Ansambel paduan suara Hoi An yang menjembatani konektivitas sahabat-sahabat internasional

(VOVworld) -  Seperti biasa, setiap kali hari bulan purnama tiba, lampu listrik di semua rumah kuno di kota Hoi An padam, alih-alih lampu-lampu lampion yang berwarna-warni dipasang, sehingga menciptakan sinar yang berkilau-kilau di kota ini. Khususnya pada malam bulan purnama bulan tiga imlek tahun ini, kota Hoi An menjadi bergelora karena keberadaan 150 seniman amatir asal 45 rombongan paduan suara  dari 15 negara di dunia. Mereka datang ke kota Hoi An, provinsi Quang Nam untuk  menghadiri lomba  paduan suara internasional Vietnam kali ke-4. Berlangsung bertepatan dengan peringatan ultah ke-40 pembebasan total Vietnam Selatan dan penyatuan Tanah Air  (30 April 1975 - 30 April 2015) dengan  pesan: “Konektivitas antara jantung - jantung”, lomba ini telah memberikan satu ruang musik yang berwarna-warni dan penuh dengan persahabatan. Peristiwa seni musik berkaliber internasional ini juga merupakan kesempatan besar untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan citra-citra kota  Hoi An kepada  para wisatawan domestik dan mancanegara. 

Saudara-saudara sedang mendengarkan lagu tradisional dari ibukota Jakarta dengan judul: “Sirih Kuning” yang dipertunjukkan oleh ansambel paduan suara sekolah menengah Bogor Indonesia. Di panggung kecil  di dekat tepian Sungai Hoai dengan sinar lampion yang berkilau-kilau, 18 anggota ansambel paduan suara dari sekolah menengah Bogor dalam baju Kebaya dan rok warna merah kesunba melantunkan suara yang jernih bersama dengan gerak tangan yang lemah-gemulai.

Sebagai salah satu diantara  ansambel-ansambel paduan suara paling muda di lomba ini dan baru dibentuk pada setengah tahun lalu, ansambel paduan suara Bogor Indonesia  berharap  akan belajar pengalaman dari ansambel - ansambel paduan suara lain. Bapak Benhasinaga - Guru Sekolah Menengah Bogor Raya yang sekaligus adalah konduktor ansambel paduan suara memberitahukan:  "Lagu pertama nanti adalah lagu Aria, kedua - Sirih Kuning. lagu tradisional dari Jakarta dan ke-3 adalah Sik Sik Sibatumanikam, lagu tradisional Sumatera Utara. Kami tidak terlalu berharap, tapi paling penting adalah kami sudah melakukabn semua lombatan yang jauh sekali sehingga kami mengikuti kompetisi di ini, apapun hasilnya kami sudah melakukan yangh terbaik kami sudah melkaukan yang kami bisa, karena perjuangan itu sangat luar biasa. Bayangkan kurang dari setengah tahun, pun untuk menyelesaikan segala sesuatunya, dengan orang2 yang baru saja memulai, itu su dah adalah satu karya yang luar biasa, jika diberikan kesemptan untuk mendapat penghargaan itu terimakasih kepada tuhan."

Ansambel paduan suara  Hoi An yang menjembatani konektivitas  sahabat-sahabat internasional - ảnh 1
Paduan Suara dari SMA Bogor Raya, Indonesia
(Foto : Huong Tra - VOV5)

Merasa suka akan acara pertunjukan ansambel paduan suara cilik Indonesia, ibu guru Hartini,  anggota ansambel paduan suara Malaysia  - 54 tahun menggerak-gerakkan tangan menurut alun suara lagu sekaligus mempersiapkan acara pertunjukan dari ansambel pimpinan-nya segera setelah itu. Ansambel paduan suara  yang beranggotakan 15 orang adalah orang-orang yang sudah mendekat usia pensiun dan pernah berpartisipasi pada banyak lomba paduan suara di dalam dan luar negeri serta memperoleh banyak hadiah tinggi. Lomba kali ini  berlangsung di jalan - jalan di kota Hoi An dan telah memberikan kesan-kesan baru kepada para anggota  ansambel paduan suara. Begitulah kesan umum ibu Hartini dari ansambel paduan suara Malaysia dan saudara  Chandra asal Filipina:

"Kami sudah ingit lombat  paduan suara tingkat nasional di Malaysia dan China. Waktu di China juga ada 41 negara dan ini adalah kesempatan bagi kita kenal dengan negara-negara yang lain. Dari penjemputan, tempat, waktu baik, ini tampil mengenalkan daerah - daerah yang tua. Jadi cukup baik".

Ini merupakan satu kesempatan yang sangat baik bagi semua negara, khususnya negara-negara ASEAN untuk bertemu dan bersama-sama  menyanyikan lagu di satu panggung bersama di jalan. Saya fikir  musik adalah bahasa internasional dan hanya musiklah yang bisa membuat kita lebih berdekatan”.

Salah satu diantara aktivitas-aktivitas di sela-sela lomba ini ialah pawai mengelilingi sektor jalan kuno Hoi An dengan busana tradisional dari masing - masing negara. Kira-kira 1500 seniman telah melakukan pawai di jalan-jalan sambil menyanyikan lagu-lagu  paduan suara mereka, melambai - lambaikan tangan kepada penduduk di pinggiran jalan dan berpotret bersama sebagai kenangan. Kota Hoi An telah memberikan kesan-kesan yang sangat baik kepada sahabat-sahabat internasional. Chakrapong - 21 tahun, anggota ansambel paduan suara Bangkok - Thailand memberitahukan: “Saya merasa sangat gembira dan bangga ketika bisa ikut serta pada satu program besar seperti ini di Vietnam. Saya dan ansambel saya untuk pertama kalinya datang ke Vietnam, oleh karena itu punya banyak hal yang baru dan interesan, khususnya lebih tahu tentang sahabat-sahabat baru dari banyak negara. Musik telah mengkonektivitaskan kami  dan membantu kami  lebih mengerti”.

Ansambel paduan suara  Hoi An yang menjembatani konektivitas  sahabat-sahabat internasional - ảnh 2
Paduan Suara dari Bangkok, Thailand siap untuk pertunjukkan
(Foto : Huong Tra - VOV5)

Khususnya, di lomba ini, ansambel paduan suara Vinschool One, satu-satunya wakil dari para pelajar sekolah umum Vietnam telah memperoleh hadiah emas pada grup lagu rakyat dan hadiah harapan dari Dewan Juri ketika mempertunjukkan karya: “Gunung empat musim” yang kental dengan identitas budaya tradisional daerah Tay Bac (daerah Barat Laut –Vietnam Utara). Pelajar Phuong Thao dengan terharu memberitahukan: “Sebagai negara tuan rumah, kami  melakukan latihan secara sangat teliti untuk lomba kali ini dan memang benar-benar merasa gembira ketika  ansambel paduan suara kami telah meraih hadiah emas. Sahabat-sahabat internasional sangat suka melihat acara pertunjukan kami. Selama berlangsungnya lomba ini, kami selalu akrab dan membantu mereka agar supaya mereka merasa seperti berada di negaranya”.

Hadiah yang paling  bernilai  di lomba ini ialah hadiah: “Paduan suara  Hoi An” telah diberikan kepada ansambel paduan suara PSM Unpar Tabela Harati asal Indonesia. Ini juga adalah ansambel paduan suara yang telah memperoleh hadiah: “Lomba favorit dari semua acara pertunjukan” dan mendapat kehormatan ketika mendapatkan hadiah istimewa lomba ini.

Lomba paduan suara internasional Vietnam kali ke-4 telah berakhir dengan acara atraksi konfigurasi: “Harmoni degup jantung” yang dibawakan oleh para anggota ansambel paduan suara telah menghapuskan kesenjangan dalam hal bahasa, warna kulit, usia dan geografi, baru ada persahabatan, persatuan dan konektivitas jantung-jantung untuk bersama - sama berbaur pada arus musik dan kesenian./.

Komentar

Yang lain