(VOVworld) – Sebagai warga setempat yang sudah ratusan tahun bermukim di daerah pegunungan Tay Bac (daerah Barat Laut – Vietnam Utara), yang pada pokoknya bersandar pada produksi pertanian, warga etnis minoritas Ha Nhi sejak awal sudah tahu membangun sistim irigasi dan pandai dalam teknik cocok tanam di sawah terasering. Bersama dengan produksi pertanian, berbagai cabang kerajinan tangan tradisional dari warga etnis Ha Nhi tetap dilestarikan dan dikembangkan.

Warga etnis Ha Nhi merupakan lapisan penduduk yang datang dari utara berpindah ke Vietnam kira-kira 300 tahun ini. Warga etnis Ha Nhi pada pokoknya bermukim di daerah hutan dan gunung di Vietnam utara, maka tetap bisa menjaga kelestarian banyak adat istiadat dan kebudayaan tradisional yang unik. Dewasa ini, berburu dan mengambili buah-buahan di gunung sudah bukan sumber kehidupan utama dari warga etnis Ha Nhi, tapi tetap meninggalkan selar yang sudah dikenal dalam kehidupan warga, memanifestasikan perkaitan yang erat antara manusia dan lingkungan alam. Warga etnis Ha Nhi sangat ahli dalam produksi pertanian, berpengalaman membuka lahan di daerah lereng gunung menjadi ladang-ladang sawah terasering yang sempit, membuat tanggul dan saluran air ke sawah. Nguyen Hung Vy, peneliti kebudayaan rakyat, memberitahukan: “Warga etnis Ha Nhi merupakan salah satu diantara warga-warga yang sangat ahli membuat sawah terasering. Khususnya warga etnis ini punya ketrampilan dalam menggunakan air dan menghargai sumber air, oleh karena itu, dalam kehidupan sawah terasering dan air mempunyai makna yang amat suci bagi mereka”.

Di semua dukuh dan desa warga etnis Ha Nhi, usaha peternakan sangat berkembang. Mereka beternak hewan dan unggas menurut cara bebas di lingkungan alam. Kawanan kerbau yang diternakkan secara bebas di hutan bisa sampai ratusan ekor. Karena syarat hidup di daerah pegunungan, sumber bahan mentah alami yang sangat kaya raya, maka kerajinan anyam-menganyam sangat populer di kalangan masyarakat warga etnis Ha Nhi.

Bersama dengan kerajinan anyam-menganyam itu, kerajinan menenun kain juga merupakan pekerjaan yang sudah berumur lama dari warga etnis Ha Nhi. Menurut tradisi, warga etnis Ha Nhi menanam pohon kapas sendiri, menenun kain dan menjahit pakaian untuk etnisnya. Belajar dan bisa menenun kain sudah menjadi ketentuan wajib bagi kaum wanita etnis Ha Nhi, oleh karena itu, para gadis sejak kecil sudah diajari oleh ibunya cara menanam pohon kapas dan cara menenun supaya nanti kalau sudah jadi dewasa mereka bisa menenun sendiri kain dan menjahit bajunya. Ketrampilan tangan dari kaum wanita etnis Ha Nhi telah menciptakan banyak produk pertenunan yang unik dan kental dengan identitas budaya etnisnya. Setiap produk memiliki keunikan sendiri. Mungkin oleh karena itu, busana wanita etnis Ha Nhi merupakan salah satu diantara busana-busana yang indah di kalangan komunitas etnis-etnis di Vietnam Utara. Saudari Tu Anh, seorang wisatawan dari kota Ha Noi, memberitahukan: “Ketika berkesempatan mencaritahu tentang kebudayaan warga etnis Ha Nhi, saya sangat suka mencaritahu tentang setiap motif dan segi artistik di busana mereka. Hal yang paling menarik ialah dengan mata kepala sendiri dapat melihat mereka membuat, merajut dan mencelup kain kemudian membuat baju dan rok yang sangat indah. Saya fikir kalau wisatawan datang kemari dan membeli banyak produk ini, warga etnis Ha Nhi akan meneruskan usaha pertenunan busana tradisionalnya. Melalui itu membantu mereka menjaga dan mengembangkan kerajinan pertenunan tradisional etnisnya”.

Dewasa ini, kehidupan budaya dari warga etnis Ha Nhi mengalami banyak pengaruh dari berbagai kebudayaan, tapi banyak adat istiadat dan ciri budaya tradisional yang unik dan atraktif dari warga etnis Ha Nhi tetap dilestarikan. Walaupun mengalami banyak perubahan, tapi ruang hidup dari warga etnis Ha Nhi tetap menyimpan nilai-nilai tradisional yang baik. Khususnya banyak kerajinan tangan tradisional dari warga etnis minoritas Ha Nhi tetap dikonservasikan dan dikembangkan, memperkaya lebih lanjut lagi ciri budaya tradisional dalam komunitas etnis-etnis dari bangsa Vietnam.