Mendorong kerjasama strategis dan komprehensif Vietnam-Jepang

(VOVworld) - Presiden Vietnam, Truong Tan Sang baru-baru ini melakukan kunjungan kenegaraan di Jepang, atas undangan Kaisar Jepang, Akihito dan Permaisuri dari 17-20 Maret.  Kunjungan ini telah mencapai hasil-hasil yang penting, meletakkan tonggak sejarah yang baru, meningkatkan hubungan kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif antara dua negara,  bersamaan itu mendorong kerjasama komprehensif di semua bidang.

Mendorong  kerjasama strategis dan komprehensif  Vietnam-Jepang - ảnh 1
Presiden Vietnam, Truong Tan Sang dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe 
mengadakan pembicaraan
(Foto: dantri.com.vn)

Kunjungan kenegaraan di Jepang kali ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan oleh Presiden Vietnam,Truong Tan Sang selaku Kepala Negara dan merupakan kunjungan kenegaraan ke-2 yang dilakukan  Presiden Vietnam di Jepang  selama masa 40 tahun  ini, sejak dua negara  menggalang hubungan diplomatik pada tahun 1973. Yang lebih khusus ialah  Presiden Vietnam adalah kepala negara asing  pertama yang mendapat undangan dari Kaisar untuk melakukan kunjujngan  di Jepang pada tahun 2014.

Mencapai kepercayaan  politik tinggi.

Dengan  jadwal yang padat, dalam  waktu tiga hari saja, tapi  ada 50 aktivitas yang tersebar dari Tokyo sampai Ibaraki dan Osaka, Presiden Truong Tan Sang  telah mengadakan serentetan  pertemuan  dan kontak dari Kaisar, Keluarga Kerajaan, Parlemen, Pemerintah sampai para pemimpin beberapa Grup ekonomi  besar, asosiasi badan usaha, asosiasi  temu pertukaran rakyat, sahabat-sahabat Jepang  yang akrab dengan Vietnam dan kaum tani Jepang. Yang paling mencuat ialah di depan Parlemen, Presiden Truong Tan Sang telah membacakan pidato dengan tema: “Pembaruan dan Kreativitas untuk beradaptasi dalam satu dunia yang sedang berubah”. Kehadiran dan pidato Presiden Vietnam telah mendapat simpati istimewa dari semua kalangan dan unsur  di kalangan masyarakat.

Bersama dengan pidato  penting di depan Parlemen Jepang, Presiden Truong Tan Sang  dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe telah mengadakan pembicaraan yang sangat sukses. Dua pemimpin telah mengeluarkan Pernyataan bersama tentang penggalangan hubungan kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif  antara Vietnam dan  Jepang demi perdamaian dan kesejahteraan di Asia. Presiden Truong Tan Sang memberitahukan: “Kami telah sepakat meningkatkan hubungan antara dua negara dan kerangka kerjasama baru untuk mencerminkan perkembangan kuat, intensif dan ekstensif hubungan kemitraan strategis Vietnam-Jepang pada waktu lalu, bersamaan itu  menetapkan orientasi besar hubungan antara dua negara untuk periode perkembangan baru. Saya juga telah menegaskan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe bahwa Vietnam telah dan sedang terus mendorong kuat usaha pembaruan yang komprehensif, membangun negara hukum, memperluas demokrasi, memperkuat reformasi administrasi, hukum, mendorong kuat restrukturisasi perekonomian dan memperbaiki pola pertumbuhan di Vietnam”.

Meletakkan  tonggak sejarah baru dalam hubungan antara Vietnam- Jepang

Sehubungan dengan kunjungan di Jepang kali  ini, Presiden Truong Tan Sang telah melakukan dialog-dialog dengan ratusan pemimpin berbagai organisasi ekonomi dan badan usaha papan atas Jepang. Pada semua kontak, Jepang berkomitmen menggelarkan rencana aksi untuk 6 cabang industri prioritas dalam Strategi Industrialisasi Vietnam dalam kerangka kerjasama Vietnam-Jepang, membantu mengembangkan berbagai zona industri spesialis, bersamaan itu terus memgrikan  pinjaman prioritas gelombang kedua tahun 2012 sebanyak JPY 120 miliar untuk 5 proyek besar di Vietnam.

Disamping itu, dua negara juga telah mencapai banyak permufakatan kerjasama di bidang pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan-teknologi, kesehatan, kebudayaan, pendidikan, diantaranya kerjasama pertanian menjadi terobosan ketika Jepang akan mempelajari membantu Vietnam meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas pengolahan, memperkuat pengontrolan, pengelolaan kualitas dan keselamatan bahan makanan dalam semua produk hasil pertanian-kehutanan dan perikanan, melakukan industrialisasi bidang pertanian, menerapkan teknologi tinggi dan  melakukan bioteknologi dalam cocok tanam dan peternakan, turut meningkatkan pendapatan, mempersempit kesenjangan dan memperbaiki kehidupan kaum tani. Ini merupakan langkah perubahan  baru dalam kerjasama antara dua negara. Doktor  Tran Dinh Thien, Kepala Institut Penelitian Ekonomi Vietnam mengatakan: “Masalah titik berat yang selama ini belum banyak diajukan ialah kerjasama pertanian. Kerjasama pertanian ini mengungkapkan cara pendekatan baru ialah berpindah ke teknologi melalui satu program kerjasama yang sangat luas. Hal ini sesuai dengan situasi Vietnam karena sekarang Vietnam sedang berpindah ke satu pertanian teknologi tinggi dan memilih Jepang sebagai mitra  yang punya arti  penting”.

Bersama dengan sukses dalam kerjasama ekonomi, tidak bisa tidak bicara tentang sukses dalam  pendorongan kerjasama temu pertukaran rakyat antara dua negara. Di Jepang, Presiden Truong Tan Sang  telah mengadakan serentetan kontak dengan ratusan sahabat, para politisi,  para wirausaha dan wakil dari beberapa organisasi  persahabatan dengan Vietnam.

Ketika  menilai hasil kunjungan kenegaraan di Jepang kali ini,  Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh menegaskan: “Kunjungan Presiden Vietnam, Truong Tan Sang di Jepang kali ini  punya arti yang sangat penting. Presiden Vietnam telah mengadakan kontak tertinggi dengan Kaisar Jepang, pemimpin Majelis Tinggi, Majelis Rendah dan beberapa kolompok legislator dalam Parlemen, para pemimpin dari beberapa partai politik Jepang. Semua program itu memanifestasikan sosok hubungan Vietnam-Jepang, merupakan sosok hubungan kemitraan  strategis dan ditingkatkan menjadi kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif, demi perdamaian dan keamanan di kawasan”.

Kunjungan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di Jepang kali ini telah memberikan hasil-hasil kongkrit.  Semua hasil ini  menciptakan satu kerangka kerjasama baru dan pasti akan menjadi satu impuls baru yang mengaitkan erat dua bangsa./.


Komentar

Yang lain