Vietnam Berkomitmen Memberikan Sumbangan Positif Ketika Menjadi Anggota Dewan HAM PBB

(VOVWORLD) - Majelis Umum (MU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Oktober 2022 mengadakan pemungutan suara untuk memilih anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) masa bakti 2023-2025.

Vietnam merupakan salah satu di antara negara-negara yang mencalonkan diri  untuk masuk ke Dewan HAM masa bakti ini. Pencalonan kali kedua ke Dewan HAM PBB  memanifestasikan keinginan Vietnam dalam menyumbangkan upaya-upaya  bersama dari dunia internasional untuk mendorong dan melindungi hak asasi manusia. Semua upaya Vietnam  juga mendapat penilaian tinggi dari komunitas internasional.  

Vietnam pernah dipilih menjadi anggota Dewan HAM PBB masa bakti 2014-2016. Sejak itu hingga sekarang, Vietnam terus berupaya membela  hak asasi manusia dan memperbaiki kehidupan warga.

Vietnam Berkomitmen Memberikan Sumbangan Positif Ketika Menjadi Anggota Dewan HAM PBB - ảnh 1Panorama upacara pembukaan Sidang Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss pada tgl 13 Juni 2022 (Foto: AFP/VNA)
 

Kepercayaan Komunitas Internasional

 

Vietnam pada bulan Februari 2022 resmi mengumumkan pencalonannya menjadi anggota Dewan HAM PBB masa bakti 2023-2025 selaku wakil ASEAN. Bukan kebetulan kalau  negara-negara ASEAN dengan menaruh percayaan menominasikan  Vietnam menjadi wakilnya untuk berpartisipasi pada Dewan HAM PBB. Pada saat wabah Covid-19 merebak di seluruh dunia, sebagai Ketua ASEAN 2020, pada latar belakang mobilitas antarnegara mengalami keterbatasan, Vietnam telah memanifestasikan kepemimpinannya ketika menyelenggarakan Konferensi virtual  Menteri ASEAN untuk membahas cara melakukan koordinasi. Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh menyampaikan pidato di PBB yang meminta semua negara berbagi hak kekayaan intelektual guna  membantu semua negara menghadapi wabah Covid-19 dan mendekati vaksin secara setara.

Vietnam Berkomitmen Memberikan Sumbangan Positif Ketika Menjadi Anggota Dewan HAM PBB - ảnh 2Profesor Carl Thayer (Foto: VOV)

Dalam melaksanakan semua Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan dari PBB, menurut Profesor Carl Thayer dari Universitas New South Wales (Australia), Vietnam  banyak berupaya. Vietnam menduduki posisi ke-51 di antara 165 negara yang sedang berupaya mencapai semua Target Pembangunan yang Berkelanjutan dengan poin 72,8 persen.

“Vietnam merupakan negara sedang berkembang yang mempunyai pengalaman dalam melaksanakan Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan dari PBB, oleh karena itu bisa memberikan sasanan praksis tentang kebijakan dalam masalah-masalah rumit mengenai HAM ketika dipilih menjadi anggota Dewan HAM PBB”.

Vietnam terus mendapat apresiasi  di PBB dengan pengiriman para pejabat untuk berpartisipasi pada Misi penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan dan Republik Afrika Tengah, menjadi anggota aktif dalam perundingan-perundingan untuk berhasil  mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang berkelanjutan yang menjadi prioritas PBB.

Kepercayaan komunitas internasional dimanifestasikan melalui  perihal  semua negara memilih Vietnam menjadi wakil di berbagai mekanisme multilateral seperti Dewan HAM PBB masa bakti 2014-2016 serta dua kali Vietnam dipilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB  dengan masa bakti yang paling belakangan ini  yakni 2020-2021. Dalam semua masa bakti memikul jabatan sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB,  Vietnam telah fokus menyukseskan pendorongan mutilateralisme, penghormatan hukum internasional, kerja sama antara DK PBB dengan organisasi-organisasi regional, rekonstruksi  pasca bentrokan, penegakan perdamaian dan sebagainya. Para anggota PBB pada umumnya mengakui peranan penting Vietnam dalam mendorong perjuangan demi kemerdekaan bangsa, kedaulatan dan hak menentukan nasib sendiri.

 

Komitmen Vietnam

 

Dalam rangka sidang   tingkat tinggi Sidang periodik ke-49 Dewan HAM PBB yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada Maret 2022, Menteri Luar Negeri (Menlu) Bui Thanh Son, Kepala delegasi Vietnam telah menyampaikan pidato yang menegaskan bahwa Vietnam berupaya memberikan kepada warganya  semua nilai yang dikomitmenkan PBB untuk umat manusia. Perihal menganggap warga sebagai sentral dan motivasi bagi perkembangan merupakan haluan Vietnam yang menjelujuri. Vietnam memperhatikan penjaminan hak asasi manusia secara komprehensif di semua aspek, di antaranya memprioritaskan pembelaan hak semua kelompok rentan, kesetaraan gender, menjamin hak asasi manusia dalam menangani masalah-masalah global, terutama usaha menghadapi perubahan iklim.

Menlu Bui Thanh Son menegaskan keinginan Vietnam ketika mencalonkan diri menjadi anggota Dewan HAM PBB, masa bakti 2023-2025 dengan pesan: “Saling menghormati-Melakukan Dialog dan Bekerja Sama – Menjamin semua Hak Asasi Manusia untuk semua orang”.

“Vietnam bersedia bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mendorong prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional, memperkuat efektivitas kegiatan Dewan HAM PBB melalui dialog, kerja sama dan penghormatan satu sama lain. Vietnam memperhatikan penjaminan HAM secara komprehensif di semua aspek, di antaranya memprioritaskan penjaminan hak kelompok-kelompok rentan, kesetaraan gender, menjami hak asasi manusia dalam menangani masalah-masalah global, terutama usaha menghadapi perubahan iklim”.

Perihal Vietnam mencalonkan diri untuk menjadi anggota Dewan HAM PBB masa bakti 2023-2025 akan menjadi peluang bagi Vietnam untuk mewakili negara-negara anggota ASEAN menyampaikan suara dan perhatian regional terhadap masalah-masalah HAM serta bersama-sama dengan para anggota lain dari Dewan HAM turut menangani semua tantangan tentang HAM yang sedang dihadapi dunia internasional.

Komentar

Yang lain