ASEAN Bertekad Mendorong Kawasan Asia Tenggara Tanpa Senjata Nuklir

(VOVWORLD) - Konferensi Komite Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara / Southeast Asian Treaty Free of Nuclear Weapons (SEANWEF) dan sesi Dialog dengan Wakil dari Komisi AntarPemerintah ASEAN urusan Hak Asasi Manusia (AICHR) merupakan kegiatan pertama dari para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN dalam rangka Konferensi Menlu ASEAN ke-56 (AMM-56) dan berbagai konferensi terkait.
ASEAN Bertekad Mendorong Kawasan Asia Tenggara Tanpa Senjata Nuklir - ảnh 1Para utusan pada Konferensi Komite Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (Foto: VOV)

Ketika berbicara pada konferensi  SEANWEF, Menlu Indonesia, Retno Marsudi menekankan: Usaha mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah prioritas primer. Itulah fondasi untuk membuat kawasan menjadi pusat pertumbuhan. ASEAN perlu mempertahankan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir.

Menurut Penjabat Kepala Konferensi-Konferensi Pejabat Senior ASEAN (SOM ASEAN), Vu Ho, komitmen dari negara-negara yang memiliki senjata nuklir terhadap kawasan Asia Tenggara bebas senjata nuklir juga dilaksanakan berdasarkan pada beberapa isi:

Pertama ialah konsensus ASEAN, dari semua pihak peserta, yang pertama-tama ialah konsensus ASEAN, lalu antara ASEAN dengan lima negara yang memiliki senjata nuklir. Kedua ialah hal yang simpatik dan rasional. Hal simpatik pertama-tama dimanifestasikan melalui proses partisipasi yang harus dilaksanakan berdasarkan pada semangat sukarela dan tanpa reservasi terhadap pasal-pasal traktat. Akhirnya ialah proses partisipasi juga harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan ASEAN serta hukum internasional untuk menjamin hasil guna dan daya guna dari traktat, tidak hanya bagi sepuluh negara peserta, tetapi juga negara-negara di luar kawasan. Traktat tersebut tetap menjadi pusat dan ASEAN tetap merupakan pusat dalam semua proses ini”.

Komentar

Yang lain