Vietnam membangun komunitas yang berinisiatif dan aman dalam menghadapi bencana alam

(VOVworld) – Pada Selasa pagi (13 Oktober), di kota Hanoi, berlangsung acara peringatan Hari Internasiona tentang pencegahan, penanggulangan dan mitigasi bencana alam (13 Oktober). Indeks resiko iklim global tahun 2015 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa Vietnam merupakan salah satu diantara 10 negara yang menderita paling banyak dampak dari bencana alam. Sejak tahun-tahun 70-an, bencana alam telah menewaskan kira-kira 500 orang setiap tahun di Vietnam, kerugian ekonomi lebih dari 1,5% GDP.

Vietnam membangun komunitas yang berinisiatif dan aman dalam menghadapi bencana alam - ảnh 1
Deputi Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam,
 Hoang Van Thang berbicara di depan acara peringatan
(Foto: vov.vn)

Ketika berbicara di depan acara peringatan tersebut, Deputi Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Hoang Van Thang, Wakil Ketua Badan Pengarahan Pusat urusan pencegahan dan penanggulangan bencana alam memberitahukan bahwa dengan tema: “Pengetahuan untuk kehidupan”, Hari Internasional  tentang pencegahan dan penanggulangan dan mitigasi bencana alam tahun ini berfokus pada penggunaan pengetahuan dan pengalaman tradisional dan lokal untuk melengkapi ilmu pengetahuan dalam mencegah, menanggulangi dan memitigasi bencana alam.

Dia mengatakan: “Saya berharap supaya semua kementerian, instansi dan daerah, badan, organisasi internasional serta masyarakat memperkuat pemahaman tentang bencana alam dan perubahan iklim. Menjunjung tinggi pengetahuan dan pengalaman tradisional, gagasan-gagasan dan aksi kongkrit beserta pengetahuan tentang ilmu pengetahuan untuk membangun satu komunitas yang berinisiatif dan aman dalam menghadapi bencana alam”.

Pratibha Mehta, koordinator tetap PBB di Vietnam menilai tinggi semua upaya dan prestasi yang telah dicapai Vietnam dalam menghadapi bencana alam dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mitigasi resiko bencana alam. Bersamaan itu, memberikan rekomendasi tentang peranan penting dari pembaruan kebijakan dan mekanisme sesuai dengan perkembangan iklim sekarang ini”.

Komentar

Yang lain