(VOVworld) – Organisasi Amnesti Internasional (Al), Selasa (8/12) memberitahukan bahwa senjata milik perusahaan FN Herstal yang berkantor di Liege, Belgia telah lolos masuk ke tangan organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS). Dalam laporan tersebut, Al telah mengeluarkan daftar bermacam jenis senjata yang digunakan IS dan sebagian besar diantaranya diambil dari gudang militer di Irak, serta dirancang dan diproduksi di 20 negara di dunia, diantaranya ada Belgia, Rusia, Tiongkok, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.


Pakar Patrick Wilcken urusan penelitian tentang pengontrolan senapan menganggap bahwa perlu punya analisis yang terinci dan jangka panjang terhadap penilaian resiko serta langkah-langkah membatasi ekspor senjata ke kawasan-kawasan yang mengalami instabilitas seperti sekarang. Dia juga menekankan bahwa hal yang penting ialah negara-negara harus menarik pengalaman dari kegagalan-kegagalan pada masa lampau dan mengeluarkan langkah-langkah darurat untuk mencegah proliferasi senjata di Irak, Suriah dan negara-negara atau kawasan-kawasan yang mengalami instabilitas.

Pada hari yang sama, Koran “The New York Times” (AS) menganggap bahwa IS sedang memperluas skala rekrut serdadu di kawasan-kawasan jauh untuk mengabdi perang-perang di Irak, Suriah dan beberapa kawasan lain, dianaranya ada Tiongkok.