AS berkomitmen akan menangkap pelaku serangan bom di Boston

(VOVworld) – Menurut informasi terbaru dari para reserse Amerika Serikat (AS), salah satu di antara alat-alat  meledak dalam serangan bom dobel di kota Boston, negara bagian Massachusetts, AS, pada Senin sore (15 April) yang diletakkan dalam panci presto dan banyak kemungkinan telah menggunakan sistim waktu, bukan diaktifkan dari jarak jauh melalui telepon genggam.

Hingga sekarang, serangan bom tersebut telah menewaskan 3 orang, di antaranya ada seorang anak laki-laki 8 tahun dan kira-kira 180 orang lain terluka. Ketika berbicara di depan jumpa pers setelah rapat dengan para pejabat keamanan nasional pada Selasa (16 April, menurut waktu lokal), Presiden AS, Barack Obama mengakui bahwa para reserse masih belum tahu apakah serangan bom ini dilakukan oleh satu organisasi teroris atau oleh perseorangan tidak puas.

AS berkomitmen akan menangkap pelaku serangan bom di Boston - ảnh 1
Korban dalam serangan bom di Boston
(Foto: baomoi.com)


Pada fihaknya, seorang agen papan atas Direktorat Investigasi Federal (FBI), Rick DesLauriers menyatakan: “Ini merupakan satu investigasi yang berskala global. Kita akan melaksanakan sampai ke ujung dunia untuk menetapkan orang yang bertanggung jawab terhadap tindakan tercela itu dan kami akan melakukan segala-dalanya untuk menyeret mereka ke depan pengadilan”

Sekarang pasukan keamanan di seluruh AS, di antaranya ada Washington D.C, tetap diletakkan dalam situasi siaga tinggi. Gubernur New York, Michael Bloomberg menegaskan bahwa keamanan kota ini masih berada dalam situasi siaga pada taraf paling tinggi sampai ada informasi yang lebih kongkrit tentang apa yang telah terjadi di Boston.

Dalam perkembangan lain yang bersangkutan, Kelompok Taliban di Pakistan-pelaku utama dalam serangan bom yang gagal di Time Square (AS) pada 2010, telah tidak mengakui bersangkutan dengan serangan-serangan bom di lomba Maraton di kota Boston. Walaupun menegaskan tidak  bersangkutan dengan terorisme-terorisme ini, jurubicara Taliban juga menambahkan bahwa mereka tetap “terus menyasar pada AS dan sekutunya dimanapun saja”.

Sedangkan para pejabat AS berkomitmen akan berusaha sekuat tenaga untuk cepat mencari pelaku serangan bom bertubi-tubi terhadap perlombaan maraton tersebut di kota Boston, komunitas internasional mengutuk secara keras tindakan terorisme ini. Para pejabat Eropa secara serempak mengutuk serangan bom brutal di Boston. Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen mengatakan bahwa dia “terkena kejutan” dan “menyatakan ucapan belasungkawa kepada semua keluarga para korban yang telah tewas”.

Paus Fransiskus menyebut ini sebagai “musibah gila”, bersamaan itu berharap supaya rakyat kota Boston akan bersatu untuk menggeliat saat ini. Rusia, Tiongkok, Jerman, Perancis, Iran, Afghanistan, Singapura, Turki… dan lain-lain telah secara serempak mengutuk serangan bom tersebut dan menyatakan persatuan dengan rakyat AS./.

Komentar

Yang lain