Viet Nam Perhatikan, Jamin Imigrasi yang aman, Cegah dan Berantas Perdagangan Orang

(VOVWORLD) - Kisah yang menyedihkan tentang kematian 39 orang Viet Nam di truk konteiner dari Belgia ke Inggris pada Oktober 2019 telah menyebabkan investigasi pembunuhan manusia yang terbesar dalam sejarah polisi  wilayah Essex, Inggris. Di tengah belakang perdagangan orang ilegal yang membawa orang ke negara-negara Eropa tetap mengalami perkembangan kompleks, Viet Nam senantiasa memperhatikan, menjamin migrasi yang aman, mencegah dan memberantas perdagangan orang di tengah integrasi internasional yang kian intensif dan ekstensif. 
Viet Nam Perhatikan, Jamin Imigrasi yang aman, Cegah dan Berantas Perdagangan Orang - ảnh 1Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial mengadakan forum online dialog tingkat tinggi pada 20 April 2021 di Kota Ha Noi (Foto: VNA)
Saat ini Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Viet Nam tengah berkoordinasi dengan badan-badan fungsional terkait untuk mencegah pembawaan pekerja untuk bekerja di Eropa yang tidak sesuai ketentuan hukum, mentransparankan informasi tentang badan usaha, kontrak kerja agar menyerap banyak pekerja untuk bekerja di Eropa secara aman dan sesuai ketentuan hukum. Sementara itu, Kementerian Keamanan Publik Viet Nam terus menggelar proyek “Berjuang memberantas perdagangan orang dan budak zaman modern: Melakukan pendekatan antarinstansi, mengubah tingkah laku, memperkuat bantuan, pendekatan hukum dan integrasi kembali bagi korban” di 5 daerah di seluruh negeri dengan disponsori oleh Kerajaan Inggris melalui Organisasi Internasional untuk Migrasi, Dewan Inggris dan Organisasi Visi Dunia.

Tentang payung hukum, Viet Nam telah memberlakukan banyak kebijakan dan naskah hukum untuk mencegah dan memberantas perdagangan orang. Yang tipikal yakni Program pencegahan dan pemberantasan perdagangan orang tahap 2016-2020 dengan tujuan mengurangi risiko perdagangan orang, kriminalitas perdagangan orang, melaksanakan dengan efektif penerimaan, perlindungan dan bantuan bagi para korban yang kembali. Sejak 2016, Pemerintah Viet Nam telah menyetujui tanggal 30 Juli setiap tahun sebagai “Hari seluruh rakyat mencegah dan memberantas perdagangan orang”. Perdana Menteri (PM) Viet Nam juga telah mengesahkan Program pencegahan dan pemberantasan perdagangan orang tahap 2021-2025 dan orientasi hingga 2030. Bersamaan itu, Viet Nam telah meratifikasi Konvensi ASEAN Menentang Perdagangan Orang, Terutama Perempuan dan Anak pada 13 Desember 2016, berpartisipasi dalam Rencana aksi Bohol tentang  pencegahan dan pemberantasan perdagangan orang (2017-2020), aktif berpartisipasi dalam Proses Bali dan Proses COMMIT tentang pencegahan dan pemberantasan pembawaan orang lewat perbatasan. Bersamaan itu, Viet Nam telah menandatangani beberapa permufakatan bilateral dengan negara-negara seperti Tiongkok, Thailand, Kamboja, dan Laos dalam mencegah dan memberantas perdagangan orang lintas perbatasan. Saat ini Viet Nam terus mendorng eksplorasi, pencaritahuan dan perundingan untuk menuju ke penandatanganan permufakatan-permufakatan tentang kerja sama tenaga kerja dengan negara-negara yang potensial dalam menerima tenaga kerja Viet Nam seperti Romania, Republik Federasi Jerman dan sebagainya serta meneliti kemungkinan masuk Protokol tentang pemberantasan migran yang ilegal dengan jalan darat, jalan laut, dan jalan penerbangan, menambah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang pemberantasan kriminalitas yang terorganisasi lintas perbatasan.

Dengan demikian, kebijakan Viet Nam yang konsekuen yakni menjamin migrasi yang legal, aman dan secara permanen mencegah dan memberantas migrasi ilegal, melindungi hak dan kepentingan warga negara yang sah dalam seluruh proses migrasi. Tetapi, selama 6 bulan pertama 2021 di Asia terus-menerus terjadi kasus membawa migran Viet Nam secara ilegal antara negara-negara di kasasan pada pokoknya tiba ke Inggris. Bersamaan itu, lini-lini membawa orang Viet Nam untuk keluar negeri  secara ilegal ke negara-negara tetangga seperti Kamboja, Tiongkok terus dilakukan tanpa memedulikan ketentuan keluar-masuk di tengah pandemi Covid-19. Sebagian besar lini tersebut membawa orang melewatkan jalan tikus dengan siasat promosi lapangan kerja dengan pendapatan tinggi yang dimuat secara terbuka di medsos.

Di tengah situasi tersebut, Viet Nam telah berupaya sekuat tenaga untuk menjamin migrasi yang aman untuk mencegah dan memberantas perdagangan orang. Pertama-tama pekerjaan pengelolaan keluar masuk, penemuan dan pencegahan migrasi ilegal serta propaganda tentang cara dan siasat dari kriminalitas yang membawa migran secara ilegal, risiko  migrasi melalui kanal yang tidak resmi terus diperkuat. Badan-badan fungsional Viet Nam aktif berpartisipasi dalam mekanisme-mekanisme kerja sama dengan semua negara dan organisasi terkait untuk tepat waktu membahas dan menangani kasus-kasus migrasi ilegal.

Bagi kasus-kasus yang muncul selama ini, Kementerian Luar Negeri Viet Nam telah aktif dan proaktif memberikan masukan kepada PM Pemerintah tentang langkah-langkah untuk menangani masalah ini, pada pokoknya berfokus memperkuat pengelolaan pemukiman, keluar masuk, menetapkan warga Viet Nam yang diterima oleh pihak negara-negara asing dan sebagainya untuk tepat waktu melakukan langkah-langkah yang perlu dalam melindungi hak dan kepentingan layak warga negara, sesuai ketentuan tentang pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19, mendorong kerja sama internasional untuk mencegah, menemukan, menyelidiki dan menangani dengan serius semua kasus menyelundupkan migran secara ilegal.

Di waktu mendatang, ketika wabah Covid-19 terkendali secara global, mobilitas internasional yang  berlangsung secara normal akan menimbulkan banyak masalah yang kompleks tentang migrasi ilegal karena kebutuhah migrasi demi lapangan kerja, pembelajaran, bisnis dan sebagainya akan meningkat setelah waktu terputus akibat wabah. Oleh karena itu, Viet Nam telah dan sedang dengan proaktif melaksanakan langkah-langkah yang sesuai untuk mencegah situasi migrasi ilegal.  

Komentar

Yang lain