PM Nguyen Tan Dung mengakhiri dengan baik kunjungan di Eropa dan menghadiri ASEM-10

(VOVWorld) – Pada Minggu pagi (19 Oktober), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung tiba di Hanoi, mengakhiri dengan baik kunjungan resmi di Kerajaan Belgia, Uni Eropa, Republik Federasi Jerman, menghadiri konferensi tingkat tinggi Asia-Eropa ke-10 (ASEM-10) di Milan, Italia dan melakukan kunjungan di Takhta Suci Vatican.

Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son menjawab interviu pers tentang hasil kunjungan ini. Menurut dia, delegasi tingkat tinggi Vietnam yang dikepalai oleh PM Nguyen Tan Dung memberikan banyak sumbangan menonjol di ASEM-10. PM Nguyen Tan Dung adalah  salah satu diantara 6 pemimpin yang mewakili 53 anggota membacakan pidato di Forum Badan Usaha Asia-Eropa ke-14 dan atas nama ASEAN membacakan pidato di Sidang Pleno tentang “Hubungan kemitraan Asia-Eropa menghadapi masalah-masalah global dalam satu dunia yang berkonektivitas”. 

PM Nguyen Tan Dung mengakhiri dengan baik kunjungan di Eropa dan menghadiri ASEM-10 - ảnh 1

PM Nguyen Tan Dung dan Paus Johanes

(Foto : baomoi.com)

Vietnam berkoordinasi dengan negara-negara anggota ASEAN dan EU mengadakan secara sukses Sidang tingkat tinggi tak-resmi pertama antara ASEAN-EU setelah beberapa tahun. Sidang ini mengajukan langkah-langkah untuk meningkatkan tingkat hubungan di semua bidang, mencerminkan keinginan bersama dari dua fihak  menuju ke hubungan kemitraan strategis. Pandangan Vietnam ini dimanifestasikan secara jelas dalam Pernyataan dari Ketua Konferensi ASEM-10 dalam menangani tantangan global dan masalah yang baru muncul sekarang, diantaranya ada masalah Laut Timur. Deputi Menlu Bui Thanh Son mengatakan:“Pernyataan dari Ketua ASEM-10 menekankan perlunya menjamin keselamatan dan kebebasan maritim di kawasan-kawasan laut di dunia, khususnya Laut Timur. Pada konferensi ini, banyak pendapat yang menyatakan bahwa harus mempertahanakan prinsip dasar dalam hubungan internasional, yaitu menghargai hukum internasional, Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 dan menggunakan langkah damai untuk menangani sengketa, tidak menggunakan antau mengancam menggunakan kekerasan atau tindakan sefihak lain yang mengubah status quo.”

Deputi Menlu Bui Thanh Son menegaskan bahwa kunjungan resmi PM Vguyen Tan Dung di Kerajaan Belgia, EU, Republik Federasi Jerman dan kunjungan di Tahkhta Suci Vatican berakhir dengan baik dan mencapai banyak hasil baik. Pemimpin Belgia, EU dan Jerman serta Takhta Suci Vatican menegaskan bahwa Vietnam mempunyai posisi penting dalam kebijakan negara-negara dan mitra ini, mendorong secara lebih mendalam hubungan kerjasama dengan Vietnam. Pemimpin Belgia, Jerman dan EU semuanya menaruh perhatian kepada perdamaian, keamanan di kawasan Asia- Pasifik maupun masalah Laut Timur. Para pemimpin Eropa menegaskan dukungan terhadap pendirian yang memecahkan sengketa dengan langkah damai, di atas dasar hukum internasional, Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982. Deputi Menlu Bui Thanh Son mengatakan :“Kali ini, PM datang ke Takhta Suci Vatican untuk bertemu dengan Paus , bersamaan itu melakukan pembicaraan dengan PM Takhta Suci dengan pesan yang jelas bahwa Partai, Negara Vietnam sangat menghargai kepercayaan rakyat Vietnam di dalam negeri, bersamaan itu membantu dan menciptakan syarat yang paling kondusif bagi rakyat pemeluk Katolik dan agama  lain supaya aktif berpartisipasi pada usaha pengembangan sosial-ekonomi Tanah Air dan membela Tanah Air.”

Paus Johanes Franciskus menyatakan kekhawatiran tentang ketegangan di Laut Timur dan menegaskan keinginan memberikan sumbangan untuk  mempertahankan perdamaian, kestabilan dan keamanan di kawasan dan di dunia./.

Yang lain