Ro Bam, seni panggung tipikal dari warga etnis minoritas Khmer

(VOVworld) – “Ro Bam” atau juga disebut sebagai “Rom Ro Bam” merupakan kategori balet klasik kerajaan dari warga etnis minoritas Khmer dulu. Diantara bermacam-macam ragam panggung dari warga etnis Khmer, “Ro Bam” dianggap telah mencapai taraf kesenian yang cemerlang. Dengan nilai-nilainya yang khas, warga etnis Khmer sedang berusaha mengkonservasikan dan mengembangkan ragam kesenian tradisional ini.


Ro Bam, seni panggung tipikal dari warga etnis minoritas Khmer - ảnh 1
Pertunjukan seni panggung Ro Bam
(Foto: tintucmientay.com.vn)


Balet “Ro Bam” menggunakan gerak tari untuk menceritakan “kisah lama” tentang cerita-cerita mitologi, legenda dan sejarah. Semua kisah lama itu dimanfaatkan dari tema-tema agama Buddha, agama Brahma dan paling dekat ialah epos Ramayana dari India. Semua pedoman pendidikan dan ajaran dari warga etnis Khmer lama terdiri dari isi dan ragam-ragam seni panggung yang khas ini. Profesor, Doktor Le Ngoc Canh, Wakil Ketua Asosiasi Tari Vietnam, memberitahukan: “Ketika bicara tentang kebudayaan warga etnis Khmer, kita tidak boleh tidak harus bicara tentang panggung balet Ro Bam. Panggung ini merupakan produk intelektual dan aksentuasi dari kebudayaan warga etnis Khmer. Seni panggung Ro Bam adalah seni paduan yang terdiri dari tari, nyanyi, busana, dll”.

Karena berasal dari kerajaan, maka busana, gerak, dialog, dll dari para tokoh dalam seni panggung Ro Bam berasal dari lapisan raja feodal dan bangsawan. Seni panggung Ro Bam diatur secara teratur, sistimatis, erat dan bersifat simbolik. Dalam satu pertunjukan balet “Ro Bam” biasanya ada 2 garis tokoh. Tokoh yang mewakili kebaikan ialah Raja, putra dan putri raja, dll yang biasanya tidak mengenakan topeng. Sedangkan tokoh yang mewakili kejahatan biasanya mengenakan bermacam-macam topeng, yang paling menonjol ialah peran “Chan” atau juga disebut sebagai Yeak. Penonton menyukai balet “Ro Bam” karena ciri khas yang tersembunyi dalam berbagai tarian dan topeng itu.

Selain tarian dan topeng, busana di seni panggung Ro Bam juga ada ketentuan sendiri. Busana itu biasanya terdiri dari kemben leher, kain ikat dada, kemben perut, kemben punggung, pelindung tangan dan kaki yang sangat unik.

Bersama dengan dua garis tokoh yang mewakilki kebaikan dan kejahatan itu, dalam pertunjukan balet Ro Bam juga ada tokoh badut untuk memancing suara tawa, meramaikan pagelaran. Instrumen musik untuk balet “Ro Bam” pada pokoknya ialah genderang, bonang dan instrumen tiup Slayrom. Suara genderang bertujuan mendesak kuat pertarungan. Sedangkan instrumen tiup Slayrom dimainkan pada adekan yang menyedihkan.

Balet “Ro Bam” berkembang kuat dan luas di semua provinsi di daerah dataran rendah sungai Mekong, khususnya di kota Tra Vinh, Soc Trang dengan bantuan pagoda-pagoda Khmer. Tapi taraf populernya ragam seni ini sedang semakin dipersempit. Son Del, seorang angota rombongan seni tari “Ro Bam Basac Bung Chong” yang satu-satunya di provinsi Soc Trang, memberitahukan: “Ro Bam sudah ada sejak jaman dulu dan kami berusaha menjaganya. Kami melakukan pertunjukan untuk melayani para penonton, bukan untuk mencari keuntungan. Yang penting ialah kami bisa mengkonservasikan ragam seni tradisional Khmer”.

Seni panggung “Ro Bam” merupakan ciri budaya yang khas, merupakan kebanggaan dari warga etnis Khmer pada khususnya dan dari Vietnam pada umumnya. Seni panggung Ro Bam belakangan ini telah kembali di ladang-ladang pasca panenan atau dalam berbagai pesta tradisional warga etnis Khmer. Kini, balet “Ro Bam” sedang dikonservasikan dan dijaga, turut mengembangkan nilai-nilai kebudayaan dan kesenian tradisional yang unik dari warga etnis Khmer. 

Komentar

Yang lain