BRICS Siap Bekerja Sama Menegakkan Satu Ketertiban Dunia Baru yang lebih Inklusif

(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Perekonomian-Perekonomian yang Baru Muncul (BRICS), dibuka pada Rabu sore (23 Agustus), di Kota Johannesburg, Afrika Selatan.

Berbicara di upacara pembukaan konferensi tersebut, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menyatakan kekhawatiran mendalam atas situasi konflik sekarang di dunia, menekankan konflik bersenjata kian menimbulkan banyak penderitaan dan ketidakbahagiaan bagi warga di seluruh dunia. Di samping itu, sistem-sistem keuangan dan pembayaran global semakin disalah-gunakan dalam beberapa persaingan dan konfrontasi geo-strategi, menimbulkan kerugian yang tidak menguntungkan terhadap pemulihan ekonomi global. Dia menekankan BRICS sepakat dengan pandangan memperkuat kepentingan semua bangsa, di antaranya ada negara-negara di belahan selatan bumi, BRICS siap menggencarkan konektivitas dan kerja sama dengan semua negara yang ingin menegakkan satu ketertiban dunia baru yang lebih inklusif.

Juga pada acara pembukaan KTT tersebut, Presiden Brasil, Lula da Silva, Presiden Rusia, Vladimir Putin, Perdana Menteri India, Narenda Modi, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping telah merekomendasikan banyak mekanisme kerja sama yang baru antarnegara anggota BRICS di banyak bidang seperti angkasa luar, transformasi digital, energi, pendidikan, pelatihan keterampilan, kesehatan, basis data, pertukaran kebudayaan, adaptasi dengan perubahan iklim, dan sebagainya.

Dengan tema: “BRICS dan Afria: Hubungan kemitraan demi Pertumbuhan yang cepat, Pembangunan yang Kerbesinambungan, dan Multilateralisme yang inklusif”, KTT ke-15 BRICS berlangsung selama tiga hari dari tgl 22 hingga tgl 24 Agustus dengan partisipasi hampir 70 negara undangan, di antaranya ada semua negara-negara Afrika. Salah satu agenda yang mendapat perhatian papan atas di KTT tersebut ialah memperluas pemasukkan anggota. Hingga sekarang, kira-kira 40 negara ingin masuk BRICS, di antaranya ada 23 perekonomian telah mengirim surat pemasukan resmi.

Komentar

Yang lain