Menjelaskan tentang Sensus penduduk di Vietnam

          (VOVworld) - Saudara-saudara yang budiman! Kami gembira bertemu kembali dengan para pendengar pada acara kita hari ini. Program siaran bahasa Indonesia pada pekan ini telah menerima 17 surat dan Email dari para pendengar radio Indonesia, diantaranya ada saudara-saudara Minlin di Jabar, Rudy Hartono di Kalimantan, M Sumantri di Jawa, M Jayadi D di Lombok, Dwi Budhi Rahardjo di Wonosobo dan banyak pendengar yang lain. Pada hari ini, kami akan mengiktisarkan kembali surat dari saudara  Dwi Budhi Rahardjo dan Eddy Setiawan dan menjelaskan tentang Sensus penduduk di Vietnam menurut permintaan saudara M Jayadi D di Lombok.


Menjelaskan tentang Sensus penduduk di Vietnam - ảnh 1
Gerakan menyosialisasikan  Sensus penduduk di Vietnam
(Foto ilustrasi : baomoi.com)

          Untuk memulai acara kita hari ini, kami mau berbincang-bincang dengan saudara Dwi Budhi Rahardjo di Wonosobo. Pada pekan lalu, kami telah menerima surat dari Anda dengan laporan pemantauan siaran Radio dari 16-30 April, di frekuensi 12020Khz dan 9840 Khz. Anda menyatakan bahwa meskipun dalam cuaca hujan tetapi sinyal siaran tetap stabil. Selain itu Anda berbagi : “Program acara Musik Vietnam pada tanggal 17 April 2016 yang mengulas komponis Trinh Cong Son yang menghasilkan ratusan karyanya sangat mempesona dengan paduan musik dan lagu yang indah sebagai pendengar dapat merasakan curahan hati penciptanya, musik adalah bahasa universal walaupun saya tidak paham bahasa Vietnam namun sepertinya saya dibawa dalam suasana hati komponis tersebut bahkan saya tidak bosan-bosan untuk mendengar ulang khususnya lagu berjudul Diem Xua, dengan memantau VOV khususnya khazanah musiknya seperti diajak terbang dialam negeri Vietnam semoga suatu saat dapat diwujudkan.”

Saudara yang budiman! Komponis Trinh Cong Son dan semua karya dia telah menjadi abadi tidak hanya terhadap orang Vietnam saja, melainkan juga bagi sahabat internasional. Lagu Diem Xua yang Anda sukai telah menerobos perbatasan Vietnam ke negeri-negeri yang lain, khususnya telah menjadi satu gejala di Jepang. Lagu ini diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang dengan nama Utsukushii  Mukashi dan telah berada dalam top hit lagu-lagu Jepang pada tahun tahun 70-an dan menduduki posisi dalam 10 besar lagu-lagu yang paling enak dari semua zaman Jepang pada tahun-tahun belakangan ini. Universitas Kansai Gakuin yang terkenal di Jepang pada Juli 20104,  telah memilih “Diem Xua”  untuk dimasukkan program pelajaran matakuliah Kebudayaan dan Musik. Selama lebih dari separo abad ini, lagu “Diem Xua” telah membuktikan daya hidupnya yang kuat. Dan sekarang ini, kami sangat gembira ketika para pendengar Indonesia juga merasa simpathi dengan lagu ini. Semoga Anda terus memantau dan mendukung program kami.

Pada pekan lalu, saudara Eddy Setiawan juga mengirim laporan pemantauan siaran Radio kami di frekuensi 12020Khz dan 9840 Khz dengan penilaian-penilaian SINPO yang baik. Dalam suratnya, Anda juga menulis : “Menarik juga kisah tentang kue kacang hijau.Di Indonesia juga kacang hijau dipakai untuk macam macam kue.Paling banyak untuk pengisi roti, bakpia (kue khas china), dan bakpau (makanan khas china). Dan banyak juga kacang hijau dicampur dalam macam macam minuman, seperti dalam ice cream.Kacang hijau juga bisa dimasak sebagai bubur, namanya bubur kacang hijau, bisa dimakan dalam keadaan hangat, bisa dicampur dengan es batu.Pada bulan berpuasa, bubur kacang hijau banyak dijual untuk santapan berbuka, karena rasanya manis dan bisa bikin kenyang.Pakar kesehatan sering menganjurkan untuk sering makan kacang hijau karena menyehatkan mengandung vitamin B.”
 Kami berterimakasih atas keberbagian yang menarik tersebut. Melalui itu kami melihat bahwa antara Vietnam dan Indonesia mempunyai banyak kesamaan dalam masalah kuliner. Kacang hijau di Vietnam juga diolah menjadi banyak makanan seperti es krim, bubur, kue atau dibuat menjadi manisan, dimakan dengan es pada hari-hari panas. Berharap agar kita bisa saling berbagi resep beberapa makanan dari kacang hijau untuk menambahkan pada menu kuliner dua negara ya. Semoga Anda dan keluarga mendapat hari-hari libur akhir pekan yang baik.

Akhirnya, kami akan menjelaskan pertanyaan saudara M Jayadi D di Lombok . Dalam suratnya, saudara M Jayadi D menulis : "Di Indonesia sering diadakan Sensus secara berkala, yaitu Sensus Penduduk dilakukan sekali dalam 10 tahun, begitu pula dengan Sensus Ekonomi dan Sensus Pertanian dilaksanakan sekali 10 tahun. Apakah di Vietnam Sensus seperti ini dilakukan sekali 10 tahun juga? Apa saja jenis sensus yang dilakukan di Vietnam?"

Saudara yang budiman! Sensus penduduk dan perumahan merupakan sensus berskala besar di Vietnam dan dilakukan setiap 10 tahun sekali dan saban tahun, Direktorat Jenderal Statistik yang melakukan sensus tentang perubahan penduduk dengan skala kecil.

Pada tahun 2014, Vietnam mengadakan sensus penduduk sela 5 tahun. Pada t 1/4/2014, penduduk Vietnam mencapai lebih dari 90 juta orang, diantaranya 49,3% penduduk laki-laki dan 50,7%  perempuan. Menurut Nguyen Van Tan, Wakil Direktorat Jenderal Pendudukan dan Keluarga Berencana, sensus penduduk mempunyai arti penting dalam menilai dan menyusun rencana keluarga dan mengembangkan Tanah Air. Dia mengatakan :

“Strategi penduduk dan keluarga berencana sampai tahun 2020 telah menunjukkan solusi-solusi membatasi peningkatan penduduk di Vietnam. Diantaranya ada sistem dengan 3 solusi yaitu : melakukan sosialisasi dan penggerakan tentang pekerjaan keluarga berencana dan reproduksi, yang ke dua yalah meningkatkan kualitas jasa keluarga berencana dan yang ke-3 yalah menyesuaikan kebijakan sesuai dengan kenyataan penduduk Vietnam.”

Sampai sekarang, Vietnam 4 kali telah melakukan sensus penduduk pada tahun 1979, 1989, 1999 dan 2004. Sebelum negeri Vietnam menjadi satu, di Vietnam Utara telah diadakan sensus penduduk pada 1 Maret 1960 dan April 1975.

Saudara yang budiman, semoga informasi tersebut memuaskan Anda.

           

Komentar

Yang lain