan sekali lagi, saya berterima kasih atas kerjasama yang efektif dan hangat dari pihak Vietnam. Saya hendak berbicara tentang CPTPP. Ini merupakan satu perjanjian yang berbeda sama sekali dengan perjanjian-perjanjian dagang bebas bilateral (FTA). Menurut itu, banyak negara bekerjasama melalui konektivitas ekonomi untuk tidak hanya bersama-sama mendorong perdagangan dan investasi saja, tapi juga menciptakan rantai nilai internasional, mensuplai produk dan jasa yang belum pernah ada sejak dulu hingga sekarang. Perjanjian ini juga menciptakan hasil-guna yang baru terhadap perdagangan dan investasi. Saya pikir, pada waktu mendatang, Vietnam akan terus berkembang secara lebih kuat lagi. Pada latar belakang itu, negara-negara seperti Vietnam akan berhasil memanfaatkan sumber-sumber daya  di dalam dan luar kawasan guna meningkatkan perdagangan dan investasi serta mengembangkan pasar baru.

Tanya: Perjanjian CPTPP dianggap telah kehilangan banyak makna ketika tidak ada partisipasi dari AS, bagaimana penilaian menteri tentang hal ini?

 

Jawab: TPP 11 atau disebut TPP tanpa AS menduduki 13% GDP global, sama dengan 10 triliun USD, 15% total nilai perdagangan dunia, sama dengan 5 triliun USD, menciptakan satu pasar yang terbesar di dunia. Perjanjian ini juga menciptakan satu pintu gerbang yang masuk ke kawasan Asia-Pasifik yang sedang berkembang kuat. Bersamaan itu ialah satu dasar untuk mengembangkan kerjasama perdagangan menurut keterbitan-ketertiban baru. Itu merupakan satu pesan yang positif terhadap seluruh kawasan Asia-Pasifik. Bersama dengan TPP 11, kerjasama di dalam dan luar kawasan, kerjasama antar negara anggota dan kerjasama antara negara-negara anggota dengan negara-negara atau kawasan yang lain akan meningkat. Dalam proses kerjasama itu, kalau ada sesuatu negara yang menyetujui tuntutan dan ketentuan perjanjian ini akan juga bisa masuk dan menurut itu, TPP 11 akan diperluas.

Tanya: Dianggap sebagai perekonomian papan atas dalam CPTPP, apa yang akan dilakukan Jepang untuk mengembangkan peranan lokomotifnya?

 

Jawab: Pada bulan November tahun lalu, sehubungan dengan Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Kota Da Nang, Vietnam dan Jepang telah bersama-sama mengeluarkan Pernyataan Ketua. Sebelas negara telah bersama-sama membahas dan mencapai permufakatan penting sehingga menghasilkan penandatanganan perjanjian ini. Dalam seluruh proses itu, Jepang telah memegang satu peranan sentral. Kami merasa sangat bangga tentang hal ini. Khususnya, kami sangat berterima kasih kepada Vietnam yang telah melakukan kerjasama secara efektif dalam seluruh proses ini. Yang akan datang ini, agar perjanjian ini menjadi efektif, kita harus melakukan beberapa pekerjaan  lagi dan 11 negara perlu melakukan konektivitas untuk mengatasinya. Jepang akan terus memainkan dengan baik peranan koordinator, pengarah dan konektivitasnya. Dan target umum ialah agar  CPTPP cepat menjadi efektif. 

Komentar

Yang lain