Huu Tho-aktivis revolusioner, wartawan, pohon tua besar dari jurnalistik revolusioner Vietnam

(VOVworld) – Seumur hidup melakukan aktivitas dengan semangat  bergelora dan penuh kehangatan, walaupun memegang jabatan sebagai seorang guru atau seorang politikus, wartawan Huu Tho tetap ingin disebut sebagai wartawan. Beliau mengakui sendiri sebagai orang yang “suka mendebat”, “orang banyak berpikir”, tapi, beliau adalah orang yang berdebat demi kebenaran demi perikemanusiaan dalam kehidupan. Wartawan Huu Tho meninggalkan kesan di kalangan massa rakyat dan para rekannya dengan citra yang indah tentang seorang wartawan yang penuh dengan semangat, penuh talenta dan penuh karakter.


Huu Tho-aktivis revolusioner, wartawan, pohon tua besar dari jurnalistik revolusioner Vietnam - ảnh 1
Wartawan Huu Tho
Foto: nld.com.vn

Pada usia 13 tahun, wartawan Huu Tho telah punya kesedaran dan ikut serta dalam aktivitas revolusioner, lalu memegang jabatan-jabatan  dalam tentara. Beliau mulai melakukan usaha jurnalisme profesional pada tahun 1957. Beliau pernah menjadi Kepala Redaksi koran Nhan Dan (koran Rakyat), Dekan Fakultas Jurnalistik Akademi Jurnalistik dan Komunikasi, kemudian  anggota Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, anggota Majelis Nasional, Kepala Departeman Ideologi dan Kebudayaan Komite Sentral Partai Komunis Vietnam dan Pembantu Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam. Wartawan Huu Tho memberikan sumbangan-sumbangan besar terhadap usaha jurnalisme revolusioner Vietnam. Ketika berbicara tentang wartawan Huu Tho, Profesor, Doktor Vu Van Hien, Wakil Ketua Dewan Teori Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, mantan Direktur Jenderal Radio Suara Vietnam menyebut beliau sebagai satu pohon tua besar di kalangan jurnalis Vietnam. Dalam seluruh usaha profesinya, wartawan Huu Tho selalu penuh semangat dan meninggalkan selar-selar yang penting. Ketika berbicara tentang saat sebelum melaksanakan  pembaruan, bapak Vu Van Hien menilai bahwa di kalangan jurnalis pada waktu itu, wartawan Huu Tho sangat menonjol dengan kisah-kisah tentang produksi pertanian, kadang-kadang, beliau menyediakan waktu sebulan untuk menulis satu seri reportase tentang pemborongan palawija di provinsi Vinh Phu- tempat yang dianggap sebagai awal sumbernya pembaruan. Bapak Vu Van Hien mengatakan: “Bapak Huu Tho bukanlah seorang ekonom dan apalagi dosen atau profesor  ekonomi, tapi dengan pola berpikir dari seorang wartawan, beliau telah memberikan sumbangan-sumbangan yang penting. Semua pernyataannya selalu berkaitan dengan kesimpulan praktek dan menjelajahi praktek. Oleh karena itu, kalangan sarjana dan ekonom sangat mengagumi pola berpikir beliau  tentang ekonomi. Semua andilnya bersifat predikstif dan terobosan”.

Di mata para rekan, bapak Huu Tho adalah wartawan sekaligus aktivis revolusioner. Wartawan Duc Luong, mantan Wakil Kepada Redaksi koran Nhan Dan menceritakan bahwa wartawan Huu Tho adalah salah seorang yang langsung ikut serta dalam rapat umum di Gedung Teater Besar dan berbaur pada arus orang yang merebut kekuasaan di kota Hanoi pada  Revolusi Agustus tahun 1945, lalu memegang senapan untuk membela Tanah Air, menjadi anggota Komite Partai di provinsi-provinsi Hai Duong, Thai Binh dan Komite Sentral Partai. Justru pengalaman praktek itu telah dimasukkannya ke dalam artikel-artikelnya. Di situ, semua orang berhasil mencari  sumber kehidupan, memecahkan semua pemikiran, problematik dan bentrokan dalam masyarakat. Wartawan Duc Luong mengenangkan kembali “Wartawan Huu Tho menganggap diri sebagai orang yang suka mendebat dan oleh karena itu barulah bisa menonjolkan kebenaran hidup. Beliau tidak mendebat untuk diri sendiri dan menegaskan diri sendiri, tapi mendebat demi rakyat, demi kebenaran dan demi pengarahan yang tepat dalam garis politik Partai. Semua perdebatannya mendatangkan pemecahan-pemecahan dan berhasil mengatasi banyak masalah dalam kehidupan. Walaupun suka mendebat, tapi, namanya namanya berkaitan dengan hal-hal yang manusiawi”.

Jarang ada seorang wartawan yang semangatnya berkobar seperti bapak Huu Tho. Watak Huu Tho dimanifestasikan dalam cara memilih tema, dalam cara menganalisis di mana semangat dialog dan persuasi sangat dia utamakan. Massa rakyat dan rekannya di banyak generasi menghormati dan mengagumi wartawan Huu Tho tentang ketekunan, keteguhan, semangat kepeloporan dan kapabilitas wartawan, pemimpin pers dan orang yang melakukan pekerjaan ideologi dan kebudayaan. Watak wartawan dimanifestasikan secara jelas melalui kemampuan menguasai nafasnya kehidupan masyarakat, keterkaitan akrab dengan rakyat, berhasil merasakan hal-hal yang paling panas dan mendesak yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat, dari situ mengedepankan suara secara paling bertanggung-jawab guna mencari cara mengatasinya. Wartawan Huu Tho terkenal dengan  kata-kata “pena tajam tapi hati tetap jernih” dan dalam seluruh usaha kewartawanannya, beliau selalu bertindak sesuai dengan semangat itu, seumur hidupnya belajar dan bertindak sesuai dengan keteladanan moral dan langgam Presiden Ho Chi Minh dan menjadi salah satu teladan yang tipikal dari jurnalistik revolusioner Vietnam kontemporer.

Wartawan Huu Tho sidaj tiada, tapi, bagi generasi wartawan di kemudian hari, beliau selalu merupakan keteladanan tentang keasyikan terhadap profesi, tentang semangat dari seorang wartawan yang mempersembahkan selutuh hidupnya demi usaha jurnalisme revolusioner. Bagi mereka, pelajaran-pelajaran tentang profesi jurnalisme dari wartawan Huu Tho tetap merupakan pelajaran-pelajaran yang bernilai.    


Komentar

Yang lain