Acara makan yang mengusir kemalangan dan adat menyongsong Hari Raya Tet dari warga etnis minoritas Nung

(VOVworld) – Seperti halnya dengan berbagai etnis minoritas sesaudara yang lain,  perayaan Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (Hari Raya Tet) merupakan perayaan yang paling besar bagi warga etnis minoritas Nung. Hari-hari raya Tet dari warga etnis Nung berkaitan dengan beberapa adat istiadat unik yang memiliki identitas sendiri, diantaranya ada “acara makan yang mengusir kemalangan” pada akhir tahun dari warga etnis Nung Phan Slinh di provinsi Lang Son (Vietnam Utara) tetap diwariskan dari generasi ke generasi sampai hari ini. 

Acara makan yang mengusir kemalangan dan adat menyongsong Hari Raya Tet dari warga etnis minoritas Nung - ảnh 1
Ilustrasi
(Foto: giaoducthudo.com.vn)

Hari Raya Tet dari warga etnis Nung Phan Slinh benar-benar dimulai dengan acara makan mengusir keburukan pada tanggal 30 sore bulan ke-duabelas akhir tahun. Makanan utama dalam acara makan ini ialah daging itik. Menurut konsep warga etnis ini, itik merupakan jenis ternak yang paling baik untuk mengusir keburukan. Bapak Luong Van Bach, seorang warga etnis Nung Phan Slinh di provinsi Lang Son, memberitahukan: “Tanggal 30 Hari Raya Tet merupakan hari terakhir dalam setahun. Menurut pesan dari para pendahulu, dalam talam sajian pada acara ini harus ada daging itik untuk mengusir kemalangan, supaya hal yang tidak baik diusir semua dan bisa menyosong tahun baru dengan berbagai hal yang baru. Mengusir kemalangan juga bermaksud memohon kesehatan, ketenteraman untuk seluruh keluarga, supaya anak-cucu bisa belajar dengan baik”.          

Masakan dari itik bisa diolah dengan bermacam-macam cara, misalnya itik panggang dengan daun “Mac Mat” dan madu, itik rebus, itik dimasak dengan talas dimakan bersama dengan sayur hutan. Tapi yang paling populer ialah itik dimasak dengan rebung asam yang tersedia di daerah gunung dan hutan. Bagaimanapun cara masaknya, masakan dari daging itik ini harus dimakan habis dan tidak boleh menyisa sampai tahun baru.      
     
Selain itu, warga etnis Nung juga menyiapkan secara teliti berbagai jenis masakan untuk menyongsong tahun baru. Hoang Van To, seorang warga etnis Nung Phan Slinh di provinsi Lang Son, memberitahukan: “Adat istiadat di daerah kami misalnya cara makan, cara berpakaian dan cara bersembahyang pada Hari Raya Tet juga ada beberapa perbedaan. Contohnya ialah dalam talam sajian Hari Raya Tet pada awal tahun, selain kue Chung, di talam sajian harus ada daging ayam jantan kebiri, nasi ketan, dll”.          

Pada Hari Raya Tet, altar pemujaan nenek moyang dari semua keluarga etnis Nung dilap dan dibersihkan, ditempel kertas merah, tempat dupa dicuci dengan air daun wangi. Talam sajian yang diletakkan di altar pemujaan terdiri dari kue Chung, ayam jantan kebiri rebus, manisan, daging babi, piring panca-buah, dll. Dupa harum juga dinyalakan di samping dapur air dan di depan pintu. Dupa di altar pemujaan tidak boleh mati dan harus dinyalakan terus-menerus. Hal yang paling dilarang ialah pada tanggal 30 malam tahun lama dan tanggal 1 malam tahun baru, warga etnis Nung tidak boleh membakar api di luar.          

Setelah acara makan yang mengusir kemalangan, seluruh anggota keluarga akan berkumpul untuk menyongsong detik alih tahun. Tepat pada momen tahun baru ini, semua keluarga akan membakar hio dan menurut adat istiadat, semua keluarga akan membuka pintu, para gadis akan datang ke anak sungai untuk mengambil air bagaikan mengambil kemujuran dan membawanya ke keluarga. Semua orang dalam keluarga akan saling mengucapkan kata-kata yang baik-baik di tengah-tengah suasana yang hangat.          

Pada hari pertama tahun baru, semua keluarga tidak boleh menyapu rumah, tidak boleh mencuci pakaian, tidak boleh menggunakan lumpang, dll supaya sepanjang tahun bisa melakukan bisnis secara lancar. Mereka juga tidak boleh mengunjungi keluarga lain karena takut akan membawa semua rezeki ke keluarganya. Mulai dari tanggal 1 sore awal tahun, mereka baru mengunjungi dan saling menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Tet. 

Komentar

Yang lain