Kota Buon Ma Thuot- Dusun Hijau, Dusun Beridentitas di Tengah Kota

(VOVWORLD) - Sebagai  Ibukota provinsi dari Provinsi Dak Lak, Kota Buon Ma Thuot terletak di tengah daerah  tanah  basal Tay Nguyen yang subur dan hijau dengan bayangan  tumbuh-tumbuhan. Khususnya, meskipun berkembang menurut arah modern, tetapi di Kota Buon Ma Thuot tetap bisa mempertahankan  identitas budaya tradisional dari etnis-etnis di daerah setempat, bisa menjaga  ruang-ruang hijau, sehingga menciptakan   “Dusun di dalam kota, dan hutan di dalam kota”.
Kota Buon Ma Thuot- Dusun Hijau, Dusun Beridentitas di Tengah Kota - ảnh 1Jalan-jalan di Kota Buon Ma Thuot  di bahwa naungan pohon hijau (Foto: VOV)

Ketika mampir di Kota Buon Ma Thuot dengan penduduknya sebanyak  50.000 jiwa, wisatawan bisa  mengumpulkan pengalaman hidup  yang sama sekali  berbeda terbanding  dengan daerah-daerah  yang lain  di Vietnam. Pada bulan Maret, di tengah kepanasan  teriknya dari musim kemarau di daerah Tay Nguyen, jalan-jalan di sana selalu di bawah naungan pohon hijau, udaranya cukup  sejuk dan terasa nyaman.

Kota Buon Ma Thuot dimanjakan  oleh alam sumber tanah basal yang subur, cuacanya  sedang dan sejuk  sepanjang tahun, sedikit  hujan dan badai sehingga  pepohonan cepat tumbuh, dan tampak hijau. Adanya anak sungai Ea Tam yang mengalir  di tengah kota, tidak hanya bisa memasok sumber air dan melepaskan air saja, melainkan juga menganekaragamkan sistem ekologi, terutama sistem pepohonan di tepi anak  sungai sehingga menciptakan strip  hijau yang khusus, turut  memperindahkan pemandangan kota.

Ada banyak sektor jalan di Kota Buon Ma Thuot yang kedua sisi-nya dihijaukan oleh banyak pohon, menjadi tempat persinggahan dan lokasi jalan kaki untuk menikmati udara segar dan bersih bagi warga. Setelah 10 tahun diakui sebagai Kota tingkat satu di bawah Provinsi Dak Lak, Kota Buon Ma Thuot  tidak henti-hentinya berkembang, tapi warna hijau di kota ini tetap dipertahankan.

Dusun Ako Dhong yang terletak di jantungnya Kota Buon Ma Thuot merupakan satu destinasi wisata yang secara permanen dikunjungi para wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman). Tidak hanya mendapat perancangan arsitektur yang  indah dengan rumah-rumah panjang tradisional yang berturut-turut melalui kebun-kebun, dusun Ako Dhong juga dianggap sebagai tempat yang menyimpan banyak keindahan dan identitas budaya dari warga etnis minoritas E De. Saudari H Tit Alio, Sekretaris Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh  dusun Ako Dhong memberitahukan bahwa selama bertahun-tahun  belakangan ini, banyak  keluarga di dusun memanfaatkan nilai-nilai kebudayaan tradisional untuk mengembangkan pariwisata dan jasa. Dia mengatakan:

“Sangat mujur bagi kami untuk hidup di dusun yang tetap ingin   mempertahankan kebudayaan-nya. Semua keluarga di dusun masing-masing  juga mempertahankan rumah panggung, miras Can, kpan kursi panjang dan pakaian tradisional. Nilai kebudayaan etnisnya sangat penting, dan kami harus mencintai budaya barulah bisa mempertahankan-nya”.

Kota Buon Ma Thuot- Dusun Hijau, Dusun Beridentitas di Tengah Kota - ảnh 2Panorama sebagian Dusun Ako Dhong (Foto: VOV)

Tidak hanya  di dusun Ako Dhong saja, melainkan juga di banyak dusun dan desa lain di Kota Buon Ma Thuot, warga tetap mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan yang dikaitkan  dengan pengembangan ekonomi. Di dusun Pan Lam, Tong Ju, Kmrong Prong A dan lain-lain, banyak keluarga telah mengembangkan kerajinan menenun kain kiat, menganyam rotan, membuat miras Can untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. Ibu H Yam Bkrong, sesepuh dukuh Tong Ju, Kecamatan Ea Kao, memberitahukan bahwa di samping kerajinan menenun bercaman hasil kain ikat tradisional dari etnis minoritas E De, keluarganya tengahmembangun satu zona rumah panjang sebagai  homestay dengan cukup perkakas rumah tangga  tradisional dari warga etnis E De laksana satu museum kecil yang melayani para wisatawan.

 “Ketika koperasi berangsur-angsur berkembang, ada banyak model produk yang mendapat perbaikan  agar bisa  cocok  dengan usia, maka baik para lansia maupun para pemuda juga menyukai pakaian ikat  yang dibuat oleh warga etnis minoritas E De. Hingga sekarang, produknya lebih beraneka, outputnya lebih baik”.

Empat puluh enam tahun setelah hari pembebasan, dari satu kotamadya yang primitif, Buon Ma Thuot telah menggeliat dan berubah kuat. Dengan keuntungan-keuntungan  yang dimilikinya  tentang kondisi alam dan identitas kebudayaan, Kota Buon Ma Thuot akan terus berkembang agar pantas sebagai  kota pusat di daerah Tay Nguyen, satu kota dataran tinggi yang hijau, indah dan kian modern, meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung dari semua penjuru tanah air, dan menjadi kebanggaan bagi  warga daerah setempat. 

Komentar

Yang lain