(VOVWORLD) - Target pertumbuhan GDP Vietnam pada tahun 2018 yang ditetapkan akan mencapai 6,7%. Pada persidangan ke-5 Majelis Nasional (MN) angkatan XIV yang sedang berlangsung di Kota Ha Noi, para anggota MN menganggap bahwa perekonomian Tanah Air sedang berkembang baik, linkungan investasi sedang mempunyai faktor-faktor yang kondusif, meski masih tetap menjumpai tantangan-tantangan yang tidak kecil seperti penyerapan modal investasi asing, utang publik yang tinggi, target pertumbuhan yang dikeluarkan sepenuhnya bisa tercapai.
Deputi Harian Perdana Menteri Viet Nam, Truong Hoa Binh menyampaikan laporan tentang situasi sosial-ekonomi tahun 2017. (Foto: (http://kinhtedothi.vn) |
Menurut laporan yang disampaikan oleh Deputi Harian Perdana Menteri Viet Nam, Truong Hoa Binh di depan MN dan para pemilih seluruh negeri tentang situasi sosial-ekonomi tahun 2017, 7 diantara 13 jatah sosial-ekonomi di dalam negeri telah mencapai hasil yang positif. Yang patut diperhatikan ialah laju pertumbuhan GDP mencapai 6,81%, nilai ekspor meningkat lebih dari 21% dan surplus perdagangan sebanyak 2,9 miliar USD. Ini merupakan indikasi-indikasi yang mantap bagi perkembangan ekonomi Viet Nam tahun 2018.
Terus menstabilkan ekonomi makro.
Dari awal tahun 2018 sampai sekarang, ekonomi makro terus stabil; inflasi berhasil dikekang; kebijakan moneter diselenggarakan secara berinisiatif dan fleksibel, membantu secara tepat waktu organisasi-organisasi perkreditan yang menjumpai kesulitan, menjamin likuiditas pasar dan keselamatan sistim. Tran Hoang Ngan, anggota MN Viet Nam dari Kota Ho Chi Minh mengatakan bahwa pada waktu lalu, Pemerintah Vietnam telah berupaya keras melakukan restrukturisasi perekonomian menurut arah positif, dari situ kelompok-kelompok bidang jasa, industri, industri olahan, pertanian dan lain-lain mencapai pertumbuhan yang kuat. Khususnya, linkungan investasi asing menjadi baik, menciptakan ancang-ancang perkembangan Tanah Air. Dia memberitahukan; “Dengan upaya-upaya keras dari seluruh sistim politik dan tekat Pemerintah yang “bertindak, transparan dan membina”, Viet Nam telah mencapai prestasi-prestasi ekonomi yang mengesankan pada tahun 2017 dan beberapa bulan awal tahun 2018. Viet Nam mencapai pertumbuhan berdasarkan fundasi ekonomi makro yang stabil, inflasi berhasil dikontrol, kepercayaan mata uang Vietnam naik, defisit APBN tahun 2017 berhasil berkurang 4 triliun VND”.
Banyak pendapat yang dikeluarkan oleh para anggota MN menganggap bahwa pada beberapa bulan akhir tahun 2018, meski masih menjumpai kesulitan karena situasi ekonomi dunia dan dalam menyerap modal investasi asing, tapi ekonomi Viet Nam sama sekali mungkin mencapai target yang sudah ditetapkan.
Melakukan reformasi institusi, menciptakan syarat yang kondusif bagi badan-badan usaha.
Pada latar belakang sekarang, lingkungan institusi sedang mengalami reformasi, dampak dari luar bersifat lebih kondusif ketika Viet Nam sedang melakukan integrasi secara ekstensif dan intensif, saat itu pasar Viet Nam diperluas. Trinh Ngoc Phuong, anggota MN Viet Nam dari Provinsi Tay Ninh memberitahukan: “Perlu membuat kebijakan perkembangan zona ekonomi, mendorong zona perkembangan dan menciptakan tenaga pendorong bagi zona perkembangan. Viet Nam jangan melakukan investasi pada satu daerah untuk mengembangkan satu zona ekonomi, hal ini akan menimbulkan tekanan terhadap daerah. Viet Nam telah membuat perancangan yang sistimatis. Viet Nam perlu mempunyai panglima daerah dan dana investasi agar setiap daerah ketika melakukan investasi akan sudah ada sumber modal”.
Untuk mengembangkan ekonomi menurut arah yang berkesinambungan dan menciptakan ancang-ancang yang mantap untuk tahun-tahun selanjutnya, para anggota MN menganggap bahwa Pemerintah Viet Nam perlu memperhatikan barisan badan usaha dan wirausaha. Karena ini merupakan kekuatan dan tenaga pendorong terhadap perekonomian. Oleh karena itu perlu mengatasi kesulitan yang dihadapi kekuatan ini untuk berkembang. Bersamaan itu, melakukan reformasi prosedur administrasi dan institusi untuk menyerap kedatangan para investor asing, karena ini merupakan sumber daya yang sangat perlu bagi perkembangan ekonomi. Ibu Nguyen Thi Thanh, Kepala rombongan anggota MN Vietnam dari Provinsi Ninh Binh memberitahukan: “Kami berharap agar MN dan Pemerintah pada waktu mendatang ketika menyelenggarakan ekonomi makro perlu memperhatikan laju pertumbuhan dan khususnya kualitas pertumbuhan, indeks-indeks yang bersangkutan seperti produktivitas kerja, lingkungan yang berkesinambungan. Keterbukaan perekonomian Viet Nam sedang sangat besar ketika Viet Nam berpartisipasi pada banyak perjanjian dagang bebas bilateral, oleh karena itu harus menyeimbangkan faktor-faktor yang kondusif dalam menyerap investasi dari badan-badan di dalam dan luar negeri. Dari situ, badan-badan usaha Viet Nam menjadi tumbuh membesar dan kuat, bisa mendekati teknologi-teknologi dari badan-badan usaha asing. Viet Nam perlu lebih memperhatikan “kesehatan” badan-badan usaha domestik agar mereka bisa melakukan integrasi, bisa menjemput bola tentang keunggulan-keunggulan dari badan-badan usaha asing”.
Panorama sosial-ekonomi Viet Nam pada tahun 2017 dan beberapa bulan awal tahun 2018 telah dan sedang menciptakan kepercayaan besar bagi para pemilih dan rakyat tentang perkembangan sosial-ekonomi Tanah Air pada tahun ini dan menciptakan ancang-ancang untuk tahun-tahun selanjutnya. Dari sekarang sampai akhir tahun ini, Pemerintah Viet Nam terus melaksanakan secara gigih dan berhasil-guna semua Resolusi yang dikeluarkan oleh Partai Komunis, MN dan Pemerintah tentang terobosan-terobosan strategis, melakukan restrukturisasi perekonomian yang dikaitkan dengan usaha membarui pola pertumbuhan. Berinisiatif mempersiapkan persyaratan-persyaratan yang perlu, memanfaatkan secara baik peluang Revolusi Industri 4.0, berupaya mencapai laju pertumbuhan GDP seperti target yang sudah ditetapkan.