(VOVworld) – Etnis minoritas Muong punya tradisi menanam pohon kapas, merebus kepompong, menenun kain untuk melayani kebutuhan keluarga, pakaian-pakaian dan rok dari warga etnis minoritas Muong biasanya dibuat secara manual, dari tahap menenun sampai mencelupnya. Dengan tangan yang trampil warga etnis minoritas Muong telah menciptakan produk-produk kain ikat yang kental dengan identitas budaya etnisnya. 

Dari bulan lima menurut kalender imlek, warga etnis minoritas Muong mulai melakukan panenan kapas, kemudian menjemurnya sampai kering dan memintal seratnya. Menurut adat istiadat, sebelum datang ke rumah suami, gadis etnis minoritas Muong harus menenun sendiri dari 6 sampai 12 selimut dan kasur untuk diberikan kepada keluarga suaminya nanti guna memanifestasikan ketrampilan dan kerajinannya. Oleh karena itu, di seluruh bumi tempat tinggal etnis minoritas Muong, semua keluarga memiliki perkakas tenun, gadis etnis minoritas Muong yang berusia dari 13 sampai 14 tahun sudah mahir menenun kain. Satu perangkat perkakas tenun milik warga etnis minoritas Muong terdiri dari: alat menipiskan kapas, penggulung serat dan perkakas tenun yang lengkap dengan bagian-bagiannya. Perkakas tenun etnis minoritas Muong punya struktur yang cukup khusus dengan jumlah tempat benang, makin banyak motif makin banyak pula tempat benangnya, dll. Setelah proses persiapan selesai maka baru mulai menenun. Untuk menenun kain putih sederhana saja maka sehari bisa menenun dari 7 sampai 10 meter, sedangkan jika menenun kain banyak motif hanya bisa mencapai dari 2 sampai 3 meter per hari saja.

Ibu Nguyen Thi Sen di dukuh Tan Tien, kecamatan Dan Chu, kota Hoa Binh, memberitahukan: “Setelah selesai menenun maka kami mulai mencelup kain. Biasanya kami menggunakan bahan-bahan dari bermacam pohon di hutan. Untuk bisa menghasilkan satu helai kain jadi sesuai dengan keinginan, maka kita harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Kami menenun kain secara manual maka ketat atau longgarnya kain bergantung pada kita sendiri, oleh karena itu jenis-jenis kain ikat hasil etnis minoritas Muong kami sangat tahan lama dan kalau dicuci warnanya tidak luntur”.


Busana warga etnis minoritas Muong punya ciri umum yang dimiliki komunitas etnis-etnis Vietnam dan warga di kawasan Asia Tenggara. Yaitu warna kain berasal dari tumbuh-tumbuhan dan ditenun secara manual dengan tangan yang terampil, teliti dan seni artistik manusia. Pakaian adat kaum laki-laki etnis minoritas Muong cukup sederhana dengan baju pendek, baju lebar, celana, sabuk dan selendang.

Sedangkan baju wanita etnis minoritas Muong biasanya adalah jenis baju yang ada kepala, baju pendek dan rok yang mengenakan kain pengikat dan berwarna-warni. Rok wanita etnis minoritas Muong mengenakan rok yang berwarna hitam, panjang dan di bagian pinggang dihiasi dengan motif kain ikat yang menonjol hasil tenunan gadis etnis ini. Yang mengesankan lagi ialah sulaman bermotif bunga pada bagian pinggang yang rapat ke tubuh dan disertai sabuk pinggang yang berwarna hijau.  Semuanya menciptakan gaya yang anggun bagi wanita etnis minoritas Muong. Rok wanita etnis minoritas Muong merupakan aksentuasi dari busana wanita. Menurut statistik para peneliti, ada kira-kira 40 jenis motif di bagian pinggang rok wanita etnis minoritas Muong.

Bui Huy Vong, seorang kolektor sekaligus peneliti kebudayaan etnis minoritas Muong provinsi Hoa Binh, memberitahukan: “Di bagian pinggang rok gadis etnis minoritas Muong ada banyak motif yang sangat istimewa. Motif ini adalah motif yang ada di muka neraka perunggu Dong Son. Semua motif tersebut dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui motif yang ada di bagian pinggang rok etnis minoritas Muong.

Teknik menenun dari warga etnis minoritas Muong selama ini serta cara membuat motif warisan ibu kepada anak perempuannya. Justru oleh karena itu, motif pada busana serta barang-barang dalam kehidupan etnis minoritas Muong relatif beraneka-ragam dan memanifestasikan ciri-ciri sendiri dari setiap orang, setiap daerah etnis minoritas Muong, di samping motif tradisional bersama dari seluruh bangsa Vietnam. Semua pakaian etnis ini mengandung banyak ciri yang unik, memanifestasikan jiwa dan merupakan nilai-nilai yang sebenarnya dari identitas bangsa./.