Kekhususan pasar Kamboja di kota Ho Chi Minh

(VOvworld) - Zona pasar-pasar asing, misal-nya pasar orang Tionghoa, pasar Jepang, pasar Korea dan lain-lain, semuanya merupakan tempat yang menciptakan identitas budaya kuliner dan pariwisata kota Sai Gon (yang sekarang adalah kota Ho Chi Minh). Pasar Kamboja (atau disebut pasar Nam Vang) juga merupakan satu pasar asing terkenal di kota Ho Chi Minh. Pasar ini  tidak hanya dikenal orang  dengan usia-nya yang sudah kira-kira  separo abad dan ia sekarang ini juga termanifestasikan dengan identias budaya darinegeri pagoda, karena barang-barang yang dijual di pasar ini kebanyakan merupakan produk tipikel dari negeri Kamboja. 

Kekhususan pasar Kamboja di kota Ho Chi Minh - ảnh 1
Salah satu gerai di  pasar kamboja di kota Ho Chi Minh (Vietnam Selatan).
(Foto www.ivivu.com)
                               

Terbentuk kira-kira pada 40 tahun lalu, pasar Kamboja terletak di satu gang kecil di jalan Le Hong Phong, distrik 10, kota Ho Chi Minh. Pasar Kamboja meliputi kira - kira puluhan gerai barang besar dan kecil yang khusus melakukan penjualan grosir dan penjualan ritel dengan bermacam-macam jenis barang khusus yang dibawa dari daerah Angkor. Semua kepala keluarga pedagang di sini keturunan Kamboja, berdagang menurut bentuk tradisi keluarga, dari generasi ke generasi. Kira-kira 2 diantara 3 gerai menjual bahan makanan, tapi yang paling mengesankan yalah gerai- gerai penjualan barang kering. Bermacam-macam ikan kering dan udang kering serta dan barang-barang khas Kamboja yang dijual di pasar ini yalah ikan asal danau Tonle Sap. Ikan tak bersisik yang panjang-nya kira-kira setengah meter dipajang di setiap gerai, warna-nya kuning dan berlemak. Saudari  Huynh Thi Dung, pemilik satu gerai di pasar ini memberitahukan: “Pasar ini terbentuk pada 1970. Beberapa orang Kamboja datang kemari dan membentuk pasar ini. Banyak pembeli datang, para diaspora Vietnam juga membeli  banyak ikan kering danau Tonle Sap”.

Semua produk yang dijual di pasar ini telah menjadi masakan permanen untuk banyak orang Vietnam dan orang keturunan Khmer yang sedang tinggal di kota Ho Chi Minh. Ibu Diem Thuy, di distrik 5, kota Ho Chi Minh memberitahukan: “Saya selalu datang di pasar ini untuk membeli ikan dan udang kering makan dan dikirim kepada sanak keluarga di luar negeri. Kalau tidak ada waktu, datang-lah ke pasar ini untuk membeli barang, produk-nya bermacam-macam dan kualitasnya terjamin”.                                               

Tidak hanya menjadi atraktif karena gerai-gerai penjualan barang kering saja, zona kuliner di ujung pasar juga merupakan alamat merah untuk para turis ketika datang ke pasar Kamboja. Terkenal di zona kuliner itu yalah  mihun ikan Num Bo Choc, masakan khas papan atas dari warga Kamboja. Disamping itu, kolak Kamboja dengan berbagai jenis bahan  pokok, misal-nya susu segar, air santan, durian, gula aren, labu merah, merah telur juga merupakan masakan khas terhadap para turis. Setiap jenis kolak mempunyai kekhususan sendiri, tapi sarat dengan identitas kuliner Kamboja yang tidak bisa disamakan dengan yang lain. Warung kolak dari saudari Nguyen Thi Co meskipun kecil, tapi menjual kira-kira 20 jenis kolak. Harganya juga sedang-sedangan, setiap jenis dari 7.000 - 20.000 dong Vietnam.

Dibuka sejak pagi hari sampai senja, pasar Kamboja selalu ramai dengan penjual dan pembeli. Pasar ini tidak hanya memenuhi kebutuhan makan untuk warga daerah setempat saja, melainkan selama ini juga menjadi obyek wisata yang memang sangat interesan  bagi para turis dalam dan luar negeri. Kalau punya kesempatan mengunjungi kota Ho Chi Minh, jangan lupa mengunjungi pasar ini, khususnya pasar Kamboja. Kalian bisa membeli satu stel sarung-pakaian tradisional yang tipikel dari warga negeri pagoda.


Komentar

Yang lain