Kaum wanita etnis minoritas Van Kieu melakukan usaha ekonomi

(VOVworld) – Kehidupan warga etnis minoritas Van Kieu di kota madya Lao Bao, provinsi Quang Tri (Vietnam Tengah) menjumpai tidak sedikit kesulitan karena kekurangan modal, kurang menguasasi ilmu pengetahuan dan teknik untuk mengembangkan produksi dan bisnis. Selama tahun-tahun belakangan ini, dengan bantuan yang diberikan oleh Asosiasi Wanita kota madya Lao Bao, maka kaum wanita etnis minoritas Van Kieu telah mengubah cara berpikir bahwa kaum wanita hanya berada di rumah saja, tapi sebagai penggantinya, mereka telah berani melakukan bisnis dan mengembangkan ekonomi. 


Kaum wanita etnis minoritas Van Kieu melakukan usaha ekonomi - ảnh 1
Gadis etnis Van Kieu menenun kain ikat
(Foto: langvietonline.vn)

Kota madya Lao Bao, provinsi Quang Tri terletak di dekat provinsi Savanakhet, Republik Demokrasi Rakyat Laos. Kota madya Lao Bao berlokasi di awal jalan nomor 9, koridor ekonomi Timur-Barat yang menyambungkan Vietnam dengan negara-negara ASEAN, sehingga menciptakan syarat yang kondusif kepada kaum wanita untuk mengembangkan bisnis dan mensuplai barang dagangan Vietnam kepada warga Laos atau membentuk banyak pola ekonomi dan jasa pengangkutan barang dagangan. Saudari Nguyen Thi Thu Hien, Wakil Ketua Asosiasi Wanita kota madya Lao Bao memberitahukan: “Kota madya Lao Bao punya 3 dukuh yaitu Kha Tang, Khe Da dan Khe Tuc yang pada pokoknya ialah warga etnis minoritas Van Kieu. Kehidupan kaum wanita etnis minoritas di kota madya ini masih menjumpai banyak kesulitan , tapi telah jauh menjadi baik terbanding dengan waktu sebelumnya, khususnya di dukuh Khe Da. Kaum wanita telah tahu melakukan bisnis dan mengembangkan ekonomi menurut pola, jadi tidak seperti dulu yang hanya tahu berhuma saja”.

Saudari Ho Thi Ta Doa telah berpengalaman mensuplai bahan makanan kepada pihak Laos selama 5 tahun ini. Pada permulaannya, dia hanya melakukan bisnis dengan skala kecil. Saban hari, dia membawa barang dagangan dari Vietnam ke Laos yang pada pokoknya adalah barang-barang yang sudah dipesan. Kemudian, karena mendapat kepercayaan dari warga Laos, maka jumlah barang dagangan yang dia pasok semakin banyak  dalam hal jumlah dan jenis. Sekarang ini, dia secara pada pokoknya mensuplai bahan makanan seperti hasil perikanan, daging, sayur dan beras kepada pihak Lao. Dia mengatakan: “Pada permulaannya, saya sangat miskin. Hanya berhuma saja, ketika jatuh sakit tidak ada uang untuk membeli obat-obatan. Kemudian, saya berani membeli sayuran  untuk  saya jual di Laos. Pada umumnya, kalau ada  keuntungan saya akan melakukannya”.

Terletak di lereng bukit yang cukup luas ialah rumah-rumah panggung, rumah bata kokoh di bawah bayangan pohon-pohon  hijau. Di dukuh Khe Da sekarang ini ada 55 kepala keluarga di sini yang tidak berhuma lagi, tapi telah melakukan intensifikasi padi sawah dan menanam berbagai macam jenis pohon untuk bahan industri. Kaum wanita etnis minoritas Van Kieu di dukuh-dukuh telah saling menyampaikan pengalaman melakukan produksi dan bisnis. Akan tetapi, untuk mengubah cara berpikir kaum wanita etnis minoritas Van Kieu menuntut proses sosialisasi yang tekun dan berjangka-panjang yang dilakukan oleh Asosiasi Wanita kota madya Lao Bao. Ibu Nguyen Thi Thu Hien, Wakil Ketua Asosiasi Wanita kota madya Lao Bao memberitahukan: “Selain tujuan mencanangkan kaum wanita mengembangkan ekonomi, ini juga merupakan aktivitas agar kaum wanita merasa lebih percaya diri dalam hubungan dengan luar, berani dan lebih percaya diri dalam kehidupan. Selain pengetahuan sosial yang meningkat, aktivitas tersebut juga membantu mereka dalam merawat anak-anak dan memahami garis politik”.

Asosiasi Wanita kota madya Lao Bao tidak hanya memberikan bimbingan kepada kaum wanita etnis minoritas Van Kieu untuk berkebun, memilih arah perkembangan ekonomi yang sesuai, saling membantu untuk menstabilkan kehidupan, tapi juga memobilisasi mereka melaksanakan penghematan, sehingga sedang mengembangkan hasil-guna yang positif dalam membantu ratusan anggota Asosiasi Wanita kota madya Lao Bao untuk lepas dari kelaparan dan kemiskinan”./   


Komentar

Yang lain