Tingkatkan Kekuasaan Lunak Berarti Tingkatkan Kaliber Integrasi

(VOVWORLD) -  Bulan Maret 2021  mencatat hasil integrasi Vietnam. Organisasi “Moody’s” dari Amerika Serikat meningkatkan prospek krediblitas Viet Nam naik dua level yakni menjadi taraf “positif”, gerak-gerik yang dinilai oleh Kementerian Keuangan sebagai  “belum pernah ada presedennya”. Sebelumnya, pada tanggal 7 Maret, Viet Nam untuk pertama kalinya digolongkan ke dalam kelompok perekonomian yang memiliki indeks kebebasan ekonomi di taraf menengah, menduduki posisi ke-90 di antara 178 perekonomian dalam Pemeringkatan Indeks Kebebasan Ekonomi 2021. Itu belum habis, Viet Nam juga adalah negara satu-satunya di ASEAN yang naik level dalam pemeringkatan kekuasaan lunak global yang diberikan oleh “Brand Finance” 2021. 
Tingkatkan Kekuasaan Lunak Berarti Tingkatkan Kaliber Integrasi - ảnh 1Viet Nam menimbulkan kesan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19  (Foto: vov.vn)

“Kekuasaan lunak” merupakan konsep yang untuk pertama kalinya dikeluarkan oleh profesor Amerika Serikat (AS), Joseph Samuel Nye. Jr dari Universitas Harvard (AS) dalam sebuah buku yang diterbitkan pada 1990. Menurut Profesor Nye, “kekuasaan lunak” adalah kemampuan menimbulkan pengaruh sehingga orang lain mengikuti apa yang mereka inginkan, tetapi tanpa paksaan dan tekanan. Sebalik dengan “kekuasaan keras” yang berdasarkan pada kekuatan militer dan ekonomi, terhadap sebuah negara “kekuasaan lunak” diciptakan berdasarkan 3 faktor yakni kebudayaan nasional, nilai nasional dan politik negara itu.

Perusahaan Konsultasi Strategi dan Penetapan Brand Independen papan atas di dunia “Brand Finance” yang bermarkas di London (Inggris) menilai tahun 2020 adalah satu tahun yang sepenuhnya berlainan, menempatkan semua negara di dunia pada  tantangan tentang aktivitas ekonomi dan prospek pertumbuhan GDP karena pengaruh pandemi Covid-19.  Pada latar belakang itu “kekuasaan lunak” dari sebuah negara dianggap lebih penting daripada yang sudah-sudah. Tentang indeks kekuasaan lunak global 2021, “Brand Finance” telah melakukan survei terhadap 75.000 orang yang meliputi para pakar dan warga dari 100 negara lebih untuk memberikan penilaian tentang “kekuasaan lunak” di 105 negara di dunia. Indeks kekuasaan lunak negara-negara dikumpulkan dari 5 kriteria yakni keuniversialan brand nasional; Pengaruh  negara secara keseluruhan; Kemasyuran negara secara keseluruhan; Efisiensi di 7 pilar “kekuasaan lunak” (bisnis, perdagangan, manajemen, hubungan internasional, kebudayaan dan pusaka, media dan pers, pendidikan dan ilmu pengetahuan, manusia dan nilai); Kemampuan adaptasi negara terhadap pandemi Covid-19.

Tingkatkan Kekuasaan Lunak Berarti Tingkatkan Kaliber Integrasi - ảnh 2Ilustrasi  (Foto: vov.vn)

“Brand Finance” menilai bahwa  kredibiltas nasional Viet Nam 2020 telah meningkat sebagian besar  berkat kebijakan dan reaksi peka yang dijalankan oleh Pemerintah Viet Nam, khususnya bimbingan yang ketat dalam membantu badan usaha dalam membina dan menyosialisasikan brandnya di dalam dan luar negeri maupun kedinamisan, dan upaya dari badan usaha Viet Nam. Bersamaan itu, Viet Nam telah menimbulkan kesan dalam upaya mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19 ketika jumlah kasus infeksi dan kasus kematian berada para taraf  rendah “secara mengherankan”. Dalam pemeringkatan “kekuasaan lunak” global 2021, Viet Nam adalah negara satu-satunya dalam ASEAN yang naik 3 level dibandingkan tahun sebelumnya, dari posisi ke-50 menjadi posisi ke-47. Di kawasan Asia, pengaruh Viet Nam menduduki posisi ke-9. Total poin yang dimiliki Viet Nam ialah 33,8 di antara 100 poin, melampaui banyak negara di kawasan Asia Tenggara seperti Filipina, Kamboja, Myanmar dan berdiri di belakang Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Samir Dixit, Direktur Eksekutif “Brand Finance” urusan kawasan Asia-Pasifik menyatakan bahwa Viet Nam tampaknya telah mengelola   semua segi strategi, khususnya integrasi dan konektivitas brand nasional dan bran-brand dalam negara secara cukup baik. Ia mengeluarkan bukti bahwa “Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc telah mengesahkan Program Brand Nasional Viet Nam tahap 2020-2030 untuk meningkatkan nilai dan level brand nasional, bersamaan itu mengeluarkan target mengembangkan dengan kuat lebih dari 1.000 produk mencapai brand nasional. Brand-brand di dalam negeri dikelola dan dikembangkan dengan upaya khusus dalam strategi “Nilai Viet Nam”. Viet Nam telah menjalin hubungan diplomatik dengan 187 di antara 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyelesaikan proses perundingan dan penandatanganan berbagai perjanjian perdagangan bebas generasi baru seperti Perjanjian Komprehensif dan Progresif bagi Kemitraan Trans Pasifik (CP TPP) dan Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Viet Nam. Hal-hal tersebut menjadikan Viet Nam sebagai satu faktor yang penting dalam semua konektivitas ekonomi regional dan intrakawasan, sekaligus merupakan faktor untuk mendorong ekspor-impor Viet Nam. Juga menurut Samir Dixit, “Nilai-Nilai Viet Nam”, sumbangan-sumbangan ekonomi telah memberikan kontribusi penting dalam keseluruhan pertumbuhan dan kemasyuran Viet Nam, meningkatkan “kekuasaan lunak” Viet Nam.

Peningkatan level “kekuasaan lunak” Viet Nam tidak hanya diwarisi dan dikembangkan dari fondasi yang dimiliki dalam sejarah bangsa yang heroik, dari kebudayaan, dan garis politik hubungan luar negeri yang damai dan sebagainya, tetapi juga merupakan perkembangan, pemanfaatan semua posisi baru dan keuntungan baru. Pada 2020, Viet Nam yang telah melaksanakan dengan sukses peran ganda yakni Ketua ASEAN dan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di tengah adanya seribu satu kesulitan merupakan bukti tentang penerapan “kekuasaan lunak” secara harmonis dalam hubungan multilateral dan bilateral yang dijalankan Viet Nam. Di tengah pandemi Covid-19, Viet Nam dikenal sebagai satu negara yang aman. Citra ini membantu Viet Nam dengan mudah menyerap investasi, menyelenggarakan event dan wisatawan mancanegara, dengan demikian memberikan peluang besar bagi pembangunan ekonomi tanah air. Tidak hanya itu saja, Viet Nam telah berhasil menghadapi dan mengubah tantangan akibat krisis Covid-19 menjadi peluang untuk menyosialisasikan dan meningkatkan citra barang Viet Nam dan brand nasional Viet Nam.

Meningkatkan “kekuasaan lunak” berarti meningkatkan kaliber integrasi.  Untuk mengembangkan “kekuasaan lunak”, Viet Nam akan memperkuat dan menyempurnakan “kekuasaan keras” untuk menciptakan kekuatan terpadu yaitu “kekuasaan pintar” di zaman baru guna meningkatkan kaliber integrasi secara intensif, ekstensif, dan efektif, mengembangkan posisi baru tanah air di arena internasional. 

Komentar

Yang lain