Aktivitas PM Vietnam Nguyen Tan Dung di Kamboja.

(VOVworld) – Pada Minggu (18 November), Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21 telah berakhir dengan baik. Para pemimpin negara-negara ASEAN telah mengeluarkan Deklarasi Phnom Penh mengesahkan Pernyataan tentang Hak Asasi Manusia ASEAN (AHRD) – naskah politik penting yang pertama tentang kerjasama di bidang hak asasi manusia di kawasan, dan mengesahkan Rencana Aksi menggelarkan Deklarasi Bali tentang “Komunitas ASEAN dalam komunitas negara-negara global”, resmi mengumumkan pembentukan Institut Penelitian tentang Perdamaian dan Kerujukan ASEAN (AIPR), dll.

Aktivitas PM Vietnam Nguyen Tan Dung di Kamboja. - ảnh 1
Acara penanda-tanganan Pernyataan AHRD
(Foto: vov.vn)

Sebelumnya, para pemimpin ASEAN telah melakukan Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21, sidang sempit untuk berbahas tentang semua titik berat dan prioritas ASEAN serta melakukan perbahasan dengan Dewan Konsultasi Bisnis ASEAN (ABAC). Dalam semua sidang ini, para pemimpin ASEAN telah berbahas tentang memperkuat pembangunan komunitas, memperkuat konektivitas di kawasan, memperkuat hubungan luar negeri dan peranan sentral ASEAN serta berbahas tentang masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama.

Untuk menghadapi semua tantangan yang sedang dihadapi kawasan, para pemimpin menekankan bahwa ASEAN perlu mempertahankan solidaritas dan mengembangkan peranan sentral dalam memberikan pengarahan kerjasama dan struktur kawasan, khususnya masalah-masalah yang bersangkutan dengan kepentingan strategis bersama dari ASEAN tentang perdamaian, keamanan dan kerjasama perkembangan di kawasan.

Aktivitas PM Vietnam Nguyen Tan Dung di Kamboja. - ảnh 2
Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21
(Foto: chinhphu.vn)


Mengenai hubungan luar negeri ASEAN, para pemimpin sepakat bahwa ASEAN perlu terus memperluat hubungan dengan semua negara mitra dialog, mengembangkan peranan primer dalam mendorong semua kerangka dan proses kerjasama regional seperti ASEAN + 1, ASEAN + 3, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), Forum Regional ASEAN (ARF), dll, menciptakan syarat kepada negara-negara mitra dialog untuk berpartisipasi aktif dan memberikan sumbangan untuk membangun target bersama yaitu perdamaian, keamanan, kerjasama dan perkembangan di kawasan. Sehubungan dengan ini, para pemimpin ASEAN telah resmi menyatakan mengawali proses perundingan tentang Kerangka Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dengan mitra-mitra yang bersangkutan.

Ketika berbahas tentang masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, para pemimpin ASEAN menegaskan akan terus mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah Myanmar dalam proses kerujukan nasional; mendukung satu semenanjung Korea yang damai dan denuklirisasi. Mengenai situasi di Jalur Gaza (Palestina), semua negara mengimbau kepada semua pihak supaya menghentikan aktivitas kekerasan, permusuhan dan mengusahakan solusi yang berjangka panjang bagi perdamaian di Timur Tengah.

Aktivitas PM Vietnam Nguyen Tan Dung di Kamboja. - ảnh 3
Para pemimpin ASEAN
(Foto: chinhphu.vn)

Para pemimpin ASEAN juga sepakat memperkuat perbahasan dan koordinasi pendirian tentang masalah-masalah global yang menjadi perhatian bersama di semua forum internasional dan regional yang lain, melalui itu turut meningkatkan peranan, posisi dan prestise ASEAN. Mengenai masalah Laut Timur, para pemimpin menekankan arti pentingnya menjamin perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan maritim; memecahkan sengketa dengan langkah damai dan tidak menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan; menghormati semua prinsip dalam hukum internasional, khususnya ialah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS); melaksanakan secara efektif Pernyataan enam butir tentang Laut Timur, Dekralasi tentang cara perilaku semua pihak di Laut Timur (DOC) dan cepat menyusun Kode Etik tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (COC).

Dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21, pada Senin (19 November) dan Selasa (20 November) di Kamboja akan diadakan konferensi-konferensi ASEAN dengan negara-negara mitra dialog seperti Tiongkok, Jepang, Republik Korea, India dan Amerika Serikat; Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN + 3 dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS).

Pada Senin, (19 November), di kota Phnom Penh, Kamboja, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan para pemimpin ASEAN menghadiri semua Konferensi Tingkat Tinggi dengan para mitra dialog seperti Jepang, Republik Korea, India, Tiongkok dan Konferensi Tingkat Tinggi Peringatan ASEAN + 3 dengan tiga negara, Tiongkok, Jepang dan Republik Korea. 

Perdana Menteri Nguyen Tan Dung telah membacakan pidato-pidato penting yang isinya berbagi pandangan umum dari ASEAN maupun merekomendasikan banyak langkah yang kongkrit untuk memperkuat kerjasama antara ASEAN dengan semua mitra dialog yang semakin menjadi intensif, praksis dan efektif, demi perdamaian, kerjasama dan perkembangan di kawasan dan dunia. Pada malam harinya, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung dan para pemimpin ASEAN serta Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-4 ASEAN-Amerika Serikat./.



Berita Terkait

Komentar

Yang lain