Baku Tembak di Sudan: Banyak Negara dengan Giat Mengevakuasi Warga Negaranya dari Sudan

(VOVWORLD) - Pada latar belakang eskalasi baku tembak di Sudan, banyak negara terus mengevakuasi warga negaranya dari Sudan. Pada Senin (24 April), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis memberitahukan telah menutup Kedutaan Besar negara ini di Khartoum, Ibu kota Sudan hingga saat ada pemberitahuan baru. Sebelumnya, pada Minggu (23 April), Kantor Berita “Bloomberg” memberitakan bahwa Kedutaan Besar Prancis telah diserang.

Juga pada Senin (24 April), Juru bicara Gedung Putih, John Kirby mengatakan bahwa AS sedang menambahkan pasukan angkatan laut di Kota Port Sudan di Laut Merah, jauhnya sekitar 850 km dari Kota Khartoum, untuk membantu mengevakuasi warga negara AS pulang, tetapi pekerjaan evakuasi ini tidak berlangsung dalam skala besar.

Baku Tembak di Sudan: Banyak Negara dengan Giat Mengevakuasi Warga Negaranya dari Sudan - ảnh 1Para warga negara asing sedang ke pesawat di pangkalan angkatan udara Prancis untuk mengungsi untuk menghindari konflik, pada 23 April 2023 (Foto: AFP/ VNA) 

Pada hari yang sama, Juru bicara Kemenlu Tiongkok, Mao Ning, mengatakan bahwa negara ini telah mengungsikan warga negara dari Sudan ke negara-negara tetangga Sudan untuk gelombang pertama. Sementara itu, para pejabat Nigeria mengatakan bahwa negara ini akan melakukan rencana pengungsian hampir 3000 warga negara Nigeria dari Sudan ke Mesir, mayoritasnya adalah mahasiswa, melalui jalur darat dan jalan udara. Dalam satu gerak-gerik serupa, Uganda, pada Senin (24 April), mengevakuasi 200 warga negara ini dari Sudan melalui jalan darat, dengan perjalanan dari Ibu Kota Khartoum ke Gadabi, Ethiopia. Kantor Presiden Republik Korea memberitahukan bahwa 28 warga negaranya telah tiba di Bandara internasional Port Sudan untuk siap pulang ke tanah airnya dengan helikopter militer.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, pada Senin (24 April) memperingatkan bahwa bahaya konflik yang bereskalasi di Sudan bisa “menenggelamkan seluruh kawasan”. Dalam satu sidang Dewan Keamanan PBB tentang multilateralisme, Sekjen Antonio Guterres mengimbau untuk menghentikan kekerasan, menekankan bahwa konflik di Sudan berpotensi menimpulkan implikasi yang serius bagi seluruh kawasan.

Baku tembak antara tentara Sudan dan kelompok semimiliter RSF dari 15 April sampai sekarang telah mengakibatkan satu krisis kemanusiaan, sehingga menewaskan setidaknya 424 orang, dan 3.730 orang lainnya luka-luka, jutaan orang Sudan terjebak dan tidak bisa menjangkau jasa-jasa esensial. Banyak negara telah menggelar operasi mengevakuasi warga negaranya dari Sudan.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain