Keluarga yang menjahit Bendera Nasional Vietnam

(VOVworld) - Pada saat-saat kota Hanoi memasuki musim gugur, sekaligus juga merupakan hari dimana seluruh negeri Vietnam sedang dengan antusias  memperingati ultah ke-69 Hari Nasional Vietnam (2 September 1945 - 2 September 2014). Kalau datang di  kota Hanoi, pada kesempatan ini, Anda bisa melihat citra Bendera Nasional merah berbintang kuning  berkibar-kibar di semua jalan. Ini adalah tradisi memasang Bendera Nasional dari orang Vietnam setiap ada hari raya besar dan penting. Diantara demikian  jumlah Bendera Nasional itu ada jasa keluarga saudara Nguyen Van Phuc, desa Tu Van, kabupaten Thuong Tin, Hanoi. Suratan dan kebanggaan telah membuat keluarga dia konsisten dengan kerajinan tradisional   tersebut selama waktu 70 tahun ini. 

Keluarga yang menjahit Bendera Nasional Vietnam - ảnh 1
Saudara Phuc  menjahit Bendera Nasional.
(Foto :VOV))

Pada pagi satu hari Minggu , dalam rumah yang luas-nya 30 m2, tiga mesin jahit sedang beraktivitas dengan kapasitas penuh. Di halaman rumah  ada dua mesin pemotong kain dengan tenaga panas sedang memasukkan helai-helai kain lebar ke mesin potong. Tujuh orang sedang asyik bekerja: Saudara Phuc dan seorang pekerja berdiri di dekat mesin pemotong lain, istrinya dan dua pekerja yang lain sedang menjahit Bendera Nasional merah berbintang kuning, seorang pekerja lagi sedang menyeterika bendera nasional, sedangkan anak perempuan mereka yang berusia 13 tahun sedang melipat bendera nasional menjadi setiap kotak bendera nasional yang tertib. Pada hari-hari ini, bengkel produksi Bendera Nasional keluarga-nya saudara Phuc bekerja keras untuk memenuhi pesanan sehubungan dengan  Hari Nasional Vietnam (2 September). Setiap hari, rata-rata, bengkel ini bisa memproduksi 100-200 buah Bendera Nasional: Keluarga kami memproduksi berbagai jenis bendera, bendera jahit, bendera sulaman, bendera cetak, dengan bermacam-macam ukuran. Dalam bengkel kami selalu penuh dengan bendera merah berbintang kuning negara kita. Bendera nasional dijahit sebagai barang cadangan, kalau ada permintaan, kami akan segera bisa menyiapkan barang.. Itu adalah uang, adalah harta benda keluarga kami. Jenis barang ini tidak bisa segera dijual, pada pokoknya dijual pada hari-hari raya, kalau ada pesanan  bertubi-tubi, kami  segera menyerahkan barang”.

Lahir di desa sulam-menyulam tradisional, sejak berusia 15 tahun, saudara Phuc telah ikut keluarga menjalankan usaha ini. Ketika berusia 25 tahun, dia membentuk bengkel produksi Bendera Nasional sendiri. Pada tahun 1992 itu, di desanya ada kira-kira 20 keluarga yang menjahit bendera nasional, tetapi hanya keluarga ini yang memproduksi berbagai jenis bendera, dari menjahit, mencetak sampai menyulam bendera yang sulit. Selama masa 5 tahun ini, kerajinan  menjahit bendera nasional tidak mendatangkan keuntungan besar, beberapa keluarga telah berpindah ke pekerjaan lain yang memberikan  keuntungan besar, misal-nya budidaya unggas, membuat produk perkayuan dan lain-lain… Akan tetapi, keluarga saudara Phuc tetap masih mempertahankan kerajinan tradisional. Menurut dia, setiap keluarga memiliki satu kiat sendiri.

Untuk bisa menjahit satu Bendera Nasional yang cukup standar, berapa ukurannya, maka kriteriumnya yalah lebarnya sama dengan 1/3  panjangnya, bintang kuning harus dijahit di tengah-tengah bendera supaya ketika dipasang tidak miring. Pedoman dalam kerajinan ini ditetapkan jelas oleh dia: “Barang kami mengutamakan standar teknik. Harga bendera nasional kami bisa sama dengan harga di tempat lain, akan tetapi kualitas barang mereka tidak baik seperti barang kami. Toko dan agen yang memesan bendera kami selalu merasa puas dengan kualitas produk, oleh karena itu, selama puluhan tahun ini, kami  selalu mempertahankan kedatangan pelanggan  dan agen lama”.

Saudari Dao Thi Xuyen, istri saudara Phuc dulu juga adalah tukang menyulam di desa Tu Van. Sejak menikah, dia berpindah menjahit Bendera Nasional. Menurut dia, tahap yang paling sulit yalah menjahit bintang kuning pada Bendera Nasional. Saudari Dao Thi Xuyen mengatakan: “Tidak semua orang bisa menjahit bintang kuning, pekerjaanini  menuntut tukang jahit harus punya teknik tinggi dan luwes. Untuk bisa menjahit bintang kuning pada bendera harus  menggunakan jarum untuk menempelkan bintang kuning yang sudah dipotong pada posisi di tengah-tengah bendera, kemudian masukkan kain ke mesin jahit secara pekan-pelan dan menjaga agar  kain bisa rata tidak lusuh.”

Perbincangan  kami terputus sementara karena ada panggilan telepon pelanggan. Saudari Duc, pemilik satu toko bendera jalan Hang Bong No.70, kota Hanoi datang untuk membeli 300 buah Bendera Nasional. Cepat memuat barang ke mobil, saudari Duc memberitahukan: “Keluarga kami dalam waktu puluhan tahun ini hanya memesan Bendera Nasional dari keluarga saudara Phuc. Setiap kali menelepon, barangnya sudah tersedia. Para pembeli belum pernah mengeluh tentang kualitas Bendera Nasional di sini. Semuanya indah dan  kain-nya lebih bagus dari pada tempat lain, harga eceran-nya stabil. Hari ini saya datang membeli untuk dijual di toko sendiri”.

Karena selalu menjaga kewibawaan, maka keluarga saudara Phuc  mendapat kepercayaan dari banyak satuan dan pemesan-pemesan besar. Bendera diproduksi dalam banyak ukuran, setiap bendera ukuran menengah dijual eceran dengan harga 12.000 -13 .000 dong Vietnam. Pada Maret 2014, keluarga saudara Phuc mendapat kepercayaan menjahit Bendera Nasional yang besarnya 54 M2, lambang dari 54 etnis Vietnam yang satu. Ini merupakan bendera paling besar di Vietnam yang sedang berkibar-kibar di  puncak gunung Lung Cu, propinsi Ha Giang (Vietnam Utara). Perasaan dari saudari Dao Thi Xuyen masih tersimpan ketika berbicara tentang Bendera Nasional ini: “Suami-istri saya menjahit Bendera Nasional ini siang –malam. Halaman rumah kami kecil, kami harus minta bantuan halaman di rumah tetangga untuk menjahit bintang kuning. Saya merasa sangat bangga karena Bendera Nasional terbesar di Vietnam hasil jahitan keluarga kami kini sedang berkibar-kibar di ujung Tanah Air”.

Menjahit Bendera Nasional tidak hanya merupakan kerajinan saja, ia  juga merupakan kebanggaan dan keganderungan keluarga saudara Phuc. Pada hari-hari bulan Mei lalu, ketika Tiongkok menempatkan anjungan minyak secara tidak sah di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, ada banyak organisasi, badan dan angkatan bersenjata memesan Bendera Nasional yang dijahit keluarga saudara Phuc. Keluarga-nya anutusias dan rajin karena memahami bahwa banyak Bendra Nasional yang dijahit oleh keluarganya akan berkibar-kibar di wilayah laut yang suci Tanah Air./.


Komentar

Yang lain