Prospek pemulihan ekonomi Vietnam pasca pandemi Covid-19

(VOVWORLD) -  Ekonomi Vietnam sedang mengalami banyak kesulitan  karena pandemi Covid-19. Merebaknya pandemi tersebut telah menimbulkan pengaruh kuat terhadap semua mitra dagang dan investor yang penting dari Vietnam. Namun, banyak  organisasi keuangan regional dan internasional, maskapai-maskapai pemeringkatan prestise dan para ekonom tetap merasa optimis tentang prospek ekonomi Vietnam, menilai bahwa ekonomi Vietnam akan mendapat syarat yang kondusif pada jangka menengah dan cepat kembali ke orbit pertumbuhan.
Prospek pemulihan ekonomi Vietnam pasca pandemi Covid-19 - ảnh 1 Ilustrasi (Foto: VOV)

Pengaruh pada jangka pendek terhadap perekonomian Vietnam mungkin besar tapi tidak berjangka panjang kalau wabah dikontrol secara cepat seperti halnya dengan beberapa wabah sebelumnya.

 

Perkiraan yang optimis 

Laporan tentang Prospek Perkembangan Asia (ADO 2020) yang diumumkan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) pada awal bulan April  menilai bahwa ekonomi Vietnam sedang mengalami banyak kesulitan karena wabah Covid-19. Tapi terbanding dengan latar belakang bersama, fondasi ekonomi Vietnam tetap dinilai sangat mantap. ADB menyatakan  bahwa kalau wabah Covid-19 dikontrol pada awal separo tahun 2020, taraf pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,8% pada tahun 2021, sama dengan taraf perkiraan ADB sebelum merebaknya pandemi Covid-19. Pada jangka menengah dan jangka panjang, ekonomi Vietnam akan terus mencapai pertumbuhan kuat. Direktur nasional ADB di Vietnam, Eric Sidwick menilai : meskipun kegiatan-kegiatan ekonomi mengalami penurunan dan risiko-risiko karena pandemi tetap berada, Vietnam masih tetap adalah salah satu di antara negara-negara yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi paling cepat di kawasan Asia Tenggara.

Sepandangan tersebut, Maskapai Pemeringkatan Prestise Fitch Ratings, pada pekan lalu, berharap agar pertumbuhan GDP Vietnam pada tahun 2021 akan mencapai lebih dari 7% ketika kebutuhan di luar dan di dalam negeri sedang berangsur-angsur pulih, ekspor, pariwisata dan investasi asing langsung juga meningkat kembali. Fitch Ratings juga mempertahankan taraf pemeringkatan prestise nasional dari Vietnam di tingkat BB. Hal itu memanifestasikan penilaian bahwa titik-titik cerah tentang perkreditan dari Vietnam tetap tidak terpengaruh. Ekonom Nguyen Minh Phong mengatakan:

“Hasil pemeringkatan prestise yang dilaksanakan Fitch Ratings menunjukkan bahwa Vietnam tetap mempertahankan prestise-nya dalam komunitas internasional. Hal itu berdasarkan pada proses perkembangan Viet Nam selama bertahun-tahun ini sangat baik. Terutama mencapai perbaikan yang berarti tentang keseimbangan anggaran keuangan, cadangan valuta asing, kegiatan-kegiatan tentang restrukturisasi sistim perbankan serta usaha menstabilkan ekonomi makro dan sistim keuangan di dalam negeri. Di samping itu, Vietnam juga mencapai prospek tentang usaha menyerap investasi asing serta mendorong perkembangan ekonomi di dalam negeri dan ekonomi swasta. Berharap agar pasca wabah Covid-19, tenaga internal dan tekanan ekonomi  akan dibebaskan untuk mencapai pertumbuhan sebesar lebih 7% seperti perkiraan Fitch Ratings”.                         

 

Faktor-faktor untuk memperoleh kembali laju pertumbuhan

ADB menilai bahwa tenaga pendorong untuk pertumbuhan perekonomian Vietnam tetap adalah pertumbuhan kelas menengah dan kedinamisan sektor ekonomi swasta. Lingkungan bisnis di dalam negeri tetap menjadi baik, tapi perlu memperbaiki kebijakan untuk membantu sistim inovasi kreatif. ADB menyatakan bahwa satu payung hukum yang kondusif dan boleh membibitkan dan memelihara penerapan fintech akan membantu Vietnam mengembangkan jasa-jasa keuangan secara intensif dan ekstensif. Jacques Morisset, Kepala Ekonom Bank Dunia (WB) di Vietnam menilai bahwa kebijakan Vietnam sangat sesuai dan tepat arah dalam melindungi warga lepas dari krisis kesehatan, membantu badan-badan usaha di sektor resmi dan mengelola secara baik anggaran keuangan.

Para ekonom Vietnam menilai bahwa solusi-solusi  tepat waktu dilaksanakan oleh Pemerintah Vietnam serta upaya-upaya berbagai kementerian, instansi, daerah dan badan usaha sedang memberikan hasil-guna pada latar belakang  sekarang ini. Kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak peluang yang sedang dibuka bagi banyak instansi, kejuruan dan bidang unggulan yang dimiliki Vietnam. Skenario-skenario pemulihan ekonomi pasca wabah Covid-19 yang  segera disusun  pada pekan ini akan menetapkan secara jelas semua solusi agar ekonomi Vietnam akan cepat mengatasi tahap kesulitan ini. Mac Quoc Anh, Wakil Presiden merangkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Badan Usaha Kecil dan Menengah dari Kota Ha Noi mengatakan:

“Komunitas badan usaha Ibukota dan seluruh negeri sedang memanfaatkan secara baik semua kebijakan, khususnya Instruksi Perdana Menteri Pemerintah nomor 11. Selain melakukan bisnis secara aman, badan-badan usaha sedang memindahkan pola bisnis dari pola tradisional ke pola bisnis yang berdasarkan pada fondasi digital. Sekarang, komunitas badan usaha sedang memanfaatkan sumber modal dan solusi-solusi keuangan, pembebasan dan pengurangan bermacam jenis tarif dan pungutan serta melakukan investasi di cabang-cabang andalan yang diarahkan serta berbagai keunggulan dan cabang utama –nya”.

Di samping lingkungan bisnis yang sedang menjadi baik, jumlah besar perjanjian-perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral yang diikutsertai oleh Vietnam  menjanjian akan memperkuat pendekatan pasar bagi Vietnam. Itu merupakan faktor pokok bagi pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

Pada konferensi nasonal online antara Pemerintah dengan daerah-daerah pada tanggal 10/4 ini, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa dalam sejarah Vietnam belum pernah mundur menghadapi kesulitan, selalu kuat dan berdiri lebih tinggi dari pada tantangan karena semangat bangsa, tekad dan kekompakan bersama. Opini umum percaya bahwa Vietnam akan mengatasi semua kesulitan yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19 agar perekonomian cepat memperoleh laju pertumbuhan.

Komentar

Yang lain