Posisi Perempuan dalam Kegiatan Politik Kian Ditegaskan

(VOVWORLD) - Tanggal 8 Maret setiap tahun merupakan Hari Perempuan Internasional, hari perempuan sedunia bersatu berjuang untuk membebaskan diri, melaksanakan kesetaraan gender serta memuliakan sumbangan-sumbangan yang diberikan kaum perempuan kepada keluarga dan masyarakat. Di Vietnam target kesetaraan  gender selalu mendapat perhatian dari Partai Komunis dan Negara dengan melaksanakan banyak solusi dan mencapai banyak hasil yang menggembirakan di semua bidang. 

Di antaranya usaha menjamin dan berupaya mencapai prosentase perempuan mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota Majelis Nasional (MN), anggota Dewan Rakyat berbagai tingkat merupakan tuntutan yang penting.    

Posisi Perempuan dalam Kegiatan Politik Kian Ditegaskan - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc (yang kedua dari kiri) memberikan bunga kepada Ketua MN  Vietnam, Nguyen Thi Kim Ngan (yang kedua dari kanan), Wakil Ketua MN Vietnam, Tong Thi Phong (yang pertama dari kiri) daan Wakil Presiden Dang Thi Ngoc Thinh (Foto: Trong Duc/VNA)

Undang-Undang mengenai Pemilihan Anggota MN dan Anggota Dewan Rakyat 2015 menuntut: Menjamin sedikitnya 35 persen  perempuan dalam daftar resmi para calon aonggota  MN dan anggota Dewan Rakyat.

Vietnam menduduki posisi 65 di antara 162 negara tentang prosentase anggota MN perempuan

Menurut Laporan mengenai Pembangunan Manusia 2020 yang diumumkan UNDP  pada 4 Februari tahun  2021, Vietnam menduduki posisi  ke-65 di antara 162 negara dan berada dalam kelompok sepertiga  negara-negara yang memelopori dunia tentang prosentase anggota MN perempuan. Penelitian sekali lagi menegaskan peran penting anggota perempuan MN dalam perkembangan Vietnam tahap 2016-2021. MN angkatan XIV (2016-2021) merupakan masa bakti yang pertama Vietnam ada Ketua MN yang adalah perempuan dan 26,7 persen anggota adalah perempuan, taraf yang paling tinggi dalam dua masa bakti MN baru-baru ini, lebih tinggi dibandingkan prosentase rata-rata di dunia (22,8 persen). Ini juga untuk pertama kalinya, Vietnam mempunyai 3 anggota perempuan MN yang terpilih menjadi anggota Polit Biro Komite Partai Komunis Vietnam (KS PKV) masa bakti 2016-2021, 9 Sekretaris Komite Partai Komunis Provinsi, dan Kepala  daerah-daerah yang adalah perempuan yakni: Provinsi Lai Chau, Ninh Binh, Quang Ngai, Vinh Phuc, Thai Nguyen, Lang Son, Bac Ninh, An Giang dan Ha Nam. Wakil Kepala Komisi urusan Masalah-Masalah Sosial dari MN Vietnam, Bui Sy Loi menilai:

“Vietnam telah melaksanakan dengan baik Undang-Undang mengenai Kesetaraan Gender dan Strategi tentang kesetaraan gender. Hal ini memanifestasikan semangat dan tanggung jawab, serta mengapresiasi peran perempuan. Bersamaan itu menegaskan haluan dan pandangan Vietnam dalam melaksanakan dengan baik kebijakan pejabat perempuan”.

Para anggota perempuan MN telah mengembangkan moral, pengalaman kerja, aktif ikut serta dan lebih bertanggung jawab di bidang legislasi, mengawasi secara tertinggi dan memutuskan masalah-masalah penting tanah air. Di sesi-sesi pembahasan tentang sosial-ekonomi seperti pada persidangan ke-2 (bulan 10/2016), ada 22,1 persen anggota perempuan yang menyampaikan pendapat, pada persidangan ke-4 (bulan 10/2017), ada 22,34 persen dan pada persidangan ke-6 (bulan 10/2018) ada 23,86 persen anggota perempuan yang menyampaikan pendapat. Banyak usulan dan gagasan yang dikeluarkan para anggota perempuan MN telah menjadi landasan praktik untuk melaksanakan revisi ketentuan hukum yang terkait. Anggota MN angkatan XIV dari Provinsi Gia Lai, Ksor H’Bo Khap  mengatakan:

“Tekanan yang dihadapi seorang anggota MN yakni bagaimana berbicara supaya paling mudah didengarkan rakyat, dan paling mudah dimengerti para kader. Menerima informasi dari warga tapi bagaimana menyampaikan kepada badan-badan fungsional agar mengerti secara tepat hasrat warga yang pada tempatnya”.

Kebijakan yang bersidat menjelujuri

Meningkatkan posisi perempuan di bidang politik mempunyai peran yang teramat penting, bertujuan menjamin target kesetaraan gender dan memenuhi tuntutan perkembangan yang berkelanjutan dan integrasi internasional dari tanah air. Ketika masih hidup, Presiden Ho Chi Minh menegaskan: “Ketika berbicara tentang kaum perempuan artinya  berbicara tentang separuh umat manusia. Apabila tidak membebaskan perempuan, artinya  tidak membebaskan separuh umat manusia. Apabila tidak membebaskan perempuan maka akan hanya membangun separuh sosialisme”. Selama masa 90 tahun sejak terbentuknya Partai Komunis Vietnam hingga sekarang, Partai Komunis selalu memperhatikan bimbingan terhadap pekerjaan di kalangan perempuan dan melaksanakan target kesetaraan gender, dimanifestasikan secara menjelujuri dalam semua Resolusi, dan Instruksi Partai Komunis tentang pekerjaan massa, pekerjaan penggerakan  perempuan dan pekerjaan di kalangan kader perempuan. Anggota  MN angkatan XIV, Tran Quoc Khanh dari Kota Ha Noi mengatakan:

“Dalam segala periode, Partai Komunis selalu menetapkan bahwa perempuan memainkan peran dan posisi yang penting di semua bidang, dan selalu diposisikan secara tepat di badan-badan negara, maha harus bertanggung jawab  memberikan sumbangan bersama-sama dengan kaum pria. Perempuan selalu mendapat syarat yang kondusif dari Partai Komunis dan Negara untuk mengembangkan kemampuan-nya”.

Vietnam berupaya pada masa bakti MN angkatan XV (2021-2026), prosentase anggota perempuan MN yang terpilih akan mencapai 35 persen di antara seluruh  anggota MN. Hal ini tidak hanya demi strtuktur perempuan dalam mesin aparat pemimpin saja, melainkan adalah untuk  membangkitkan dan mengembangkan potensi perempuan dalam perkembangan tanah air. 

Komentar

Yang lain