Memperkokoh Gencatan Senjata, Menciptakan Syarat untuk Mendorong Perundingan Damai Palestina-Israel

(VOVWORLD) - Setelah upaya-upaya mediasi oleh Mesir dan komunitas internasional, pada tgl 7 Agustus malam, tentara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jalur Gaza telah mulai melaksanakan satu gencatan senjata yang komprehensif, untuk sementara mengakhiri masa tiga hari pertempuran sengit yang menewaskan puluhan orang Palestina. Opini internasional mengapresiasi perkembangan ini, tetapi memperingatkan bahwa upaya mempertahankan gencatan senjata merupakan satu tantangan besar, memerlukan upaya bersama, serta iktikat baik sebenarnya dari semua pihak terkait.

 

Gelombang baku hantam selama tiga hari baru-baru ini merupakan kali baku hantam yang paling sengit dan berlumuran darah antara tentara Israel dan para militan di jalur Gaza dalam waktu lebih dari setahun ini. Kasus ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan opini regional dan internasional, karena ketidakstabilan di Timur Tengah serta kerumitan konflik Palestina-Israel.

 

Merebaknya Perang dan Kekhawatiran Komunitas Internasional

Baku hantam yang merebak pada tgl 5 Agustus setelah tentara Israel tiba-tiba membuka banyak serangan udara terhadap serentetan sasaran di jalur Gaza, sehingga menewaskan setidaknya 15 orang Palestina, di antaranya ada seorang komandan senior pasukan Jihad. Dalam satu pernyataan pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, menunjukkan bahwa operasi serangan penangkalan ini bertujuan mencegah intrik penyerangan terhadap Israel oleh kelompok bersenjata di Jalur Gaza yang didukung oleh Iran. Selanjutnya, pada tgl 6 dan 7 Agustus, tentara Israel juga membuka lagi lebih banyak gelombang serangan udara lagi terhadap banyak posisi di Gaza. Statistik badan kesehatan Palestina, ada setidaknya 44 orang Palestina telah tewas dalam serangan-serangan udara Israel, sekitar separuh di antaranya adalah warga sipil. Selain itu, kira-kira 360 orang telah luka-luka dalam tingkat-tingkat berbeda, sementara itu ratusan rumah dan bangunan sipil telah hancur secara menyeluruh atau rusak sebagian.

Memperkokoh Gencatan Senjata, Menciptakan Syarat untuk Mendorong Perundingan Damai Palestina-Israel - ảnh 1Roket diluncurkan ke Israel pada 5/8/2022 (Foto: Reuters)

Untuk membalas serangan-serangan udara Israel, para militan Jihad telah meluncurkan ratusan roket dari Gaza ke wilayah Israel. Statistik kalangan otoritas Israel memberitahukan, sebelum gencatan senjata berlaku, para militan Palestina telah menembakkan sekitar 580 roket dari jalur Gaza ke wilayah Israel, tetapi hampir semuanya telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome dari Israel dan tidak menimbulkan korban.

Menurut penilaian organisasi-organisasi kemanusiaan internasional, gelombang baku hantam baru-baru ini merupakan kali bentrokan yang paling sengit dan berlumuran darah antara tentara Israel dan para militan jihad Palestina di jalur Gaza sejak pertengahan tahun 2021. Kali ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam dalam komunitas internasional karena membuat peluang memulihkan perundingan-perundingan damai antara Israel dan Palestina yang terputus selama bertahun-tahun ini menjadi lebih tipis. Dalam satu pernyataan pada tgl 6 Agustus, juru bicara Wakil Senior Uni Eropa urusan politik diplomatik, Josep Borrell, menunjukkan: “Uni Eropa sangat khawatir akan perkembangan-perkembangan terkini di dalam dan sekitar jalur Gaza. Uni Eropa mengimbau semua pihak supaya menahan diri secara maksimal untuk menghindari eskalasi ketegangan dan menimbulkan lebih banyak korban”.

 

Memperkokoh Gencatan Senjata untuk Mengondisikan Perundingan Damai

Para pakar internasional menilai, pencapaian kesepakatan gencatan senjata merupakan langkah penting dalam upaya menstabilkan situasi di Timur Tengah, salah satu titik panas konflik yang paling berkepanjangan di dunia selama beberapa dekade ini. Hal ini menjelaskan alasan mengapa segera setelah gencatan senjata diumumkan, banyak negara dan organisasi internasional telah segera menyambut baik. Dalam pengumuman resmi pada tgl 7 Agustus, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres telah mengimbau semua pihak supaya mematuhi gencatan senjata secara serius dan sepenuhnya, bersamaan itu menekankan bahwa PBB mendukung solusi “dua negara” berdasarkan pada resolusi-resolusi PBB terkait, hukum internasional, dan kesepakatan-kesepakatan sebelumnya. Pada hari itu juga, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga mengeluarkan pernyataan untuk menyambut baik gencatan senjata, mendesak semua pihak terkait supaya melaksanakan kesepakatan secara penuh, menjamin aktivitas pemasokan bahan bakar serta bantuan kemanusiaan menjadi lancar di Gaza.

Memperkokoh Gencatan Senjata, Menciptakan Syarat untuk Mendorong Perundingan Damai Palestina-Israel - ảnh 2Serdadu pasukan artileri Israel dengan peralatan-peralatan militer di daerah perbatasan dengan Jalur Gaza, 7 Agustus 2022. Foto: VNA

Akan tetapi, para pakar internasional secara bersamaan memperingatkan bahwa upaya mempertahankan gencatan senjata merupakan satu tantangan besar ketika baik tentara Israel maupun kelompok PIJ menyatakan akan segera melakukan tindakan balasan apabila pihak lain melanggar gencatan senjata. Lebih-lebih lagi, dalam masa lampau, puluhan gencatan senjata yang sama antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina di Gaza telah dilanggar dan dirusak hanya beberapa hari setelah diberlakukan karena banyak sebab musabab yang berbeda.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa para pihak terkait dan bahkan komunitas internasional, khususnya PBB dan negara-negara yang berpengaruh seperti Amerika Serikat, Mesir, Iran, perlu memperkuat upaya-upaya untuk menjamin agar gencatan senjata dipatuhi sepenuhnya, menciptakan syarat untuk mempercepat perundingan-perundingan damai antara orang Palestina dan Israel secara substantif dan efektif di waktu mendatang./.

Komentar

Yang lain