Prospek pemulihan ekonomi dunia

(VOVWORLD) - Tanpa memedulikan jumlah pasien Covid-19 global yang terus-menerus meningkat dan mencapai rekor-rekor baru baik dalam hal jumlah kasus infeksi maupun kasus kematian, tetapi perekonomian dunia tetap menunjukkan indikasi-indikasi pemulihan yang positif. Tetapi kalangan pakar dan para lembaga-lembaga keuangan internasional yang besar terus-menerus mengeluarkan peringatan tentang risiko dan bahaya terhadap ekonomi global ketika wabah di hampir semua kawasan tetap belum berhasil dikendalikan.
Prospek pemulihan ekonomi dunia - ảnh 1 Direktur Jenderal Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva  (Foto: AFP/VNA)

Menurut laporan-laporan yang diumumkan pada pekan akhir November ini, perekonomian dunia sedang menunjukkan indikasi-indikasi pemulihan yang menggembirakan yang dimanifestasikan melalui beberapa indeks, yang memeloporinya ialah aktivitas perdagangan.

Aktivitas perdagangan global mengalami pemulihan cepat

Aktivitas perdagangan global sedang mengalami pemulihan baik dengan laju jauh lebih cepat dibandingkan dengan krisis keuangan tahap 2008-2009. Menurut Kantor  analisis kebijakan ekonomi (CPB) dari Belanda, arus barang dagangan lintas perbatasan pada triwulan III lalu meningkat 12,5 persen dibandingkan dengan triwulan II, tarap peningkatan tertinggi selama 20 tahun ini.

Arus perdagangan global mulai mengalami pemulihan cepat pada pertengahan tahun ini ketika transportasi laut dan penerbangan dibuka kembali, sementara itu kebutuhan konsumsi kian meningkat cepat. Aktivitas perdagangan terus menjadi baik sejak akhir triwulan III. Survei-survei Direktur pembeli barang di banyak pabrik di seluruh dunia menunjukkan bahwa jumlah pesanan ekspor terus meningkat pada bulan terakhir triwulan ini. Sementara it ukuran jumlah kontainer dari Institut Penelitian Ekonomi Leibniz dari Jerman dan Institut Tranportasi dan Logistics juga mencapai taraf rekor pada Oktober lalu.

Dalam satu laporan terkini, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga menilai bahwa arus perdagangan telah  kembali ke taraf menengah untuk jangka panjang, menunjukkan pemulihan ada kemungkinan bisa dipertahankan.

Menurut para pakar, pemulihan aktivitas perdagangan global mendapat sumbangan penting dari Tiongkok, perekonomian terbesar kedua di dunia dan dianggap sebagai bengkel produksi dunia. Karena cepat mengendalikan wabah dengan baik, Tiongkok telah cepat memulihkan aktivitas produksi dan memperhebat ekspor. Menurut data-data mutakhir, ekonomi Tiongkok telah mencapai pertumbuhan GDP 0,7 persen dari Januari sampai Septembar dibandingkan dengan kurun masa yang sama tahun lalu, sementara GDP untuk triwulan III meningkat 4,9, merupakan salah satu di antara sedikit perekonomian yang tetap mencapai pertumbuhan plus.

Masih ada banyak risiko

Pada tanggal 19 November, Direktur Jenderal Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva menilai bahwa ekonomi global sedang berangsung-angsur pulih dari krisis pandemi Covid-19, tetapi terdapat indikasi-indikasi yang menunjukkan bahwa pemulihan ini sedang melambat karena jumlah kasus infeksi di beberapa negara meningkat. Menurut dia, merebaknya kembali wabah merupakan peringatan penting bahwa pemulihan ekonomi yang berkelanjutan akan tidak bisa dicapai sampai saat negara-negara berhasil mencegah dan memitigasi penularan pandemi Covid-19 di semua kawasan. Sementara itu, dalam kenyataannya pandemi sedang mengalami perkembangan yang sangat rumit di seluruh dunia dengan jumlah pasien dan kasus kematian terus-menerus mencapai rekor-rekor baru.

Satu misal yang jelas ialah dalam pemulihan aktivitas perdagangan global juga ada perbedaan sangat besar antar-kawasan  geografi. Menurut itu, kekuatan pemulihan perdagangan Tiongkok dan negara-negara sedang berkembang di Asia paling baik, sementara itu Amerika Serikat dan Eropa tertinggal di belakang. Konkretnya, menurut angka-angka dari CPB, pada saat ekspor Tiongkok dan negara-negara sedang berkembang di Asia telah melampaui taraf sebelum pandemi pada September, tapi ekspor Amerika Serikat dan kawasan Eurozone tetap berkurang berturut-turut 9 persen dan 2,6 persen.

Satu indeks yang mencemaskan lagi ialah di perekonomian terbesar Amerika Serikat, hasil survei yang dilakukan oleh organisasi penelitian “Conference Board” menunjukkan bahwa kepercayaan konsumsi di Amerika Serikat pada November 2020 turun secara lebih drastis dibandingkan dengan rencana dan kenyataan ini juga lebih memperkokoh prediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan turun secara drastis pada triwulan IV 2020. Dalam triwulan ini, ekonomi Amerika Serikat diprediksikan mencapai pertumbuhan sebesar 5 persen. Sebelumnya, ekonomi Amerika Serikat berkurang sampai 31,4 persen pada triwulan II, taraf penurunan terbanyak sejak 1947, lalu meningkat kembali di taraf 33,1 persen pada triwulan III. Yang patut diungkapkan ialah ekonomi Amerika Serikat sedang turun pada latar belakang paket bantuan sebesar senilai 3 triliun dolar Amerika Serikat dari pemerintah di awal tahun habis berlaku, sementara paket bantuan baru hanya dilaksanakan setelah presiden baru dilantik pada 20 Januari 2021. Lebih-lebih lagi perekonomian terbesar di dunia juga sedang menderita dampak paling parah akibat pandemi ketika negara ini memelopori dunia baik dalam hal kasus infeksi maupun kasus kematian.

Komentar

Yang lain