Para Menteri Pariwisata ASEAN
(Foto: vtr.org.com)

Dalam pernyataan bersama pada akhir Konferensi ke-17 Menteri Pariwisata ASEAN dan Konferensi ke-13 Menteri Pariwisata ASEAN dengan mitra-mitra Tiongkok, Jepang dan Republik Korea pada Senin (20 Januari), para Menteri Pariwisata ASEAN berkomitmen akan terus mengawasi penyelesaian semua langkah yang menyisa untuk membantu secara tepat waktu usaha realisasi komunitas ekonomi ASEAN pada 2015. Para Menteri Pariwisata ASEAN menilai bahwa kawasan Asia Tenggara tetap merupakan destinasi yang atraktif bagi wisatawan regional dan internasional karena pada tahun 2013, kawasan ini telah menerima kedatangan kira-kira 90,2 juta wisatawan, naik 12% terbanding dengan tahun 2012. Pada konferensi, para menteri telah mengesahkan pelaksanaan struktur pariwisata ASEAN untuk menghadapi perubahan iklim guna menjamin perkembangan yang berkesinambungan dari instansi pariwisata di kawasan. Melalui pernyataan bersama ASEAN tentang pelaksanaan kode etik tentang etika untuk pariwisata global dari Organisasi Pariwisata Dunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO), para menteri mengakui sumbangan yang diberikan instansi pariwisata kepada perkembangan sosial-ekonomi di kawasan, yang kongkritnya ialah dalam memperbaiki kualitas kehidupan penduduk. Para menteri juga sepakat akan terus berkoordinasi erat dengan badan-badan yang bersangkutan untuk menciptakan kemudahan bagi penggelaran dan penerapan sistim visa bersama untuk warga negara yang bukan anggota ASEAN dan pengaruh-pengaruh yang bisa terjadi terhadap instansi pariwisata.

Menurut rencana, AFT 2015 dengan tema “Pariwisata ASEAN menuju ke perdamaian, kesejahteraan dan hubungan kemitraan” akan diadakan di Nay Pyi Taw, ibukota Myanmar./.