Dapur api dalam kehidupan budaya spirituilitas warga etnis minoritas Dao Khau

(VOVworld) – Di provinsi Lai Chau, etnis minoritas Dao Khau pada pokoknya tinggal di kabupaten pegunungan Sin Ho. Sama seperti etnis-etnis lain di daerah bumi ini, etnis minoritas Dao Khau mengganggap dapur api tidak hanya sebagai tempat untuk memasak saja, tapi juga memainkan peranan yang penting dalam kehidupan spirituilitas warga etnis ini. Sampai sekarang, walaupun kehidupan budaya sudah mengalami banyak perubahan, tapi penggunaan dapur api tetap dijaga warga etnis minoritas Dao Khau sebagai satu ciri budaya tradisional yang khas dari etnisnya. 

Dapur api dalam kehidupan budaya spirituilitas warga etnis minoritas Dao Khau - ảnh 1
Dapur api etnis minoritas Dao Khau
(Foto: vov.vn)

Menurut konsep etnis minoritas Dao Khau di kabupaten Sin Ho, provinsi Lai Chau, rumah harus ada tiga ruangan, dua ruang terlektak di kanan dan kiri, dapur api juga harus ada tiga buah. Dalam rumah semua etnis minoritas Dao Khau, tiga dapur api diletakkan di posisi yang berbeda-beda di dalam rumah dengan berbagai ketentuan dan larangan yang amat ketat. Diantara tiga dapur api ini, dapur kedua adalah yang paling penting dan dianggap sebagai dapur api suci. Dapur api ini diletakkan lebih dalam di bagian kiri rumah dan disebutkan sebagai “Do Ton”. Dapur api ini digunakan untuk menyiapkan makanan sehari-hari untuk keluarga. Dalam buku pemujaan etnis minoritas Dao Khau, dapur api ini dianggap sebagai raja dapur api. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, etnis minoritas Dao Khau menganggapnya sebagai tempat tinggal Dewa Dapur. Oleh karena itu, tidak boleh berdiri, duduk di atas atau bicara jelek tentang dapur api ini.

Ibu Tan Coai Loang di dukuh Hoang Ho, kecamatan Phang Xo Lin, kabupaten Sin Ho, memberitahukan: “Dapur api ini adalah tempat tinggalnya Dewa Dapur, oleh karena itu ketika memasak harus menjaga kebersihan. Selain itu etnis minoritas Dao Khau juga melarang mengeringkan kain popok bayi di dapur, wanita tidak boleh duduk berhadapan dengan pintu dapur api”.

Dapur api dalam kehidupan budaya spirituilitas warga etnis minoritas Dao Khau - ảnh 2
Dapur suci dari etnis minoritas ini
(Foto: vov.vn)

Untuk membuat dapur api kedua ini secara benar-benar baik, tidak menyinggung para dewa, warga etnis minoritas Dao Khau harus memilih hari yang baik. Biasanya mereka memilih tanggal 9, 19 dan 29 setiap bulan imlek atau dari bulan dua belas sampai bulan dua imlek untuk membuat atau mereparasi dapur api. Menurut warga etnis ini, pada hari-hari itu, Dewa Dapur akan berangkat ke langit menghadapi sang Dewa Guru. Dapur api etnis minoritas bisa tahan dari 15 sampai 20 tahun. Saudari Cheo Nai Menh di dukuh Ta Phin, kecamatan Ta Phin, kabupaten Sin Ho, memberitahukan: “Ketika membuat dapur api, keluarga saya harus memilih hari yang baik. Harus memilih tanah liat warna kuning dan halus, tidak tercampur dengan batu kerikil, dengan demikian baru bisa tahan lama.. Dengan demikian, ketika menggunakan tidak memboroskan kayu, tahan lama dan bisa meminta Dewa Dapur memberkati seluruh keluarga supaya sehat walafiat dan cukup sandang, cukup pangan.

Dapur api dalam kehidupan budaya spirituilitas warga etnis minoritas Dao Khau - ảnh 3
Wanita tidak boleh duduk berhadapan dengan pintu dapur
(Foto: vov.vn)

Dalam kehidupan sehari-hari dari warga etnis minoritas Dao Khau, semua urusan keluarga yang penting selalu diadakan di ruang dapur kedua ini. Mereka beranggapan bahwa jika tidak menaati larangan secara baik, maka keluarga mudah mengalami hal-hal yang tidak beruntung. Khususnya pada Hari Raya Tahun Baru, dapur api ini selalu marak dengan api. Kobaran api dan batu bara melambangkan pandangan nenek moyang yang selalu memberkati keluarga. Oleh karena itu, setiap tanggal pertama bulan satu Tahun Baru, semua keluarga etnis minoritas Dao membakar hio, membuat kertas dupa untuk berterima kasih kepada Dewa Dapur di ruang ini.

Konsep tentang rumah 3 ruang, dua ruang terletak di kanan dan kiri, dapur api 3 buah tetap dipertahankan warga etnis minoritas Dao Khau di kabupaten Sin Ho, provinsi Lai Chau sampai sekarang. Setiap dapur api berkaitan dengan peraturan-peratuan yang memanifestasikan kebudayaan khusus dan tidak sama dengan etnis-etnis yang lain. Setiap kali Hari Raya Tahun Baru tiba, keluarga etnis minoritas Dao Khau sekali lagi berkumpul di sekitar dapur api. Melalui kisah-kisah di sekitar dapur api ini, banyak epos, kisah kuno dan irama lagu rakyat tradisional etnis minoritas Dao Khau diwariskan dari generasi ke generasi./. 

Komentar

Yang lain