(VOVworld) – Para politisi Israel, pada Senin (24 November) memutuskan menunda waktu pemungutan suara di Parlemen tentang Rancangan Undang-Undang Yahudi (RUU Yahudi) sepekan dari rencana pada 26 November ini karena khawatir ada banyak perselisihan di kalangan politisi yang akan mengancam kestabilan Pemerintah koalisi.

Menurut para analis, Kabinet Israel mengesahkan RUU ini mungkin bisa akan meningkatkan ketegangan dengan orang Palestina dan orang Israel keturunan Arab, bersamaan itu bisa mengguncangkan Pemerintah koalisi pimpinan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu karena ada protes keras dari para mitra pengikut haluan moderat dalam koalisi yang berkuasa. 

Para penentang beranggapan bahwa RUU ini melemahkan sifat demokratis Israel, sedangkan kelompok-kelompok aktivis tentang hak asasi manusia menganggap ini sebagai diskriminasi ras, membantu melembagakan diskriminasi terhadap 1,7 juta orang Israel keturunan Arab. Oleh karena itu, pemungutan suara yang direncanakan akan berlangsung pada 26 November ini akan ditunda sepekan agar ada lagi waktu untuk melakukan perundingan./.