PM Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan para pemimpin dari negara-negara anggota EAEC

(VOVworld) – Dalam kerangka kehadirannya pada acara penanda-tanganan resmi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Vietnam dan Persekutuan Ekonomi Asia – Eropa (EAEC) di provinsi Burabay, Kazakhstan, pada Jumat sore (29 Mei), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung telah melakukan pertemuan dengan PM Armenia, Hovik Abrahamyan. Dalam pertemuan ini, PM Nguyen Tan Dung meminta kepada dua pihak supaya cepat membentuk Komite Antar-Pemerintah tentang Kerjasama Ekonomi – Perdagangan dan Iptek; semua kementerian dan instansi dua negara harus berkoordinasi erat, menciptakan perubahan yang nyata dalam kerjasama antara dua negara pada waktu mendatang, khususnya setelah FTA antara Vietnam dan Persekutuan Ekonomi Asia – Eropa resmi menjadi efektif. PM dua negara juga sepakat bahwa pada waktu mendatang, dua pihak harus berfokus menyusun mekanisme untuk menggelarkan perjanjian perdagangan, memanfaatkan semua prioritas untuk memperkuat kerjasama ekonomi – perdagangan, terus menyempurnakan kerangka hukum bagi kerjasama bilateral, meninjau pembentukan mekanisme yang sesuai untuk bersama-sama menggelarkan bidang-bidang kerjasama yang kongkrit, memperkuat aktivitas-aktivitas promosi dagang, tukar-menukar informasi, dll antara badan-badan usaha dua negara.


PM Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan para pemimpin dari negara-negara anggota EAEC - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan PM Armenia
(Foto: vov.vn)
Mengenai masalah Laut Timur, PM Nguyen Tan Dung dan PM Armenia, Hovik Abrahamyan menekankan arti pentingnya mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan dan keselamatan maritim dan jalan udara di kawasan ini; mendukung penanganan sengketa dengan langkah-langkah damai, di atas dasar hukum internasional, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS-1982).

Juga pada sore harinya, PM Nguyen Tan Dung menerima Khristenko, Ketua Badan Harian Persekutuan Ekonomi Asia – Eropa. Pada pertemuan ini, PM Nguyen Tan Dung menekankan bahwa perjanjian FTA ini merupakan satu perjanjian generasi baru, modern dan menyeluruh dengan semua keluwesan yang perlu, dengan taraf komitmen yang tinggi dan bisa menjamin keseimbangan kepentingan, memperhitungkan syarat yang kongkrit masing-masing pihak. Ini merupakan terobosan-terobosan untuk mendorong kuat hubungan ekonomi – perdagangan antara Vietnam dengan negara-negara anggota persekutuan ini.

Pada pihaknya, Ketua Khristenko memberitahukan bahwa Persekutuan ini memilih Vietnam sebagai mitra pertama di luar blok untuk mengadakan perundingan dan menanda-tangani FTA ini, memanifestasikan  penilaian tinggi terhadap posisidan potensi perkembangan Vietnam, berharap supaya Vietam memainkan peranan aktif  sebagai jembatan penghubung antara persekutuan ini dengan ASEAN.

Pada sore harinya, di provinsi Burabay, Kazakhstan, PM Nguyen Tan Dung  mengadakan pertemuan dengan PM Rusia, Dmitry Medvedev. PM Nguyen Tan Dung  meminta kepada Rusia bersama dengan negara-negara anggota Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa supaya cepat menyelesaikan prosedur pengesahan Perjanjian ini  untuk bisa menggunakan secara optimal prioritas-prioritas, memperhebat kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi pada tahap baru. PM Dmitry Medvedev mengatakan bahwa Vietnam merupakan mitra pertama yang menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Persekutuan ini. Hal ini semakin menegaskan peranan dan posisi Vietnam di kawasan dan di dunia, serta percaya bahwa  Perjanjian ini tidak hanya memperluas kerjasama bilateral, memperkuat nilai perdagangan, melainkan juga  menciptakan ancang-ancang untuk mendorong pelaksanaan  proyek-proyek investasi prioritas di wilayah  satu sama lain, turut membawa hubungan kemitraan strategis dan komprehensif Vietnam-Rusia semakin menjadi intensif dan efektif.

Juga pada hari yang sama,  di provinsi Burabay, Kazakhstan, PM Nguyen Tan Dung telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Kazakhstan, Nazarbayev. Presiden Nazarbayev dan PM Nguyen Tan Dung menyatakan kepusaan atas perkembangan-perkembangan  dalam hubungan dua negara pada waktu lalu dan beranggapan bahwa  hubungan politik dan  diplomatik  yang baik antara dua negara  telah turut mendorong  kerjasama  di bidang-bidang  seperti ekonomi, perdagangan dan investasi.

Tentang masalah Laut Timur, Presiden Nazarbayev menyatakan dukungan dalam menangani sengketa dengan langkah damai, mendukung  usaha mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamaan maritim dan jalan udara di kawassan.

Dua pihak  menekankan makna tentang  perihal Vietnam dan Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa setelah dua tahun mengadakan perundingan secara aktif telah bersama-sama menyepakati isiPerjanjian Perdagangan Bebas dan dengan resmi menandatangani naskah ini di Kazakhstan. Ini merupakan terobosan untuk mendorong kerjasama ekonomi danperdagangan antara Vietnam dengan 5 negara anggota Persekutuan ini  pada umumnya dan dengan  Kazakhstan pada khususnya./. 

Berita Terkait

Komentar

Yang lain