Perkembangan baru dalam proses perdamaian di Ukraina Timur

(VOVWORLD) - Setelah satu waktu panjang mengalami jalan buntu, proses perundingan untuk mengusahakan jalan keluar bagi bentrokan yang berlumuran darah di Ukraina Timur telah mencapai perkembangan positif, membuka harapan besar dalam menegakkan satu perdamaian yang sesungguhnya bagi negara Eropa Timur ini.
Perkembangan baru dalam proses perdamaian di Ukraina Timur - ảnh 1Pertemuan puncak Kelompok Kuardilateral Normandia di Paris  (Foto: AP) 

Setelah waktu 5 tahun meledak dan merampas jiwa kira-kira 13.000 orang, bentrokan di Ukraina Timur telah menyalakan harapan bisa dipecahkan setelah pertemuan puncak Kelompok Kuardrilateral Normandia yang meliputi pemimpin negara-negara Rusia, Jerman, Perancis dan Ukraina diadakan di Paris, Ibukota Perancis pada tanggal 9 Desember ini.

 

Pertemuan Normandia

Ini merupakan pertemuan kembali pertama setelah  3 tahun yang dilakukan oleh para pemimpin senior 4 negara yang memainkan peranan dan pengaruh  paling penting terhadap bentrokan. Pada pertemuan ini, Presiden Perancis, Emmanuel Macron, Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Kanselir Jerman, Angela Merkel telah mencapai komitmen melaksanakan secara lengkap perintah gencatan senjata di Ukraina Timur sampai akhir tahun ini, bersamaan itu sepakat melakukan tukar-menukar tahanan menurut bentuk “semua ditukar dengan semua”.

Menurut itu, Pemerintah Kiev akan mengembalikan 250 tahanan untuk ditukar dengan 100 tahanan  dari negara yang menamakan diri sebagai Republik Donetsk dan Luhansk di Donbass sebelum akhir tahun 2019, terus menarik angkatan bersenjata dari tempat-tempat bentrokan sampai akhir bulan Maret 2020, melakukan demiliterisaasi lagi terhadap 3 tempat, melaksanakan penjinakan bom dan ranjau dan dalam waktu 30 hari akan membentuk tempat-tempat transisi (koridor) baru untuk kebutuhan mobilitas warga di kawasan perbatasan demi tujuan kemanusiaan, sepakat terus melakukan pertemuan puncak Kelompok Kuardrilateral Normandia selambat-lambatnya sesudah 4 bulan lagi.

 

Kepercayaan ditegakkan

Dalam kenyataannya, hasil ini belum benar-benar memenuhi harapan yaitu bisa membantu segera menghentikan  bentrokan. Akan tetapi, hal ini mempunyai satu arti yang teramat penting dalam menegakkan kepercayaan antara Rusia dan Ukraina. Hubungan Rusia-Ukraina telah jatuh pada situasi tegang yang serius sejak tahun 2014 ketika Rusia memutuskan menggabungkan kembali Semenajung Krimea setelah satu referendum menuntut kemerdekaan di semenanjung ini. Bahkan, pada tahun lalu, Presiden Ukraina pada waktu itu yaitu Petro Poroshenko juga menyatakan bahwa Kiev “sedang berada di tepi satu perang total”  terhadap Moskow setelah  bentrokan antara dua pihak di Selat Kerch. Oleh karena itu, pertemuan puncak bilateral di Paris antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Zelensky Volodymnyr di sela-sela pertemuan puncak Kelompok Kuardrilteral Normandia ini dianggap sebagai satu peristiwa sejarah, titik balik untuk memperbaiki hubungan Rusia-Ukraina serta proses perdamaian di Ukraina Timur.

Ketika berpidato di depan jumpa pers bersama setelah pertemuan Normandia tersebut, Presiden Rusia, Vladimir Putin menilai bahwa prosesnya sedang berlangsung secara tepat arah dengan kemajuan-kemajuan konkret seperti pertukaran tahanan, penarikan serdadu dari 3 tempat panas di kawasan perbatasan sesuai dengan permufakatan. Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel menilai bahwa Kelompok Kuardrilateral Normandia telah berhasil mengatasi “waktu diam” dalam memecahkan masalah Donbass.

 

Perkembangan di lapangan

Pada tanggal 10 Desember,  faksi oposisi di Ukraina Timur menegaskan bersedia tukar-menukar tahanan dengan Kiev menurut permufakatan yang dicapai oleh dua presiden Rusia dan Ukraina, konkretnya ialah menukar 53 tahanan orang Ukraina dengan 88 pembangkang pada akhir tahun ini. Langkah ini dinilai sepenuhnya ada dasar, karena dalam kenyataannya, Rusia dan Ukraina selama ini telah juga tukar-menukar dengan sukses atas total 70 tahanan, gerak-gerik yang dinilai oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai “satu langkah besar untuk mengarah ke normalisasi hubungan” antara Moskow dan Kiev. Khususnya, pada tanggal 17 November, Rusia memberitahukan mengembalikan 3 kapal Angkatan Laut Ukraina yang ditangkap oleh Rusia di Laut Hitam pada November 2018, gerak-gerik yang membantu menurunkan suhu ketegangan secara sifnifikan antara Rusia dan Ukraina dan menimbulkan pengaruh positif terhadap situasi di Ukraina Timur.

Menurut laporan-laporan yang berbeda-beda, situasi di hampir semua kawasan Ukraina Timur selama hari-hari ini sepenuhnya tenteram, memanifestasikan sambutan prositif dari semua pihak di lapangan terhadap komitmen politik yang sudah dicapai oleh para pemimpin.

 

Prospek

Walaupun diprakirakan akan harus menghadapi banyak tantangan, tetapi dengan semua perkembangan yang positif di meja perundingan dan di lapangan, maka upaya memecahkan bentrokan  berlumuran darah yang sudah memakan waktu  separo dekade ini di Ukraina Timur telah mendapat harapan baru. Opini umum mengharapkan agar ini merupakan permulaan yang penting untuk mengarah ke akhirnya krisis, menghentikan penderitaan bagi puluhan ribu warga di Ukraina Timur.  

Komentar

Yang lain