AS masih harus menghadapi bahaya teror pasca kasus 11/9

(VOVWORLD) - Pada enam belas tahun lalu, pada 11/9/2001, serentetan serangan yang dilakukan oleh kaum teroris internasional Al Qaeda di Amerika Serikat  telah mengguncangkan seluruh dunia.
 AS masih harus menghadapi bahaya teror pasca kasus 11/9 - ảnh 1Serangan teror terhadap Pusat Perdagangan Kota New York. (Foto: internet)

Empat pesawat Boeing yang telah disandra oleh kaum pembajak, menyerang sasaran-sasaran yang dianggap sebagai lambang Negara Amerika Serikat yaitu Pentagon, Menara Kembar di Pusat Perdagangan Dunia (WTC) di Kota New York. Satu pesawat yang lain menyasar pada Gedung Kongres AS, namun telahsalah arah. Semua serangan teror itu telah membuat kira-kira 3.000 orang tewas, ribuan orang yang lain cedera, kerugian ekonomi diperkirakan sebanyak 3,3 triliun USD.

Setelah kasus 11/9, Pemerintah AS telah mengumumkan bahwa jaringan Al Qaeda dan Osama Bin Laden adalah pelaku kejahatan utama. Presiden AS pada waktu itu adalah George Walker Bush telah mencanangkan operasi antiterorisme di seluluh dunia, pertama yalah perang anti terorisme di Afghanistan dan perang di Irak.

 Meskipun AS dan pasukan aliansi telah melemahkan jaringan Al Qaeda, IS dan menggulingkan rezim Taliban, tapi dalam kenyataan AS masih belum bisa membasmi sampai ke akar-akarnya bahaya ini. AS harus menghadapi ancaman-ancaman mengenai keamanan.

Komentar

Yang lain