Warga etnis minoritas Cham di Provinsi Binh Thuan mengkonservasikan bahasa dan aksaranya

(VOVWORLD) - Warga etnis minoritas Cham sudah memiliki  aksara sangat dini yaitu pada awal abad XVII. Aksara Cham kuno dianggap sebagai aksara resmi untuk warga etnis minoritas Cham di Provinsi Ninh Thuan dan Provinsi Binh Thuan yang digunakan dalam berkomunikasi, mencatat buku suci para pejabat dan diajarkan di sekolah dasar di daerah pemukiman warga etnis minoritas Cham. 

Akan tetapi, karena proses pengajaran tidak permanen, barisan pewaris aksara masih lemah dan kurang, maka penggunaan aksara dan bahasa Cham di kalangan warga etnis minoritas Cham di Provinsi Binh Thuan masih ada banyak keterbatasan. Pemerintahan dan warga di provinsi ini sedang berupaya keras untuk mengkonservasikan ciri budaya ini.

Warga etnis minoritas Cham di Provinsi Binh Thuan mengkonservasikan bahasa dan aksaranya - ảnh 1 Warga etnis minoritas Cham di Provinsi Binh Thuan (Foto: cema.gov.vn)

Di Provinsi Binh Thuan, aksara Cham kuno (akhar thrah) sedang diajarkan di 12 sekolah dasar di tiga kabupaten yaitu Bac Binh, Tuy Phong dan Ham Thuan Bac dengan 3.340 pelajar etnis Cham. Untuk bisa menilai hasil-guna pengajaran bahasa Cham, setiap tahun, instansi pendidikan daerah-daerah yang melakukan pengajaran bahasa Cham mengadakan kontes guru yang pandai mengajar bahasa Cham dan kontes pelajar etnis Cham yang menulis aksara yang indah dan lain-lain. Oleh karena itu, kualitas pembelajaran bahasa Cham dari pelajar meningkat dari tahun ke tahun. Hasilnya seperti itu, tetapi pada umumnya masih ada banyak pelajar yang belum tahu membaca dan menulis aksara Cham. Menurut pak guru Van Thu Thanh dari Sekolah Dasar Phan Hoa 1, Kabupaten Bac Binh, Provinsi Binh Thuan, aksara Cham berkelok-kelok, multi silabel dan berafiksasi maka sulit dibaca. Di segi lain, waktu belajar bahasa Cham untuk para pelajar sangat sedikit, hanya 4 jam sepekan. Waktu sisanya, para pelajar harus belajar bahasa Viet Nam dan bahasa Inggris. Hal ini membuat mereka mudah melupakan pelajaran dan penerimaan bahasa Cham mereka juga terbatas.

Di samping kesulitan-kesulitan dalam melafalkan bahasa Cham, kekurangan alat belajar dan beberapa foto ilustrasi di buku pengajaran bahasa Cham yang sedang digunakan di sekolah dasar nampaknya sudah lama. Oleh karena itu, penerapan pelajaran ke dalam praktek agar para pelajar sekolah dasar menerimanya tetaplah merupakan masalah yang sulit.

Dalam kenyataannya, dalam berkomunikasi setiap hari, warga etnis minoritas Cham masih meminjam banyak kata dalam bahasa Viet Nam. Hal itu memperlihatkan ada rintangan-rintangan tentang bahasa dalam komunikasi di kalangan warga etnis minoritas Cham.  Bapak Thong  Minh Loi di Dukuh Ma Lam 3, Kotamadya Ma Lam, Provinsi Binh Thuan memberitahukan bahwa ada aksara merupakan hal yang paling bernilai. Aksara selalu mendampingi bahasa, tapi sekarang ini, bahasa sudah banyak bercampur.

Menurut statistik terkini, di antara 4.000 warga etnis minoritas Cham yang berusia dari 15 tahun ke atas, hanya ada 4% jumlah orang yang fasih menulis aksara Cham, 14,85% jumlah orang belum fasih membaca dan menulis aksara Cham dan ada 80,45% jumlah orang buta huruf. Dalam acara pernikahan, pemakaman dan lain-lain dari warga etnis minoritas Cham terpaksa harus menggunaan bahasa dan aksara etnisnya. Dalam menghadapi situasi tersebut, beberapa pejabat dan warga etnis minoritas Cham telah membuka kursus untuk mengajar aksara kepada anak-anak mereka. Akan tetapi, kursus-kursus yang spontan ini sangat sedikit. Bapak Thong Dinh Phung, seorang pejabat di Dukuh Lam Thuan, Kecamatan Ham Phu, Kabupaten Ham Thuan Bac memberitahukan bahwa saya mengharapkan agar Negara menaruh perhatian untuk membangun satu markas agar kami melakukan pengajaran atau melakukan aktivitas komunitas. Atau membolehkan warga etnis saya melakukan perbahasan tentang adat istiadat etnis saya untuk  satu bulan, tiga bulandan 6 bulan awal tahun atauu 6 bulan akhir tahun.

Tentang pengajaran aksara kepada warga etnis minoritas Cham, bapak Lu Duc Tuan, Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Phan Hoa, Provinsi Binh Thuan mengatakan bahwa untuk mengkonservasikan aksara Cham, hal yang paling penting ialah Negara perlu melakukan rezim dan kebijakan untuk mendidik guru. Khususnya ialah menciptakan syarat kepada daerah-daerah untuk berkoordinasi dengan pemuda agama memberikan pengajaran mendasar kepada warga guna menjaga adat istiadat etnis dan aksaranya secara berjangka-panjang.

Masalah mengkonservasikan bahasa dan aksara etnis minoritas Cham sekarang ini harus dilakukan oleh komunitas warga etnis minoritas Cham untuk meningkatkan kesedaran menjaga bahasa dan aksaranya. Bersamaan itu, Negara supaya melakukan kebijakan skala pengajaran bahasa Cham kepada anak-anak etnis minoritas Cham dari  tingkat sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas, melakukan investasi untuk membangun wisma budaya komunitas di tempat pemukiman warga enit minoritas Cham. Dengan demikian, masalah menjaga bahasa, aksara dan jati diri  etnis minoritas Cham baru  berkesinambungan dan berjangka-panjang. 

Komentar

Herbert Sunu Budihardjo

Bahasa dan tradisi etnis minoritas Cham perli dijaga kelestariannya. Jangan seperti bahasa Jawa. Suku mayoritas Jaws di Indonesia tidak semua bisa... Selanjutnya

Yang lain