Pagoda Doi – Pagoda yang menganut Buddha Therevada Khmer

(VOVworld) – Di daerah dataran rendah sungai Mekong ada kira-kira 600 pagoda dari warga etnis minoritas Khmer dan pagoda Doi (artinya pagoda kelelawar) merupakan salah satu pagoda yang memiliki arsitektur yang indah dan unik papan atas. Pagoda “Doi” dibangun pada abad ke-16 maka dengan nama lain dalam bahasa Khmer yaitu Seray Techo Mahatup. Pagoda yang menganut Buddha Therevada Khmer ini terletak di jalan Le Hong Phong, kota Soc Trang. 


Pagoda Doi – Pagoda yang menganut Buddha Therevada Khmer - ảnh 1
Pagoda Doi di provinsi Soc Trang
(Foto: dulichvn.org.vn)


Pagoda Seray Techo Mahatup disebut dalam bahasa Khmer, sedangkan dalam bahasa Vietnam ialah” Ma Toc”. Akan tetapi masyarakat biasa menyebutnya sebagai pagoda “Doi” (pagoda kelelawa) karena selama ratusan tahun ini, pagoda ini merupakan tempat tinggal alami dari kawanan kelelawar. Pagoda “Doi” dianggap sebagai satu museum yang sempurna baik dalam hal nilai seni budaya, maupun dalam hal materiil, dari setiap rincian kecil sampai bagian-bagian seperti pintu gerbang pagoda, arsitektur ruang utama, Sala, wisma biksu-biksuni. Arsitektur umum pagoda “Doi” kental dengan identitas tradisional pagoda Khmer di daerah Nam Bo dengan berbagai motif ukiran, hiasan, motif dominan ialah bentuk bunga teratai yang harmonis dan halus. Saudara Hoang Van Viet yang bekerja di instansi pariwisata kota Ho Chi Minh, memberitahukan bahwa pagoda Doi yang terletak di area seluas 3 Ha dikelilingi dengan berbagai pohon tua sehingga menciptakan satu keindahan yang harmonis.

“Ruang arsitektur dalam pagoda Mahatup dilihat dari ruang utama dan ruang ibadah yang berbaur dengan lingkungan alam dan daerah di sekitarnya, menciptakan perasaan yang tenteram dan santai. Masuk ke dalam ruang ini, semua orang merasa sejuk, enak, menciptakan kesan tenteram dalam jiwa”. Kata saudara Viet.


Pagoda Doi – Pagoda yang menganut Buddha Therevada Khmer - ảnh 2
Kelelawar bergantung di sekitar pagoda Doi
(Foto: dulichvn.org.vn)


Segera setelah masuk ke dalam pagoda ini, satu warna kuning mengilat menyelubungi seluruh pagoda “Doi”. Tangan-tangan yang prigel dari para seniman-seniwati etnis Khmer telah menciptakan satu kompleks arsitektur paling indah dengan atap yang punya dua lapisan warna. Empat ujung atap ada simbol ular Naga yang membengkok ke atas, diukir secara teliti dan di puncak pagoda ini ada satu menara yang tajam. Barisan tiang penahan di keliling pagoda semuanya ada simbol bidadari Kemnar dengankedua tangan yang menyembah di depan dadanya bagaikan ucapan sambutan dan pemberian berkah kepada wisatawan yang datang di pagoda ini. Masuk ke dalam ruang utama ada patung sang Buddha Sakiamuni yang dilapisi emas. Vietnam memberitahukan: “Yang paling penting dalam pagoda dari warga etnis Khmer ialah ruang utama. Warga etnis Khmer menganut Buddha Therevada, jadi mereka hanya memuja sang Buddha Sakiamuni saja. Sedangkan dalam pagoda dari warga etnis Kinh, selain memuja sang Buddha Sakiamuni, mereka juga memuja banyak buddha dan budhisatwa lainnya”.

Di luar ruang utama dihiasi dengan berbagai motif, ukiran yang kental dengan identitas arsitektur dari warga etnis Khmer di daerah Nam Bo. Khususnya ada 28 lukisan di dinding yang menceritakan kehidupan sang Buddha Sakiamuni sejak lahir sampai saat menjadi Buddha. Di sekitar ruang utama ialah berbagai menara, tempat terletaknya abu tulang-belulang dari para biksi-biksuni beserta sanak keluarganya menurut adat warga etnis Khmer.

Pagoda “Doi” merupakan bangunan yang punya nilai tinggi dalam hal arsitektur, bersamaan itu merupakan tempat menjaga dan mewarisi identitas kebudayaan etnisnya, tempat menyelenggarakan berbagai pesta adat, perayaan Hari Raya Tahun Baru serta merupakan tempat berlangsungnya aktivitas kepercayaan dan agama, memenuhi kebutuhan akan kebudayaan spiritualitas, tempat rekreasi, menikmati kesenian, melakukan pertandingan olahraga, merupakan tempat belajar huruf, belajar ajaran agama, memperluas ilmu pengetahuan, menjaga khasanah kebudayaan etnis Khmer yang bernilai. 

Selain itu, ciri yang unik dari pagoda "Doi" ialah ini merupakan tempat tinggalnya kawanan kelelawar yang bernilai dan langkah selama ratusan tahun ini. Ketika datang di taman dengan bermacam-macam pohon tua yang berselang-seling dengan jenis-jenis pohon buah-buahan akan kelihatan ribuan kelelawar yang sedang bergantungan di ranting pohon ini. Pada saat klimaks, pagoda ini menyerap kedatangan kira-kira sejuta ekor kelelawar. Hal yang istimewa ialah mereka hanya bergantungan di pohon saja, tidak pernah makan buah – buahan di dalam pagoda. Di tengah-tengah terikan mata hari pada saat senja akan terdengar suara kepakan sayap, siara gemericiknya kawanan kelelawar yang saling memanggil untuk mencari makanan pada malam hari.

Komentar

Yang lain