Mengkonektivitaskan rakyat dalam Komunitas ASEAN

(VOVworld) - Menurut peta jalan, Komunitas Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) akan resmi menyatakan lahirnya pada akhir tahun ini. Satu komunitas bersama, satu blok ekonomi tunggal, satu pasar terbuka, satu identitas  sendiri dari ASEAN merupakan tujuan ASEAN. Namun, Komunitas ASEAN hanya benar-benar berhasil ketika ada musyarah dan mufakat dari rakyat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh ASEAN mengenai Komunitas, mengenai semua kesempatan dan tantangan  yang diberikan Komunitas merupakan tugas titik berat ASEAN pada tahun 2015 ini.  

  Mengkonektivitaskan rakyat dalam Komunitas ASEAN  - ảnh 1
Ilustrasi.
(Foto: baodientu.chinhphu.vn).

Dengan kriterium “Satu ASEAN dengan manusia sebagai sentral”, lahirnya Komunitas ASEAN  pada 31 Desember 2015 akan  menjadi satu instrumen yang lebih kuat untuk melaksanakan aspirasi rakyat. Yakni landasan administrasi manajemen yang baik, standar kehidupan lebih tinggi, berkembang secara berkesinambungan, menciptakan satu kesempatan yang lebih besar untuk semua orang. Sampai sekarang, semua negara anggota ASEAN pada pokoknya telah menyelesaikan pekerjaan persiapan untuk lahirnya Komunitas ASEAN, diantaranya menaruh perhatian pada peningkatan kesedaran tentang Komunitas ASEAN melalui bentuk-bentuk komunikasi yang kaya raya dan beranekaragam, sesuai dengan situasi dan syarat masing-masing negara.

Kampanye komunikasi yang beranekaragam

Pada tahun 2015, Malaysia menjabat Ketua ASEAN. Dengan tema Tahun ASEAN 2015 yalah “Warga kita, komunits kita, visi kita”, Duta Besar Malaysia di Vietnam, Dato Azmil Mohd Zabidi memberitahuklan bahwa prioritas papan atas negara ini ketika memegang jabatan sebagai Ketua ASEAN yalah membimbing ASEAN menuju ke pembentukan Komunitas pada akhir tahun dengan kriterium: “Satu komunitas dengan manusia sebagai sentral”. Oleh karena itu, Malaysia telah melakukan persiapan bagi Tahun ASEAN - 2015 dan  Komunitas ASEAN secara sangat dini untuk membantu rakyat memperkuat pemahaman tentang ASEAN. Duta Besar Malaysia di Vietnam, Dato Azmil Mohd Zabidi memberitahukan: “Malaysia banyak berupaya dalam melakukan pendidikan dan propaganda di kalangan masyarakat tentang ASEAN dan lahirnya Komunitas ASEAN melalui serentetan aktivitas yang beranekaragam. Dari Januari sampai November 2014, ada 44 program TV yang telah digelarkan di Malaysia, misalnya sarasehan, temu pergaulan rakyat, lokakarya, pameran, pembentukan perpustakaan gambar dan komunikasi audio visual, peresmian Website dan lain-lain… Semua program ini telah memberikan informasi yang paling lengkap tentang ASEAN  dan lahirnya Komunitas ASEAN kepada masyarakat”.

Negera-negara anggota ASEAN lain  juga menjalankan bermacam  bentuk sosialisasi. Singapura telah membentuk Dana ASEAN untuk memberikan bantuan keuangan kepada pekerjaan media massa, mengundang sarjana dan wartawan negara- negara ASEAN datang di Singapura.  

Laos  dengan giat memuat  artikel tulisan  tentang ASEAN di media massa Laos, memasok hasil cetakan kepada berbagai perpustakaan, sekolahan dan rakyat, menyelipkan isi-isi tentang ASEAN di semua aktivitas olahraga, budaya dan pendidikan.

Thailand membangun  perpustakaan tentang ASEAN di semua Sekolah Tinggi dan mengadakan program siaran tentang ASEAN.

Brunei Darussalam telah mengadakan temu-temu pergaulan pemuda, melakukan pendidikan dan pameran tentang Komunitas ASEAN.

Pemerintah Filipina membuat film dokumenter tentang sejarah pembentukan dan perkembangan ASEAN  dan bahan tentang 10 negara ASEAN, program kesamaan negara-negara ASEAN mengenai musik, tarian, pakaian tradisional, kerajinan tangan-artistik  dan lain-lain…

Indonesia menaruh perhatian  pada target memasok informasi unttuk memperkuat konektivitas antara rakyat Indonesia dengan rakyat negara-negara anggota ASEAN lain. Duta Besar Indonesia di Vietnam, Mayerfas menegaskan bahwa semua program yang digelarkan secara giat di masing-masing negara telah menunjukkan tekat ASEAN dalam masalah membangun Komunitas dengan manusia sebagai sentral. Duta Besar Indonesia Mayerfas memberitahukan:“Negara-negara ASEAN sedang  berupaya memberikan sumbangan pada komunitas bersama ASEAN. Kami menginginkan agar warga Indonesia pada khususnya dan ASEAN pada umumnya  menyedari bahwa mereka adalah satu bagian dari ASEAN”.

Proaktif berpartisipasi pada ASEAN selalu menjadi politik konsekwuen dari Vietnam

Pandangan Vietnam juga sangat konsekuen tentang pekerjaan komunikasi yalah tidak hanya meningkatkan informasi dan pengertian untuk rakyat negara-negara ASEAN saja, melainkan juga membantu Komunitas ASEAN menjadi kuat setelah dibentuk. Oleh karena itu, pekerjaan melakukan sosialsisasi tentang komunitas ASEAN tidak  hanya berlangsung pada tahun ini  dan tahun berikut-nya saja, melainkan satu proses yang berjangka panjang. Duta Besar, Kepala Perwakilan ASEAN di Vietnam, Nguyen Vu Tu mengatakan:“Bagaimana bisa memberikan informasi tentang komunitas ASEAN kepada rakyat. Supaya setiap warga Vietnam bisa mengerti tentang apakah komunitas itu dan komunitas memberikan kepentingan apa kepada setiap penduduk. Kami telah mengundang wakil dari 9 negaraASEAN lain datang di Vietnam untuk bersama-sama berbagi pengalaman tentang persiapan untuk lahirnya Kopmunitas ASEAN dan semua pengalaman dalam komunikasi guna meningkatkan kesedaran. Saya beranggapan bahwa  proses persiapan untuk lahirnya Komunitas ASEAN  sudah berlangsung sejak lama  dan 31 Desember 2015 hanya merupakan tonggak yang kami pilih saja”.

Pada tahap perkembangan baru ini, satu ASEAN yang  bersatu, saling berkaitan dalam “Satu visi, satu identitas, satu komunitas” bersama merupakan pesan yang dikirim oleh negara-negara ASEAN kepada komunitas Internasional. Melakukan integrasi tidak hanya di bidang masalah ekonomi saja, melainkan setiap penduduk dalam Komunitas ASEAN semuanya bisa mempunyai pemahaman yang sama tentang nilai- nilai sendiri ketika menjadi warga ASEAN. Nilai- nilai yang sama tentang kebudayaan dan sejarah merupakan hal-hal yang paling umum untuk melakukan konektivitas antar-bangsa di rumah bersama ASEAN./.

Komentar

Yang lain