Ibu guru Nguyen Thi Hien: Melakukan aktivitas amal menjadi kegembiraan dan kegandrungan

(VOVworld) – Seorang perempuan yang bertanggung-jawab mengurus pekerjaan umum, bertanggung-jawab menjalankan pekerjaan rumah tangga dan selalu sepenuh hati demi aktivitas amal adalah pujian-pujian yang diberikan oleh teman dan rekan kepada saudari Nguyen Thi Hien, ibu guru Sekolah Dasar (SD) nomor 1 kecamatan Son Hai, kabupaten Bao Thang, provinsi Lao Cai (Vietnam Utara). Selain pekerjaan sebagai seorang guru, semua orang juga mengenal saudarai Nguyen Thi Hien sebagai Kepala Kelub “Bubur kasih sayang”  dan adalah orang yang selalu sepenuh hati demi pekerjaan-pekerjaan amal dan kemanusiaan di daerah. Baru-baru ini, dia mendapat kehormatan menjadi salah seorang yang dimuliakan oleh Departemen Komunikasi dan Pendidikan Komite Sentral Partai Komunis Vietnam dalam gerakan “Belajar dan bertindak sesuai dengan keteladanan moral Ho Chi Minh”. 


Ibu guru Nguyen Thi Hien: Melakukan aktivitas amal menjadi kegembiraan dan kegandrungan - ảnh 1
Ibu guru Nguyen Thi Hien (baju merah)
(Foto: nhadan.com.vn)

Selama hampir dua tahun ini, pada pagi hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu setiap pekan, para pasien miskin di Rumah Sakit Umum kabupaten Bao Thang dapat menikmati hidangan bubur yang enak dan masih panas yang dimasak oleh saudari Nguyen Thi Hien dan para anggota Kelub “Bubur kasih sayang” dan dihidangkan kepada setiap orang. “Sesuap pada saat lapar sama dengan sebungkus pada saat kenyang” adalah pesan yang disampaikan oleh Kepala Kelub amal “Bubur kasih sayang” Nguyen Thi Hien kepada orang-orang yang menjumpai kesulitan dan bernasib malang dalam kehidupan melalui aktivitas amalnya. Saudari Nguyen Thi Hien mengatakan: “Saya telah menjadi guru di daerah pedalaman dan daerah pelosok selama 10 tahun, maka saya menyaksikan banyak orang yang bernasib malang dan menjumpai banyak pelajar miskin. Pada waktu itu, saya juga senantiasa memasak nasi untuk para pelalar di sekolah. Kemudian, ketika merawat adik laki-laki saya di rumah sakit, saya melihat adanya program nasi untuk amal, saya melihat bahwa ini adalah satu aktivitas yang sangat bermakna dan dari situ saya mulai memasak bubur untuk amal”.

Setelah terbentuk dan mendapat dukungan dan bantuan dari semua orang, saudari Nguyen Thi Hien juga memperluas pola hidangan bubur gratis di Rumah Sakit Umum kabupaten Bac Ha, provinsi Lao Cai, bersamaan itu mengadakan banyak aktivitas yang berarti untuk membantu para pasien miskin dan pelajar miskin dengan aktivitas-aktivitas yang sangat bermakna. Tidak takut kesulitan dan kesusah-payahan, ibu guru Nguyen Thi Hien selalu  memberikan seluruh semangatnya terhadap aktivitas amal dengan pemikiran bagaimana membantu banyak orang yang menjumpai kesulitan. Ibu Ngo Thi Truong, anggota Kelub “Bubur kasih sayang” memberitahukan: “Saudari Nguyen Thi Hien adalah orang yang dinamis dan kreatif. Walaupun sibuk dengan pekerjaan sebagai guru, tapi dia adalah orang yang bertanggung-jawab mengurus pekerjaan umum dan bertanggung-jawab mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dengan kedinamisan, kekreatifan dan kepekaannya, maka dia telah  berhasil berhubungan dengan banyak dermawan untuk bersama-sama melakukan aktivitas amal. Dia adalah orang yang selalu berinisiatif menggerakkan program-program amal ke daerah pedalaman, daerah pelosok, membawa pakaian, selimut, mi instan dan lain-lain kepada warga. Kami telah datang ke banyak daerah dan  dihormati oleh warga”.

Bagi para anggota Kelub tersebut, saudari Nguyen Thi Hien adalah seorang Kepala yang  penuh semangat dan sepenuh hati demi aktivitas amal. Bagi mereka, dia adalah stu teladan tentang perikemanusiaan dan selalau dicintai dan dikagumi oleh semua orang.

Tidak hanya adalah seorang guru  yang sepenuh hati demi pelajar, dicintai dan dihormati dari para rekan dan pelajar, ibu guru Nguyen Thi Hien ikut serta dalam banyak aktivitas yang signifikan dan memberikan sumbangan kepada masyarakat seperti mengunjungi dan memberikan bingkisan kepada keluarga-keluarga yang menjumpai kesulitan, memberikan dorongan semangat dan berbagi kepada para pasien penderita penyakit parah dan membantu para pelajar miskin di wilayah kabupaten. Khususnya, selaku guru di daerah pegunungan yang dapat berbahasa etnis minoritas Mong, maka dia juga turut menyosialisasikan dan menggerakkan warga etnis minoritas supaya tidak  mengikuti bujukan dari kaum jelek dan membantu mereka melakukan usaha. Bagi ibu guru Nguyen Thi Hien, dicintai oleh  warga menjadi tenaga pendorong bagi dia untuk menyelesaikan dengan baik pekerjaannya. Dia mengatakan: “Saya belajar dari Presiden Ho Chi Minh tentang cinta kasih  besar yang diberikan kepada  semua orang, memberi tanpa menerima kembali. Oleh karena itu, saya berusaha sekuat tenaga  agar bisa berbagi kepada banyak orang miskin, para nasib malang. Setiap kali berhasil melakukan hal itu, hati saya merasa hangat  dan merasa  bahwa saya adalah orang yang bermanfaat. Saya merasa gembiraan ketika melakukan aktivitas amal dan semakin melakukannya maka kegandrungan dalam hati saya semakin besar”.

Dengan aktivitas-aktivitas kemanusiaan, penuh dengan perasaan kemanusiaan dan punya daya sebar di kalangan masyarakat, selama 2 tahun ini, ibu guru Nguyen Thi Hien  dipuji oleh pemerintahan dan instansi berbagai tingkat. Dia berpikit banyak melaksanakan aktivitas amal adalah membantu masyarakat dan manusia, oleh karena itu, pada waktu mendatang, dia dan para anggota Kelub “Bubur kasih sayang” akan meneruskan pekerjaannya untuk berbagi dan membantu lebih banyak orang yang menjumpai kesulitan dan bernasib malang dalam kehidupan lebih lanjut lagi.  


Komentar

Yang lain