Pemerintah Vietnam gigih memberantas wabah dan berupaya menyelamatkan pasien

(VOVWORLD) - Vietnam mulai memasuki periode klimaks gelombang kedua wabah Covid-19 ketika jumlah pasien yang terinfeksi dan kasus kematian, daerah yang mencatat jumlah kasus yang terinfeksi sedang meningkat. Pemerintah Vietnam berkoordinasi dengan Badan Pengarahan Nasional urusan Pencegahan dan Penanggulangan Wabah Covid-19,   semua kementerian, dan instansi untuk mengeluarkan solusi, dan tututan yang paling baik dalam mencegah dan menanggulangi wabah secara tepat waktu. 

Seiring dengan itu, memobilisasi, dan menggunakan dengan efektif semua sumber daya manusia dan sumber daya materiil untuk berhasil mengendalikan wabah, terutama di pusat-pusat wabah yakni Kota Da Nang dan Provinsi Quang Nam.

Pemerintah Vietnam gigih memberantas wabah dan berupaya menyelamatkan pasien - ảnh 1 Para dokter dan petugas medis dari Rumah Sakit Cho Ray, Kota Ho Chi Minh sebelum kunjungan kerja ke Kota Da Nang untuk memberikan bantuan dalam mengobati pasien Covid-19 (Sumber: Kementerian Kesehatan Vietnam)

Covid-19 pernah diperingatkan sebagai teramat berbahaya terhadap para pasien yang mengidap  penyakit penyerta. Oleh karena itu, dari akhir bulan 7/2020, setelah menemukan pusat wabah di 3 Rumah Sakit di Kota Da Nang, Pemerintah Vietnam dan semua kementerian, dan instansi yang terkait telah membuat dan menggelarkan semua langkah pencegahan dan penanggulangan wabah secara teramat gigih.

 

Memusatkan sumber daya secara maksimal untuk membantu Kota Da Nang memberantas wabah

Kementerian Kesehatan Vietnam  telah mengirimkan para pakar perawatan darurat dan kardiovaskular dari Rumah Sakit Bach Mai (Kota Ha Noi) dan kelompok dokter dan petugas medis (yang pernah mengobati pasien ke-91, seorang pilot Inggris) dari Rumah Sakit Cho Ray, Kota Ho Chi Minh ke pusat wabah untuk memberikan bantuan dalam mengobati para pasien Covid-19 yang parah.

Khususnya, setelah mencatat 3 kasus kematian karena Covid-19 pada 13/8, Kementerian Kesehatan Vietnam telah mengirimkan lagi 3 pakar yang berpangalaman banyak dalam pengobatan aktif, penyakit menular dan kadiovaskular ke daerah Vietnam Tengah untuk memberikan bantuan dalam mengobati para pasien Covid-19. Selain bersama-sama dengan para dokter di pusat wabah mengobati para pasien yang berada dalam situasi serius, Rumah Sakit Sekolah Tinggi Kedokteran Ha Noi telah membimbing kepada para dokter  spesialis mempertahankan konsultasi online dari jauh dengan rumah-rumah sakit satelit di tingkat bawah untuk mengobati pasien Covid-19.

Deputi Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Truong Son menekankan jangan membiarkan  wabah Covid-19 merajalela  di kalangan komunitas kesehatan yang lemah seperti rumah sakit; harus  menemukan dan cepat mengobati kasus Covid-19 dan mengindividualisasi setiap pasien untuk mengeluarkan protokol pengobatan yang sesuai. Dia mengatakan:

“Protokol pengobatan telah kami sesuaikan 6 kali. Protokol pengobatan merupakan satu kerangka pengobatan. Bagi setiap pasien Covid-19, di samping diagnosis dan kelompok kerja yang dijalankan para pakar perawatan darurat di daerah setempat, kami juga mengadakan konsultasi nasional secara virtual dengan unit-unit pengobatan Covid-19 dan kelompok pakar kejuruan dari Komisi Pengobatan, dan para pakar utama setiap bidang, serta para petugas medis. Semua sumber daya yang perlu akan difokuskan untuk mengobati dan menyelamatkan para pasien parah sekarang”.

 

Berupaya  keras mencegah wabah sekaligus membatasi kasus kematian

Dalam tahap kedua wabah Covid-19, Vietnam telah berhasil melaksanakan semua langkah pencegahan dan penanggulangan wabah. Warga telah lebih tenang pada gelombang kedua wabah Covid-19. Untuk menghindari situasi penularan wabah, terutama dari rumah-rumah sakit, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc telah meminta kepada instansi  kesehetan supaya membuat prosedur standar dalam menangani kasus-kasus terduga  terinfeksi Covid-19. PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa bisa menarik beberapa rumus dalam memberantas wabah yakni “penemuan-penemuan cepat, isolasi-isolasi cepat, pelaksanaan tes- pelaksanaan tes secara luas dan cepat”. Beliau juga meminta kepada instansi kesehatan supaya mempercepat laju  melakukan penelitian  obat, dan vaksin; membuat rekam medis elektronik untuk masing-masing pasien, khususnya membuat protokol pengobatan secara berhasil-guna, terutama untuk para pasien parah guna membatasi kasus kematian. PM Nguyen Xuan Phuc meminta:

“Semua kasus gejala batuk, deman, radang  harus segera diperiksa. Saya meminta supaya terus melaksanakan pembatasan sosial untuk obyek-obyek yang menghadapi bahaya tinggi, kaum lansia, orang yang menderita penyakit kardiovaskular, orang pengidap penyakit kronis dan sebagainya. Ini merupakan pembatasan sosial untuk obyek itu sendiri guna menghindari penularan dan risiko”.

Pekan klimaks gelombang kedua wabah Covid-19 ditetapkan akan berlangsung pada beberapa hari mendatang. Oleh karena itu, Pemerintah Vietnam, Kementerian Kesehatan Vietnam, semua kementerian dan instansi yang terkait  sedang bersama-sama bersatu hati dan bersinergi membuat opsi pemberantasan wabah dalam masyarakat secara paling efektif. Seiring dengan itu, melaksanakan protokol pengobatan aktif untuk para pasien parah yang terinfeksi Covid-19, mengurangi kasus kematian. 

Komentar

Yang lain