Hubungan perdagangan Vietnam- Indonesia

(VOVworld) – Program Siaran Bahasa Indonesia pada pekan ini telah menerima 10 surat dan E-mail dari para pendengar, diantara-nya ada saudara-saudara: Sumantri di Jawa Barat, Susi Cikampek, Fachrii di Pekan Baru dan para pendengar yang lain. Pada acara kita hari ini, kami mau berbincang-bincang dengan saudara Fachri di Pekan Baru, saudara Susi Cikampek dan menyampaikan penjelasan tentang hubungan perdagangan Vietnam-Indonesia pada tahun 2014 atas permintaan saudara Djalisnetra di Sumatera Barat

Untuk memulai acara kita hari ini, kami mau berbincang-bincang dengan saudara Fachri di Pekan Baru. Dalam surat kepada kami, Anda menyampaikan laporan hasil pemantauan siaran Radio terinci dari 1-15 Mei dengan kualitas gelombang program siaran yang baik. Kami berterimakasih kepada Anda yang telah menaruh perhatian dan dengan aktif memantau siaran kami. Mudah-mudahan, Anda akan terus mengirim surat dan menyampaikan pendapat tentang isi acara WB, artikel dan cara membaca dari para penyiar VOV5 program siaran bahasa Indonesia kepada kami, membantu program kami semakin maju. Semoga, Anda  sehat walafiat dan mendapat kemujuran.

Selanjutnya, kami mau berbincang-bincang dengan saudara Susi Cikampek. Dalam surat kepada kami, Anda memberitahukan selalu memutakhirkan dan memantau  acara wartaberita dan artikel tentang aktivitas-aktivitas memperingati ultah ke-125 Hari lahir-nya Presiden Ho Chi Minh. Anda juga menulis: “Memang sudah sepantasnya Presiden Ho Chi Minh atau Paman Ho rakyat Vietnam mendapatkan cinta yang begitu besarnya dari seluruh rakyat Vietnam. Seperti halnya saya sangat, sangat mencintai dan menghormati Presiden Soekarno yang menjadi idola no.1 bagi saya di Indonesia ini. Kemarin, sekarang dan selamanya”. Saudara Susi Cikampek yang budiman! Kami  berterikasih atas simpati Anda.  Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno  adalah dua pemimpin  besar dari dua bangsa Vietnam dan Indonesia yang telah membantu membawa Tanah Air lepas dari  Fasisme dan Kolonialis, merebut kemerdekaan bangsa. Dua pemimpin juga adalah orang-orang pertama yang meletakkan fundasi bagi hubungan persahabatan tradisional antara dua negara. Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi oleh Presiden Ho Chi Minh  pada Maret 1959 segera setelah Vietnam bebas. Tiga bulan setelah itu, Presiden Indonesia Soekarno melakukan kunjungan di Vietnam. Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno telah menggalang hubungan persaudaraan, melampui protokol diplomasi  biasa, dua pemimpin saling menyebut  kata-kata akrab: “Paman Ho”, atau “Kakak sulung Karno”. Perasaan kakak-adik dan kawasan yang dekat antara dua pemimpin  justru merupakan  perasaan  rakyat dua negeri Vietnam-Indonesia satu sama lain.



Akhirnya, kami berbincang-bincang dengan saudara Bambang Djalisnetra di Sumatera Barat. Dalam surat kepada kami, Anda bertanya: “Bagaimana hubungan perdagangan Vietnam-Indonesia pada tahun 2014?”.

Saudara yang budiman! Sekarang ini, Vietnam adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara  yang mempunyai hubungan kemitraan strategis dengan Indonesia. Vietnam dan Indonesia berusaha mencapai nilai perdagangan bilateral sebesar 10 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2018 seperti permufakatan yang dicapai pemimpin dua negara. Dua negara juga telah menandatangani berbagai MoU kerjasama di bidang energi, MoU  tentang kerjasama barang pertanian, MoU tentang kerjasama keuangan yang disaksikan oleh Pemerintah dua negara.

Menurut  Direktorat Investasi Asing, Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam, sampai Juli tahun 2014, investasi Indonesia diklasifikasi pada peringkat ke-26 diantara 101 negara dan teritori yang melakukan investasi di Vietnam, naik satu tingkat terbanding dengan tahun 2013.  Investasi Indonesia di Vietnam berfokus pada bidang-bidang: eksploitasi tambang, pembangunan, transportasi dan pergudangan…Sekarang ini, ada 39 badan usaha Indonesia yang melakukan investasi di Vietnam.


                              Hubungan perdagangan Vietnam- Indonesia - ảnh 1

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indoensia
 di Vietnam, Mayerfas.
(Foto:www.vcci.com.vn)

Merasa optimis tentang hubungan antara dua negara Vietnam-Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia di Vietnam, Mayerfas memberitahukan: “Dengan banyak kesamaan dan syarat yang kondusif yang saling dibagi kedua negara, meliputi jumlah penduduk  sebanyak kira-kira 340 juta jiwa, prestasi-prestasi ekonomi, daya beli meningkat, kedekatan geografi, keanekaragaman sumber daya alam dan khususnya perkaitan  dalam ASEAN serta hubungan kemitraan strategis antara dua negara, saya percaya dan merasa optimis tentang hubungan Vietnam-Indonesia pada waktu mendatang”.

Menurut Direktorat Bea Cukai Vietnam, dalam waktu 10 bulan pertama tahun 2014, barang Vietnam yang diekspor ke pasar Indoensia senilai 2,34 miliar dolar Amerika Serikat, naik 20,4 persen terbanding dengan masa yang sama tahun lalu. Vietnam menjalankan 8 proyek investasi di Indonesia, pada pokoknya berfokus pada  bidang-bidang eksploitasi minyak tambang, alat-alat komunikasi dan cabang-cabang industri pengolahan. Hal yang patut diperhatikan yalah kelompok-kelompok komoditas yang diekspor ke Indonesia dalam waktu 10 bulan pertama tahun 2014 telah mencapai tarap pertumbuhan  cukup tinggi terbanding dengan masa yang sama tahun 2013./.


Komentar

Yang lain