Acara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ke-10 Asia-Eropa di Italia

(VOVworld) – Pada Kamis malam (16 Oktober), menurut WIB, Konferensi Tingkat Tinggi ke-10 Asia-Eropa (ASEM 10) resmi dibuka di Pusat Konferensi kota Milan, Italia. Yang menghadiri Konferensi ini ada pemimpin senior dari 53 anggota Forum kerjasama Asia-Eropa (ASEM), meliputi 21 negara Asia, 30 negara Eropa dan Uni Eropa serta Sekretariat ASEAN. Delegasi tingkat tinggi Vietnam yang dikepalai Perdana Menteri Pemerintah Nguyen Tan Dung menghadiri konferensi ini.

Ketika berbicara di depan acara pembukaan konferensi tersebut, Ketua Dewan Eropa, Herman Van Rompuy menekankan bahwa dengan tema: “Mitra yang bertanggung jawab demi pertumbuhan dan keamanan yang berkesinambungan”, Konferensi ASEM 10 akan menetapkan langkah-langkah untuk mendorong kuat kerjasama di 3 pilar yaitu dialog politik, kerjasama ekonomi dan kerjasama di bidang-bidang lain, menuju ke peringatan ke-20 pembentukan dan perkembangan Forum ASEM pada tahun 2016.

Setelah acara pembukaan, para pemimpin telah mengadakan sidang pleno pertama tentang “Mendorong kerjasama ekonomi-keuangan melalui penguatan konektivitas Asia-Eropa”. Konferensi ini menilai bahwa ekonomi dunia sedang berangsur-angsur pulih, akan tetapi masih kurang berkesinambungan, tidak merata dan potensial dengan resiko, diantaranya ekonomi Asia yang terus menjadi tenaga pendorong bagi pertumbuhan global dan reformasi struktur di Eropa sedang menciptakan fundasi bagi pertumbuhan yang lebih kuat secara jangka menengah.

Acara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ke-10 Asia-Eropa di Italia - ảnh 1
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung membacakan pidato
 di depan acara pembukaan ASEM 10
(Foto: vov.vn)

Juga pada Kamis malam, di sidang pleno kedua tentang “Mitra Asia-Eropa menghadapi masalah-masalah global dalam satu dunia yang berkonektivitas”, para pemimpin menganggap bahwa semua tantangan global sekarang semakin menjadi lebih serius. Semua tantangan ini sedang berpengaruh secara mendalam dan multi-arah terhadap semua negara dan benua, menghalangi upaya menyelesaikan Target-target Milenium. PM Nguyen Tan Dung, Presiden Republik Korea, Kanselir Jerman dan PM Malta diundang untuk membacakan pidato pada sidang pleno kedua.

Dalam pidatonya, PM Vietnam, Nguyen Tan Dung menekankan bahwa hanya dalam waktu lebih dari satu dekade dalam abad ke-21, umat manusia sedang harus menghadapi banyak tantangan global yang serius dan rumit yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu krisis ekonomi-keuangan yang paling serius dalam waktu 100 tahun ini, musibah dobel tsunami di Jepang, supra-taufan Haiyan di Filipina, dan wabah Ebola di Afrika….dan lain-lain, sehingga menghalangi upaya mempertahankan perdamaian, kestabilan, pemulihan ekonomi dan kehidupan rakyat di semua kawasan. Oleh karena itu, PM Nguyen Tan Dung merekomendasikan koordinasi aksi dalam upaya-upaya bersama secara global, ASEM perlu menetapkan bahwa perkembangan yang berkesinambungan merupakan isi penting dari kerjasama menghadapi semua tantangan global, diantaranya manusia harus menjadi target dan sentral.

ASEM 10 melanjutkan aktivitas-aktivitas pada Jumat (17 Oktober), diantaranya ada sidang tentang “Memperkuat dialog dan kerjasama Asia-Eropa dan masa depan ASEM”./.

Komentar

Yang lain