Nguyen Quang Toan - Prajurit Penyandang Disabilitas Teladan yang Bantu Warga Dalam Produksi Pertanian

(VOVWORLD) - Pernah ikut serta pada perang melawan Imperialis Amerika Serikat (AS) untuk menyelamatkan tanah air dan membela garis perbatasan  Barat Daya , Vietnam Selatan (1974-1979), Bapak Nguyen Quang Toan di Kecamatan Yen Tho, Kabupaten Nhu Thanh, Provinsi Thanh Hoa telah meninggalkan sebagian raga dan jiwanya di medan perang. Menyelesaikan misi kepada tanah air, kembali ke kampung halaman, dia memulai produksi. Tidak hanya mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, memperkaya diri  secara sah saja, dia juga turut menciptakan lapangan kerja  kepada banyak warga di daerah setempat, sehingga memperoleh pendapatan stabil serta mengatasi kesulitan. 
Nguyen Quang Toan -  Prajurit Penyandang Disabilitas Teladan yang Bantu Warga Dalam  Produksi Pertanian - ảnh 1Bapak Nguyen Quang Toan (Foto: VOV)

Pulang kembali ke kampung halaman  pasca perang, Nguyen Quang Toan meredakan kesakitan di tubuhnya dengan pikiran: “Sakit di tubuh sudah sembuh menurut waktu”, kesulitan akhirnya bisa  diatasi. Ia menyatakan bahwa ada satu hal yang tetap terukir hingga dewasa ini yakni memori tentang masa  perang yang sengit. Memori itu menciptakan  energi bagi dia untuk hidup, bekerja dan berproduksi.  Itulah pikiran Bapak Nguyen Quang Toan saat mengenangkan masa lebih dari 30 tahun mengatasi kesulitan. 

“Syarat ekonomi sangat sulit, maka harus berupaya, pada  masa subsidi, kami diberikan 13 kg beras per bulan, pada pokoknya harus memakan jelai dan singkong. Saat itu, saya  tinggal di daerah terlantar, setelah mendapat mekanisme negara, kami membangun  tempat pembakaran batu bata, kemudian  melakukan produksi dan bisnis, mengembangkan dan menciptakan lapangan kerja kepada banyak warga daerah setempat dan lain-lain”.

Dengan vitalitas dari seorang prajurit revolusioner, tekad tidak  menanggung kemiskinan, Bapak Nguyen Quang Toan ikut mengembangkan ekonomi, berupaya memberantas kelaparan dan kemiskinan. Pada awalnya, dia dan keluarga telah memugar, merawat dan melakukan cocok-tanam di kebun yang seluas 5.000 meter persegi, menerapkan sain-teknik dalam peternakan  dan cocok tanam sehingga mendapat pendapatan yang berarti dari pola pemeliharaan  ayam benih, ikan benih, pencangkokan bermacam pohon buah-buahan yang berkualitas tinggi untuk dipasok kepada warga di daerah setempat. 

Efektivitas pola kebun-kolam-kandang  telah memberi motivasi bagi dia untuk terus bersama dengan keluarga memperluas produksi dan bisnis. Setiap tahun, keluarga dia  mencapai  pendapatan senilai 200 juta VND. Saudara Le Van Tinh, warga Kecamatan Yen Tho, Kabupaten Nhu Thanh memberitahukan bahwa Bapak Nguyen Quang Toan adalah teladan cerah bagi warga daerah setempat. 

“Bapak Toan adalah prajurit penyandang disabilitas yang pulang kembali dari medan perang. Dengan vitalitas  dari prajurit Paman Ho, dia telah menggeliat diri dalam kehidupan, khususnya mengembangkan ekonomi keluarga dan menghidupi anak-anak. Dia selalu menjadi teladan dalam melaksanakan haluan, kebijakan dan undang-undang negara, khususnya pada tahun-tahun belakangan ini dia dan keluarga selalu berjalan di depan dalam pembangunan pedesaan baru”.

Tidak hanya pandai berproduksi, Bapak Nguyen Quang Toan juga berjalan di depan dalam gerakan-gerakan daerah. Dia adalah seorang yang berprestise dalam masyarakat, selalu menaati dengan baik haluan dan garis politik Partai Komunis, kebijakan dan undang-undang Negara. Bapak Toan mempelajari, memupuk pengetahuan, menerapkan sain-teknik ke dalam peternakan, cocok-tanam dan bersedia berbagi pengalaman kepada sanak keluarga dan teman-teman, membantu keluarga-keluarga yang menjumpai kesulitan di dusun untuk secara bertahap mengembangkan ekonomi, menstabilkan kehidupan. Bapak Tran Anh Tuan, Wakil Kepala Seksi Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Kabupaten Nhu Thanh memberitahukan: 

“Dengan watak dari seorang prajurit Paman Ho, prajurit penyandang disabilitas Nguyen Quang Toan telah menunjukkan diri sendiri sebagai seorang yan mempunyai tekat dan vitalitas  untuk mengatasi  kesulitan. Keteladanannya juga menunjukkan satu pedoman: “Meskipun cacat, tapi tidak tersia-sia”, dia telah mengatasi kesulitan dan  memperkaya diri secara sah dengan tangan dan otaknya”.

Pulang dari medan perang yang sengit, terluka  dan mengatasi seribu satu  kesulitan dalam kehidupan, hal yang bapak Toan paling pahami yalah semangat, tekad dan vitalitas dari seorang prajurit Paman Ho masih  hangat dalam hatinya. Dia berpikir-pikir bahwa sebagai seorang prajurit yang bersama-sama dengan kawan sekesatuannya menghadapi kematian, mengatasi bahaya maka ketika tanah air menjadi damai dan cukup syarat yang baik seperti dewasa ini, harus berupaya untuk menggeliat, menjadi teladan dan mengatasi semua kesulitan guna mengembangkan produksi, bisnis, dan memperkaya diri di bumi kampung halaman-nya.

Komentar

Yang lain