PM Nguyen Tan Dung menghadiri KTT GMS-5 di Thailand

(VOVworld) – Pada Sabtu pagi (20 Desember), di Bangkok, Thailand berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi ke-5 (KTT) Kerjasama Sub-kawasan sungai Mekong yang diperluas (GMS-5) dengan tema “Mencapai perkembangan komprehensif dan berkesinambungan di sub-kawasan”. Perdana Menteri (PM) negara-negara Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, Tiongkok, Presiden Myanmar dan ketua Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menghadiri peristiwa ini.

PM Nguyen Tan Dung menghadiri KTT GMS-5 di Thailand - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan
dengan PM Thailand, Prayuth Chan-ocha
(Foto: nguyentandung.org)

Di sini, PM Nguyen Tan Dung bersama dengan pemimpin negara-negara anggota Kerjasama Sub-kawasan sungai Mekong yang diperluas (GMS) berfokus menilai hasil-hasil yang dicapai dalam melaksanakan semua mekanisme kerjasama sub-kawasan, bersamaan itu melakukan perbahasan untuk merealisasikan visi GMS pada hari depan. Ketika berpidato di depan konferensi tersebut, PM Nguyen Tan Dung menekankan bahwa sub-kawasan Mekong yang mencapai perkembangan dan kesejahteraan serta terkait dan harmonis akan hanya bisa dicapai kalau strategi “konektivitas-persaingan-komunitas” ditempatkan pada tujuan umum “perkembangan secara berkesinambungan dan komprehensif” dari sub-kawasan sungai Mekong”. PM Nguyen Tan Dung menyatakan bahwa GMS perlu menjamin keseimbangan antara tiga faktor yaitu ekonomi-manusia-lingkungan kerjasama, memperkuat dialog secara substantif antara semua negara anggota untuk meningkatkan hasil-guna kerjasama pada waktu mendatang. PM Nguyen Tan Dung menunjukkan: Pada waktu mendatang, GMS  perlu mendorong semua program dan proyek tentang lingkungan hidup dan pengembangan manusia agar  sepadan dengan aktivitas di bidang pengembangan ekonomi. Kedua ialah memperhatikan bantuan kepada negara-negara yang berpindah ke pola pertumbuhan hijau. Ketiga ialah memulihkan kerjasama dan berbagi pengalaman antar-negara dalam mengelola air perkotaan, air pedesaan dan air bersih. Bersama dengan Komite Sungai Mekong (MRC), kerjasama GMS, satu-satunya mekanisme sekarang ini yang ada partisipasi dari semua negara tepian sungai Mekong bisa memainkan peranan penting dalam membantu semua negara anggota meningkatkan kemampuan dan berkoordinasi secara erat dalam mengelola dan menggunakan sumber air sungai Mekong secara berkesinambungan”.

Dalam kerangka GMS-5, PM Nguyen Tan Dung telah menghadiri dan berpidato di depan sidang terbatas  dengan pandangan jelas bahwa perkembangan yang berkesinambungan dan komprehensif merupakan tuntutan mendesak untuk mengkonservasikan semua hasil perkembangan, bersamaan itu mengeluarkan banyak pendapat praksis dalam orientasi kerjasama yang harmonis dengan alam sekitar, harmonis dengan manusia dan harmonis antara semua negara di kawasan. Beliau juga merekomendasikan banyak pendapat untuk mendorong konektivitas dan koordinasi antara GMS dengan gagasan dari kawasan-kawasan lain, terutama proses pembentuk Komunitas ASEAN pada tahun 2015 maupun pandangan dan metode mengerahkan semua sumber daya untuk merealisasikan kerangka investasi kawasan GMS sampai tahun 2022”.

Sehubungan dengan kehadiriannya pada GMS-5, pada Sabtu pagi, PM Nguyen Tan Dung telah melakukan pertemuan dengan PM Thailand, Prayuth Chan-ocha. Kedua PM sepakat melakukan koordinasi untuk membimbing pelaksanaan secara efektif semua permufakatan yang sudah dicapai dalam kunjungan resmi yang dilakukan oleh PM Prayuth Chan-ocha di Vietnam baru-baru ini, bersamaan itu menegaskan tekad memperkuat kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, diantaranya ada kerjasama tentang beras dan karet, memperkuat konektivitas jalan  laut dan jalan darat, diantaranya ada pembukaan jalur-jalur bis pengangkut penumpang antara Vietnam dengan Thailand untuk menciptakan syarat mendorong kuat temu pergaulan budaya dan wisata. PM Prayuth Chan-ocha memberitahukan bahwa pihak Thailand sedang menggelarkan pendaftaran terhadap pekerja Vietnam untuk bekerja di Thailand dan setuju mempelajari usaha mendorong penandatanganan Permufakatan kerjasama tenaga kerja antara dua negara. Kedua PM juga sepakat memperkuat kerjasama sosialisasi dan pendidikan terhadap nelayan dan menangani semua kasus pelanggaran yang dilakukan nelayan di atas semangat menaati hukum internasional dan hubungan persahabatan yang sedang berkembang secara baik antara dua negara maupun di atas semangat kemanusiaan.

Pada Sabtu sore (20 Desember), sebelum berangkat pulang kembali ke Tanah Air, mengakhiri dengan baik kehadiran dalam KTT GMS-5, PM Nguyen Tan Dung menghadiri upacara peresmian Patungan Vietjet-Thailand, menerima ketua Asosiasi Persahabatan Thailan-Vietnam, menerima pimpinan beberapa badan usaha dan grup besar Thailand, mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam di Thailand.

Sebelumnya, pada Jumat (19 Desember), Kedutaan Besar Vietnam di Thailand dan Komite Investasi Thailand mengadakan lokakarya “Memperkuat konektivitas sub-kawasan sungai Mekong yang diperluas demi Komunitas ASEAN”. Pada lokakarya ini, Deputi Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai dan Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son menekankan arti penting konektivitas terhadap perkembangan kawasan, menonjolkan upaya, sumbangan dan komitmen Pemerintah dua negara dalam mendorong proyek-proyek konektivitas Sub-kawasan sungai Mekong yang diperluas dan kawasan ASEAN di banyak bidang. Juga pada lokakarya ini, Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh telah membacakan referat dengan tema “Konektivitas kawasan ASEAN-kesempatan-kesempatan dan tantangan” yang isinya menegaskan bahwa konektivitas di sub-kawasan sungai Mekong yang diperluas dan kawasan ASEAN merupakan kunci untuk menjamin perkembangan yang berjangka-panjang dan berkesinambungan di kawasan di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, khususnya menjamin pembangunan Komunitas ASEAN secara sukses./. 

Komentar

Yang lain