Diplomasi yang konstruktif demi usaha mengembangkan Tanah Air

(VOVworld) - Pada tahun 2016, merapati pesan membangun Pemerintah yang konstruktif dan bertindak, diplomasi Vietnam telah mencapai banyak prestasi, meningkatkan hasil-guna pekerjaan hubungan luar negeri dan integrasi internasional. Tidak hanya memperluas hubungan dengan semua negara, Vietnam juga adalah anggota yang bertanggung-jawab dari komunitas internasioal. Seluruh instansi ini telah membangun orientasi perkembangan sesuai dengan pengarahan membentuk satu Pemerintah yang konstruktif, bertindak, bersih dan lurus untuk memberikan secara maksimal kepentingan kepada Tanah Air. Tahun 2017 menjanjikan menciptakan tonggak-tonggak baru bagi diplomasi Vietnam. 


Diplomasi yang konstruktif demi usaha mengembangkan Tanah Air - ảnh 1
Sekjen Nguyen Phu Trong berpidato di depan Konferensi Diplomasi ke-29
(Foto: vovworld.vn)

Bisa ditegaskan bahwa belum pernah Vietnam mempunyai hubungan yang luas seperti dewasa ini. Tanah Air sedang memasuki satu tahap perkembangan yang baru dalam hal kualitas, punya makna strategis dan  mengeluarkan banyak tuntutan tentang pembaruan pola pikir dan cara berbuat.


Tidak henti-hentinya memperbarui pola pikir tentang pekerjaan diplomasi

Di atas semangat Pemerintah yang konstruktif, bersih, lurus dan bertindak secara keras demi rakyat, diplomasi Vietnam tidak henti-hentinya memperbarui pola pikir tentang pengelolaan dalam syarat di mana Tanah Air semakin berintegrasi secara intensif dan ekstensif. Semangat ini semakin dicengkam dan diubah menjadi tindakan-tindakan yang sangat kongkrit, gagasan kongkrit dan hasil kongkrit. Dengan cara pendekatan antar-instansi, multi-instansi dan mengejar zaman, semua kantor perwakilan diplomatik Vietnam di luar negeri selama ini selalu mencari dan melaksanakan dengan baik pekerjaan memberikan masukan. Duta Besar Vietnam untuk Tiongkok, Dang Minh Khoi mengatakan: “Kantor Perwakilan Diplomatik Vietnam di luar negeri adalah telinga, mata dan jembatan penghubung, bersamaan itu diplomasi haruslah tenaga pendorong untuk mendorong perkembangan Tanah Air. Saya berpendapat bahwa situasi dunia mengalami perkembangan yang cepat dan rumit, kantor perwakilan diplomatik di luar negeri harus melakukan kontak dan memberikan penilaian secara lebih langsung. Tugas semua kantor perwakilan di luar negeri ialah harus dengan mata kepala sendiri menyaksikan perubahan dan perkembangan di negara setempat, dari situ menilai situasi dunia dan kawasan, tepat waktu memberikan masukan ke dalam negeri, memberikan masukan kepada pimpinan Partai Komunis dan Negara tentang kebijakan hubungan luar negeri”.

Pada latar belakang integrasi yang intensif dan ekstensif, Vietnam mudah jatuh pada situasi kurang berinisiatif dan akan menderita dampak-dampak dari luar, harus memenuhi berbagai komitmen internasional yang sudah diikutsertainya. Menurut Duta Besar Vietnam untuk Amerika Serikat, Pham Quang Vinh, lebih dari pada yang sudah-sudah, semua kantor perwakilan diplomatik dan badan usaha harus menguasai secara jelas hukum main, tidak membiarkan celah hukum dari negara setempat dan kelompok-kelompok kepentingan mereka memanfaatkannya. Misalnya masalah anti dumping di Amerika Serikat selama ini. Duta Besar Pham Quang Vinh menekankan: “Vietnam harus terus berkoordinasi mendorong hubungan bilateral, bersamaan itu, menciptakan perluasan dan kelonggaran terhadap barang dagangan yang diekspor ke Vietnam. Misalnya, ketika Vietnam ikut serta dalam semua perjanjian FTA baru dengan syarat-syarat  membuka pasar, maka jelaslah bahwa perjuangan Vietnam terhadap  pengakuan status ekonomi pasar harus meningkat lebih lanjut lagi. Kementerian Luar Negeri dan semua kantor perwakilan diplomatik di luar negeri harus mengembangkan lebih lanjut lagi potensi dan keunggulan, bersamaan itu, ketika terjadinya sengketa harus melakukan perjuangan dalam sengketa-sengketa itu. Antara para diplomat, penentu kebijakan dan semua badan usaha harus ada koordinasi secara erat satu sama lain”.


Meningkatkan citra dan posisi Vietnam

Pada konferensi diplomasi ke-29 yang berlangsung pada 9/2016, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vienam, Nguyen Phu Trong telah menekankan bahwa pada periode baru, para diplomat harus mewakili secara paling  jujur dan optimal citra Vietnam dan kepentingan Vietnam di negara setempat. Diplomat profesional pada zaman baru harus merangkap peranan sebagai ekonom, sarjana, investor dan budayawan Vietnam. Itu merupakan tugas-tugas besar yang ada tidak sedikit kesulitan tapi juga merupakan satu missi yang luhur. Beliau mengatakan: “Dalam satu dunia yang penuh dengan gejolak, diplomasi harus terus mengembangkan tradisi, membangun satu aliran diplomatik yang kental dengan identitas Vietnam. Dalam waktu 70 tahun ini, aktivitas diplomatik telah berhasil membangun satu aliran diplomatik yang khas dan kental dengan identitas “pohon bambu Vietnam” – lentur tapi keras, humanis tapi gigih, kadang-kadang lunak dan kadang-kadang keras, tahu situasi, mengetahui diri-sendiri dan mengetahui orang lain, memanifestasikan jiwa dan  semangat bangsa Vietnam. Saya mengharapkan bahwa barisan petugas pekerjaan hubungan luar negeri senantiasa berusaha keras demi usaha perkembangan Tanah Air dan keabadian bangsa”.

Kalah-menangnya perjuangan diplomasi bergantung pada kekuatan yang sebenarnya dan posisi. Kekuatan yang sebenarnya dan posisi tidak hanya dimanifestasikan dalam kekuatan materiil saja, tapi  juga ada dalam “kekuatan lunak”. Yaitu keadilan dalam usaha Vietnam dan merupakan kekuatan persatuan besar nasional.  Itu juga meliputi pelaksanaan garis politik dan kebijakan hubungan luar negeri secara luwes, mengembangkan semua nilai budaya yang meliputi nilai-nilai bendawi dan nonbendawi, nilai spirituil dan nilai manusia Vietnam untuk menciptakan “brand” nasional.

Di samping Pemerintah yang konstruktif, diplomasi juga sedang berusaha keras untuk menegakkan satu tempat berdiri yang optimal tentang politik dan keamanan dalam papan catur strategis regional dan global serta menjamin kepentingan negara dan bangsa.   

Komentar

Yang lain