Warga desa Phu Tho sedang mengeringkan ikan (Foto: VOV) |
Dong Thap merupakan daerah paling rendah di Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong dengan musim air pasang, saat di mana-mana hanya ada air saja. Dari musim pasang itu lahirlah desa ikan kering di Kecamatan Phu Tho, Kabupaten Tam Nong. Menurut banyak petani setempat, sekitar tahun 2.000-an, air banjir di Dong Thap cukup besar. Menurut airnya, ikan dan udang juga banyak berkumpul di zona pusat banjir di Kabupaten Tam Nong. Agar bisa menyimpan ikan untuk dikonsumsi jangka panjang, ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Phu Tho telah memikirkan banyak cara, di antaranya membuat ikan kering yang mudah dan praktis. Kabar baik itu tersebar luas, ikan kering yang lezat rasanya tersebar ke seluruh penjuru tanah air, sehingga orang-orang pergi ke Tam Nong untuk membeli ikan kering, kemudian secara terbentuklah pasar yang disebut pasar ikan kering Tam Nong. Karena rasanya yang lezat, setiap perayaan Tahun Baru Imlek, penduduk memesan ikan kering dari masyarakat di Kecamatan Phu Tho. Desa pembuat ikan kering di Phu Tho juga berkembang. Ibu Ho Thi Trinh, produsen ikan kering Tu Trinh, Kecamatan Phu Tho, Kabupaten Tam Nong, mengatakan:
“Orang-orang dari Ca Mau, Can Tho, Kota Ho Chi Minh, Binh Duong... juga datang ke sini untuk membeli. Kami selalu meningkatkan produk sesuai kebutuhan pelanggan”.
Siapapun yang berkesempatan berjalan menyusuri jalur 844, tidak akan sulit melihat citra para nenek, ibu yang sedang sibuk membalik-balik ikan kering di rak penjemuran. Setiap rumah tangga yang tinggal di sepanjang jalan merupakan rumah tangga pedagang kecil dan juga rumah tangga produsen. Di depan setiap rumah ada rak penjemuran, begitu saja, baik menjemur maupun menjual. Pelanggan dapat menemukan semua jenis ikan air tawar kering seperti: ikan gabus kering, ikan sepat siam kering,...
Ikan gabus kering (Foto: VOV) |
Pedagang kecil di pasar kering Tam Nong juga menetapkan produk pokoknya sendiri yang terkenal kelezatannya, yang paling utama adalah ikan gabus kering. Ikan gabus kering di sini terkenal karena ikannya dibumbui, dijemur secara hati-hati, sehingga ia tetap mempertahankan rasa manis dagingnya. Berkat proses tertutup mulai dari area budidaya hingga pengolahan, menjamin kebersihan makanan, ikan gabus kering Tam Nong menciptakan keunggulan kompetitif dalam kualitas dan harga. Rata-rata di sini, setiap rumah tangga yang mengkhususkan diri dalam mengeringkan ikan gabus mengolah sekitar 200kg ikan segar per hari. Pada bulan puncak Tahun Baru Imlek bisa meningkat sekitar 400-500kg ikan per hari. Ibu Doan Thi Kim Phuong, seorang produsen ikan kering di Kecamatan Phu Tho, mengatakan:
“Setelah dijemur selama tiga hari, ikan kering dapat dijual. Mulai sekarang sampai Tahun Baru Imlek, kami bekerja terus. Orang-orang memesan banyak ikan gabus sebagai oleh-oleh, jadi kami bekerja tanpa henti. Ikan gabus kering adalah makanan khas di sini. Banyak orang dari kota Ho Chi Minh datang ke sini dan menyukainya, karena ikan kering yang kami buat sangat enak. Ikan yang saya berikan bumbu secukupnya, jadi harum sekali.”
Di pasar kering Tam Nong saat ini ada lebih dari 40 rumah tangga yang berpartisipasi dalam produksi dan menjual ikan kering, turut menciptakan lapangan kerja bagi ratusan pekerja lokal. Pada tahun 2019, produk ikan kering khas Kecamatan Phu Tho diberikan Merek pengakuan “Kho Phu Tho” (Ikan kering Phu Tho) oleh Direktorat Kekayaan Intelektual. Hal ini menjadi faktor penting bagi konsumen di seluruh negeri untuk lebih percaya pada reputasi dan kualitas produk “Ikan kering Phu Tho” dari kampung halaman Tam Nong./.